Film Joker Telah Raup Rp 1,3 Miliar, Penyanyi Pedofil Ikut Kecipratan Untung Meski Sedang Mendekam di Penjara

Senin, 07 Oktober 2019 | 20:00
Kolase: Daily Mail dan The Guardian

Terungkap! Ketenaran Film Joker Rupanya Membuat Seorang Penyanyi Pedofil ini jadi Untung Meski Sedang Dipenjara!

Suar.ID -Film Joker yang dibintangi oleh Joaquin Phoenix ini telah jadi sebuah fenomena film tersendiri.

Bahkan dalam satu minggu saja film ini berhasil mendapatkan penghasilan sebesar $93.5 juta (Rp 1.3 miliar).

Namun meski menjadi film yang sukses, film ini menuai berbagai kecaman dari berbagai penggemar film.

Dilansir Daily Mail pada Senin (7/10), ini dikarenakan produser film ini yang tak lain adalah Todd Phillips menggunakan sebuah lagu milik seorang pedofil yang bernama Gerry Glitter.

Baca Juga: Amerika pun Ketakutan! Inilah 4 Pesawat Pembom Canggih dan Paling Berbahaya Milik Rusia

Karenanya pembuat film ini pun menghadapi gelombang kritik dari para penonton bioskop yang jijik setelah mendengar sebuah lagu yang milikGlitter yang berjudul 1972 Rock and Roll Part 2.

Daily Mail
Daily Mail

Adegan inilah saat lagu seorang pedofil ikut diputar

Lagu tersebut digunakan dalam sebuah adegan yang cukup panjang.

Adegan tersebut adalah ketika Phoenix sedang menari di sebuah tangga dan karakternya mulai berubah menjadi seorang Joker.

Mengutip The Sun, bahkan banyak penonton yang merasa tidak terkesan dengan pilihan lagu tersebut.

Baca Juga: Tiga Belas Pendaki Terjebak Kebakaran Hutan di Gunung Raung, Begini Proses Penyelamatan Mereka yang Berlangsung Menegangkan

Bahkan beberapa penonton juga sempat mengungkapkan apa yang ia pikirkan hingga memilih lagu tersebut.

The Guardian
The Guardian

Garry Glitter pelaku pedofil

Gerry Glitter sendiri memiliki nama asli Paul Gadd.

Ia dijatuhi hukuman atas beberapa kasusus yang dilakukannya.

Antara lain percobaan rudapakasa,empat tuduhan penyerangan tidak senonoh dan satu karena berhubungan intim dengan seorang gadis di bawah 13.

Baca Juga: 7 Fakta Kematian Bayi Kembar Irish Bella, Ammar Zoni Ungkap Istrinya Terindikasi Infeksi hingga Masalah Kehamilan yang Baru Terdeteksi

Selain mendapat kecaman karena telah menguntungkan seorang pedofil film ini juga menuai kritik dari keluarga korban penembakan di bioskop Aurora saat penayangan film 'The Dark Knight Rises' pada Juli 2012.

Karena menurut keluarga korban penembakan, film ini menggambarkan Phoenix sebagai orang yang sakit mental dan komedian Arthur Fleck yang melakukan pembunuhan massal.

Hal ini ditakutan bisa memicu kekerasan.

Bahkan keluarga korban penambakan sempat menuliskansepucuk surat kepada Warner Brothers yang mengatakan penggambaran pembunuh massal "memberi kami jeda."

Baca Juga: Inilah Operasi Pembebasan Pesawat Woyla oleh Kopassus yang Sungguh Menegangkan, Tercatat sebagai Peristiwa Terorisme Pertama dalam Sejarah Penerbangan Indonesia

Keluarga korban ini jugameminta perusahaan untuk menggunakan platform platform besar dan pengaruhnya untuk bergabung denganmereka dalam perjuangannya untuk membangun komunitas yang lebih aman dengan lebih sedikit senjata.

Mengutip Washington Post, takut akan terjadi kekerasan dalam penayangan fil Joker iniDepartemen Kepolisian New York pun mengerahkan petugas polisi yang menyamar di pemutaran film ini.

Baca Juga: Indonesia Ternyata Punya Pasukan Khusus Mematikan Bernama Gultor 81, Kapasitasnya dalam Penanggulangan Terorisme akan Bikin Kita Bangga

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Daily Mail

Baca Lainnya