Temukan Metode Cuci Otak untuk Sembuhkan Stroke, Dokter yang Tangani Wiranto Ini Ternyata Pernah Dipecat IDI

Jumat, 11 Oktober 2019 | 20:27
Warta Kota

Mayor Jenderal (Mayjen) TNI dr Terawan Agus Putranto

Suar.ID -Dokter Terawan yang ditugaskan merawat Menko Polkuham Wiranto yang baru saja ditusuk Abu Rara bukanlah orang sembarangan.

Dia dikenal lewat metode cuci otaknya yang disebut bisa sembuhkan stroke dalam sekejap.

Tapi siapa sangka, pada 2018 lalu, Dokter Terawan yang saat itu Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto diberhentikan dari keanggotakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika itu, Prijo Sidipratomo, mengungkapkan, pemberhentian sementara dilakukan karena Terawan dianggap melakukan pelanggaran kode etik kedokteran.

"Pelanggaran kode etik itu yang pasti kami tidak boleh mengiklankan, tidak boleh memuji diri, itu bagian yang ada di peraturan etik. Juga tidak boleh bertentangan dengan sumpah doker," ujar Prijo dalam wawancara yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (3/4/2018).

Meski begitu, Prijo tidak menjelaskan lebih detail terkait pelanggaran kode etik yang dilakukan Terawan.

Bidik layar Kompas TV

Kepala RSPAD Gatot Subroto Mayjen TNI dokter Terawan Agus Putranto.

Dalam surat IDI yang beredar, pemecatan sementara terhadap Terawan sebagai anggota IDI berlaku selama 12 bulan, yaitu 26 Februari 2018-25 Februari 2019.

Selain diberhentikan sementara, rekomendasi izin praktik Terawan juga dicabut.

Terawan selama ini diketahui sebagai orang yang mengenalkan metode "cuci otak" untuk mengatasi penyakit stroke.

Terapi "cuci otak" dengan Digital Substracion Angiography (DSA) diklaim bisa menghilangkan penyumbatan di otak yang menjadi penyebab stroke.

Namun, metode "cuci otak" yang dikenalkan Terawan menuai pro kontra.

Salah satu tokoh yang merasakan manfaat pengobatan ala dokter Terawan adalah Aburizal Bakrie.

Susilo Bambang Yudhoyono

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar itu mengatakan, metode "cuci otak" oleh dokter Terawan telah mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang dari penyakit stroke.

"Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Tri Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas. Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan," tulis Aburizal di akun Instagram-nya @aburizalbakrie.id.

Di sisi lain, terapi "cuci otak" dinilai belum melalui uji klinik dan belum terbukti secara ilmiah dapat mencegah atau mengobati stroke.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya