Suar.ID - Motif penusukan yang terjaditerhadap Menkopolhukam Wiranto pada Kamis (10/10) mulai terungkap.
Bahkan percakapan yang terjadi antara Abu Rara yang menjadi pelaku penusukan dengan seorang perempuan yang diduga merupakan istrinya yang bernama FA pun mulai terkuak.
Mengutip Kompas.com,percakapan ini disampaikan langsung oleh Karo Penmas Div Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
Dedi Prasetyo mengatakan bahwa awalnya Abu Rara dan FA ini ingin menyerang anggota polisi.
Namun saat akan melakukan aksinya ini, ia mengetahui bahwa ada kunjungan Wiranto di alun-alun Menes, Pandeglang, Banten.
Untuk diketahui bahwa rumah Abu Rara ini letaknya tak jauh dari alun-alun yang akan dikunjungi Wiranto.
Menurut Dedi, kira-kira ada sekitar 300 meteran.
Kemudian, lanjut Dedi ada helikopter yang datang.
Baca Juga: Begini Kesaksian Dian Sidik Saat Jadi 'Pengawal' Wiranto, Ungkap Sisi Lainnya Kala Kelelahan
"Abu Rara ngomong ke istrinya, itu sasaran kita," ujar Dedi.
"Dia tidak tahu siapa itu. Dia kemudian bilang kepada istrinya 'saya serang bapak yang turun dari heli, kamu serang polisinya,"
Sayangnya meski sempat dihadang oleh aparat keamanan, Abu Rara berhasil mendobrak barisan pengamanan tersebut.
Setelah berhasil mendobrak baris keamanan ini, ia pun segera menggunakan kunai untuk menusuk Wiranto.
Menurut Dedi, rupanya sebelum sampai menyerang Wiranto, Abu Rara sebelumnya menyerang pengurus Universitas Mathla'ul Anwar yang bernama Fuad Syauqi.
"Kemudian istrinya Abu Rara langsung menyerang kapolsek dengan cara menerkam dari belakang, kapolsek kena punggung dan lengan kiri bagian belakang," ungkap Dedi.
"Dan pada saat itu juga, penyerangan terhadap Wiranto berhasil dilumpuhkan oleh pengawal pribadi dan aparat kepolisian setempat."
FA sendiri diinstruksikan untuk menyerang kapolda Banten Irjeb Tomsi Tohir.
Beruntungnya Tomsi berhasil mengahalau serangan yang diarahkan kepadanya.
"Kebetulan yang terdekat adalah Kapolda. Kapolda coba diserang dengan sajam, tetapi ditepis oleh Kapolda, kemudian ditendang jatuh baru kemudian ditangkap," katanya.
Saat melihat sang istri yang berhasil ditangkap, Abu Rara pun sempat berontak dan berhasil melukai ajudan Danjen.
Dedi juga mengungkapkan bahwa penusukan yang dialami Wiranto ini karena dilatarbelakangi oleh rasa tertekan kerena pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, Abu Zee berhasil ditangkap polisi.
Baca Juga: Ini 5 Fakta Kunai Digunakan Menusuk Wiranto, Saking Tajamnya Bisa Digunakan Melubangi Dinding
Ia mengaku stres karena Abu Zee berhasil ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Saat itulah Abu Rara kemudian merasa harus melakukan 'aksi amaliyah'.
"Ketika Abu Zee Ditangkap, Dia (Abu Rara) stres. Dia berpikir harus melakukan aksi amaliyah," ucapnya.
Baca Juga: Ada yang Merasa 'Senang' Wiranto Ditusuk oleh Abu Rara, Psikolog: Ada Rasa Dendam yang Terpendam