Suar.ID -Putra Robert F. Kennedy telah mengungkap 'pembunuh sebenarnya' dari ayahnya, setelah berselang lebih dari 50 tahun sejak pembunuhan itu.
Robert F. Kennedy adalah adik dari Presiden ke 35 Amerika Serikat, John F. Kennedy.
Sebelumnya, John F. Kennedyditembak mati pada 22 November 1963 saat ia sedang berparade di Dallas, Texas.
Berselang 5 tahun kemudian, adiknya, Robert F. Kennedy juga tewas tertembak.
Robert F. Kennedy merupakan seorang Senator dari New York saat ia terbunuh.
Ia bahkan sempat menjadi Jaksa Agung Amerika Serikat yang ke-64 saat Kakaknya, John F. Kennedy menjabat menjadi Presiden Amerika Serikat.
Banyak yang menduga bahwa pembunuhan kakak beradik Kennedy ini merupakan sebuah konspirasi.
Bahkan setelah 50 tahun berselang dari kematian keduanya, hal ini masih menjadi kasus misterius yang belum dapat terpecahkan sepenuhnya.
Namun kini terkuak fakta baru mengenai konspirasi tersebut.
Robert yang akrab dipanggil dengan Bobby Kennedy, terbunuh pada 1968 ketika Sirhan Sirhan menembaknya di sebuah hotel yang bernama Ambassador Hotel yang berlokasi di Los Angeles, California.
Meskipun warga Palestina itu dihukum karena membunuh politisi berusia 46 tahun itu, Putra Robert Kennedykini mengklaim bahwa 'pembunuh sebenarnya' bukanlah Sirhan Sirhan.
Dilansir dari Mirror pada Rabu, (2/10/2019) Robert Kennedy Jr. mengungkapkan bahwa 'pembunuh sebenarnya' dari ayahnya adalah sang penjaga keamanan hotel.
Baca Juga: Penggemarnya Kaget, Binaragawan Terkenal Ini Mendadak Dikabarkan Terkena Stroke di Usia Muda
Robert Jr. mengakui bahwa Sirhan memang telah menembak ayahnya.
Namun dia yakin bahwatembakan fatal yang membunuh Ayahnya ditembakkan oleh Thane Eugene Cesar, yangmeninggal di Filipina bulan lalu.
Dalam sebuah postingan di akun Instagramnya, Robert Jr. mengatakan,"Bukti meyakinkan menunjukkan bahwa Cesar yang membunuh ayahku,"
"Cesar menunggu di dapur ketika ayahku berbicara di ruang dansa, lalu meraih siku ayahku dan membimbingnya ke arah Sirhan,"
"Sirhan melepaskan dua tembakan ke arah ayahku sebelum dia diterjang oleh George Plimpton (Jurnalis Olahraga dari The Paris Review), Rafer Johnson (Atlet Dekatlon) dan Rosey Grier (mantan Atlet American Football) .
"Dibawah terjangan ketiga orang itu, Sirhan masih berusaha mengosongkan revolvernya yang berisi 8peluru danmenembakkan 6 tembakan lagi ke arah yang berlawanan, 5diantarnya menyerang orang di sekitar dan satu tembakan liar yang tak terkena siapa-siapa.
"Dengan inisiatifnya sendiri, Cesar berada tepat di belakang ayahku sambil memegang siku kanannya dengan pistolnya sendiri ketika ayahku terjatuh ke belakang.
"Menurut Dokter yang memeriksa kejadian tersebut, Dr Thomas Noguchi, semua 4 tembakan yang mengenai ayahku adalah tembakan yang ditembakkan dari belakang ayahku dengan laras menyentuh atau hampir menyentuh tubuhnya.
"Ketika ayahku jatuh, dia masih berusaha meraih tangannya ke belakang dan merobek dasi Cesar."
Robert Jr.mengklaim bahwa Cesar mengatakan kepada polisi bahwa dia membuang pistolnya sebelum pembunuhan itu, meskipun sebenarnya ia menjualnya kepada seorang temannya beberapa minggu setelah penembakan.
Dia menambahkan,"Cesar adalah seorang fanatik yang membenci keluarga Kennedy karenakeberpihakan kebijakan mereka atas hak-hakbagi untuk orang berkulit hitam,"
"Aku pernah punya rencana untuk bertemu Thane Eugene Cesar di Filipina, Juni lalu sampai dia menuntut pembayaran $ 25.000 (Rp 356 juta) melalui agennya."
Robert Jr.bersikeras mengatakan bahwa polisi tidak pernah menyelidiki dengan baik peran Cesar dalam pembunuhan ayahnya di Ambassador Hotel.
Baca Juga: Seorang Gadis Berusia 11 Tahun Berhasil Selamat dari Aksi Pemerkosaan Berkat Batang Es Krim
Sirhan dinyatakan bersalah dalam persidangannya pada tahun 1969 dan dijatuhi hukuman mati, namun diubah menjadi hukuman seumur hidup ketika Pengadilan California membatalkan hukuman mati tersebut.
Sirhandilaporkan ditikam di Donovan Correctional Facility di San Diego pada Agustus 2019, meskipun luka yang ia derita tidak mengancam jiwanya.
KematianRobert F. Kennedy terjadi hanya lima tahun setelah saudaranya yang ikonik dan merupakan Presiden ke 35 Amerika Serikat, John F. Kennedy ditembak mati di Dallas, Texas dan enam bulan setelah pembunuhan Martin Luther King Jr.(Ervananto Ekadilla/Suar.ID)