Suar.ID -Berita terpopuler Suar edisi Senin 7 Oktober 2019.
Seorang Guru SMP Syok dan Dilarikan ke Rumah Sakit setelah Tahu Murid yang dihukumnya Tewas
Seorang siswa SMP di Manadomeninggal duniasetelah dihukum oleh sang guru.
Siswa SMP asal Manado tersebut bernama Fanli Lahingide (14), yang bersekolah di SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Siswa asal Manado tersebut tewassetelah dihukum oleh seorang guru.
Fanli dihukum lari keliling lapangan karena terlambat masuk sekolah, dan tak mengikutiupacara pagi.
Dilansir dariKompas.com, korban datang ke sekolah sekitar pukul 07.25 WITA, dan tak mengikutiupacara pagi.
CS (58) seorang oknum guru yang tengah piket, melaksanakan hukuman seperti yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.
Korban diminta berlari keliling lapangan sekolah yang berukuran 15x8 meter.
Fanli sempat mengeluh kelelahan saat berlari, dan sempat meminta izin untuk beristirahat.
Namun permintaan Fanli ditolak oleh CS, dan harus tetap berlari.
Baca Juga:Viral Video Sadis Kakak Kandung Pukul dan Seret Adiknya di Jalan Beraspal, Polisi pun Turun Tangan
Fanli yang tak kuat, tiba-tiba jatuh pingsan dan langsung dilarikan ke RS AURI Kota Manado, pukul 08.30 WITA.
RS AURI yang tak memiliki peralatan lengkap kemudian merujuk Fanli ke RS Prof Kandou Kota Manado.
Sayangnya, saat perjalanan menuju rumah sakit rujukan, nyawa Fanli tak bisa ditolong.
Orang tua Fanli yang tak terima dengan perbuatan CS, langsung melaporkan ke Polsek Mapanget.
Pihak Polsek langsung menindak lanjuti laporan dari Joni Lahingide (42), ayah korban.
Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara Manado untuk diautopsi.
Pihak kepolisian bahkan akan melakukan interogasi kepada oknum guru yang telah menghukum Fanli.
Melansir tayangan Fokus Pagi, yang diunggah di kanal Youtube Indosiar, pada Selasa (2/10/2019), Muhlis mengungkapkan bahwa CS belum bisa dimintai keterangan.
Lantaran CS pingsan dan belum bisa dimintai keterangan.
"Untuk sementara, saat ini yang bersangkutan belum bisa dimintai keterangan, karena akibat dari kejadian tersebut,"
"Oknum guru tersebut juga, sekarang ini mendapat perawatan di rumah sakit AURI, karena mungkin syok dengan kejadian tersebut," ungkap Muhlis.
Atas kejadian tersebut, pihak sekolah menghapus hukuman yang mengandung unsur kekerasan untuk para murid.(Nopsi Marga/Grid.ID)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judulHukum Murid yang Terlambat Hingga Meninggal, Seorang Oknum Guru SMP Asal Manado Syok Hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
'Tolong Jaga Anak-anak Kita', Begini Isi Sepucuk Surat Warga Jakarta yang Bunuh Diri di Kamar Hotel di Bali, Menyayat Hati
Seorang pria diduga bunuh diri di dalam sebuah kamar hotel di kawasan Kedonganan Kuta, Badung, Bali.
Korban merupakan pria paruh baya yang ditemukan tak bernyawa di kasur hotel tempatnya menginap seitar pukul 15.30 Wita.
Sepucuk surat di temukan di samping jasad pria tersebut.
“Identitas laki-laki itu adalah Susanto Soo (47). Korban cek in seorang diri pada tanggal 5 Oktober 2019 dan rencana cek out 6 Oktober 2019 kemarin,” jelas Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu I Putu Ika Prabawa, Senin (7/10/2019).
Baca Juga:Tiga Belas Pendaki Terjebak Kebakaran Hutan di Gunung Raung, Begini Proses Penyelamatan Mereka yang Berlangsung MenegangkanAlamat sesuai identitas yang ditemukan korban tinggal di Green Hill Blok BL.3 no. 17 RT 004 RW 003 Kel. Pegangsaan Dua Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kondisi korban saat ditemukan sudah meninggal dunia, posisi korban di atas tempat tidur.Memakai baju kaos warna biru, masih memakai selimut warna putih, memakai celana pendek warna abu-abu motif garis.“Dari mulut korban keluar busa. Tangan kanan menekuk kedada, tangan kiri bengkok kesamping badan.
Tubuh korban mulai membiru. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkap Iptu Putu Ika.
Selain itu ditemukan juga barang-barang diduga milik korban diantaranya satu gelas kosong, satu botol kecil sisa 0,5 botol, satu botol balsem, satu surat wasiat.
Juga terdapat satu dompet berisikan SIM, uang Rp 265.000, kartu Visa Jenius, satu handsaplast, satu tusuk gigi), dan botol Fusion berisi serbuk putih diduga racun/Vottas (ditempat sampah kamar).
“Dengan adanya surat wasiat yang diduga dibuat oleh korban dalam bahasa Inggris, dan ditemukannya serbuk putih diduga Vottas (racun), dan kamar terkunci dari dalam, maka sementara korban meninggal dunia diduga karena bunuh diri,” imbuhnya.
Dari keterangan saksi Dewik Suryani selaku Duty Manager hotel menuturkan korban check in 5 Oktober 2019 kemarin sekitar 13:30 Wita seorang diri, di handle oleh Devi ( reception ).
Ketika ia check in, korban sempat menanyakan kalau bisa dia extend Iagi satu hari dikamar yang sama.
“Karena kita penuh di kategori Superior room, kita suggest bapaknya untuk mengambil suite room, tapi bapaknya bilang kemahalan,” ucap Dewik kepada polisi.
Hari ini Minggu 6 Oktober 2019 (kemarin) seharusnya korban check out dari kamar pukul 12.00 Wita.
Edi reception mencoba untuk menelepon ke kamar, tapi tidak diangkat oleh korban.
Pihak hotel memberikan waktu lebih 30 menit untuk menelpon yang keberikutnya.
Setelah pukul 12:30 Wita korban tidak juga turun untuk check out, kita coba untuk menelepon ulang kamar korban tersebut, karena tetap tidak ada jawaban dan kamar sangat kita perlukan untuk guest yang stay berikutnya, jadi saya datang ke kamar untuk mengecek keadaan tamu di dalam.
Baca Juga:Seorang Guru SMP Syok dan Dilarikan ke Rumah Sakit setelah Tahu Murid yang dihukumnya Tewas
Ketika ringing bell dipencet sampai 3 kali, tidak ada jawaban, saya membuka pintu sedikit dan melihat masih ada baju rapi dan sandal tertata rapi yang menunjukkan bahwa masih ada barang barang tamu di dalam.Kemudian memutuskan balik ke front office dan menginfokan ke staf untuk menunggu korban sampai late check out pukul 14:00 Wita.
“Tetapi, sekira pukul 13:45 Wita salah satu room attendant yang akan membersihkan kamar menelfon ke front office kalau tamunya masih dalam keadaan tidur,” tuturnya.
Lalu sekira 10 menit kemudian Dewik dan Novi pergi ke kamar untuk memastikan bahwa memang ada korban masih tidur di dalam.
“Ketika Dewik dan Jayok selaku Supervisor Security pergi ke kamar untuk mengecek keadaan korban. Ketika masuk kedalam, dia melihat korban masih tidur, tapi seperti kaku,” tambahnya.Kemudian kita menelpon rumah sakit Kasih Ibu untuk mengirim dokter dan ambulance untuk memastikan keadaan korban.
Tak lama ambulance datang pukul 15:30 Wita dengan dokter jaga saat itu dokter Rama, untuk mengecek keadaan tamu tersebut.
Baca Juga:Seorang Mahasiswi Mengalami Koma Lalu Meninggal Usai Masuk ke Toilet Umum, Dokter Ungkap Penyebabnya
Dokter jaga menyatakan bahwa, korban sudah meninggal dan diperkirakan meninggalnya sebelum pukul 12:00 Wita.
Surat wasiat yang ditulis korban dan ditemukan polisi bertuliskan (sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia) :
Aku sepertinya punya penyakit mental dan depresi yang selalu berpikiran untuk bunuh diri dan aku ga tahan lagi.
Maaf mengakhiri seperti ini dan saya minta jangan kasih tahu tentang ini kepada keluargaku dan aku minta agar debuku dibuang ke laut bali.
Aku mencintaimu. Selalu ingat itu. Dan tolong jaga anak-anak kita.
(tribun-bali.com/Zaenal Nur Arifin)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judulBREAKING NEWS! Pria Jakarta Bunuh Diri di Hotel, Tulis Wasiat: Aku Minta Debuku Dibuang ke Laut Bali