Meski Sempat 'Dikambinghitamkan' di Era 1960-an, Genjer Kini Jadi Menu Makanan Favorit hingga Hadir di Restoran Mewah

Selasa, 01 Oktober 2019 | 15:00
Kompas.com/ Gabriella Wijaya

Genjer sempat terkenal sebagai makanan rakyat miskin di era 1930-an hingga masa kemerdekaan, kini sudah masuk dalam menu di beberapa restoran mewah

Suar.ID - Genjer sempat terkenal sebagai makanan rakyatmiskin di era 1930-an hingga masa kemerdekaan.

Lewat lagu 'Genjer-genjer', seorang seniman asal Banyuwangi bernama M. Arif, menceritakan bahwa masyarakat pada masa penjajahan Jepang sangat sengsara.

Tidak mampu membeli lauk makan dan yang tersedia hanyalah genjer.

Bahkan, saat itu genjer merupakan tanaman gulma yang tumbuh di rawa-rawa yang juga dikonsumsi itik.

Baca Juga: Dapatkan Kursi DPR Usai 'Singkirkan' Koleganya, Begini Penampilan Mulan Jameela saat Hadir di Pelantikan, Kenakan Busana yang Disiapkan Khusus!

Sayur genjer semakin kalah pamor pada era Orde Baru.

Lagu 'Genjer-genjer' identik dengan PKI sehingga pada masa Orde Baru, lagu ini dianggap 'terlarang'.

Menyebut kata 'genjer' pun seakan-akan menyeramkan.

Namun, kini sayur genjer sudah menjadi favorit masyarakat Indonesia, terutama mereka yang seorang vegetarian.

Sayur genjer dapat dibeli di pasar-pasar tradisional namun masih agak jarang ditemui di pasar modern seperti swalayan.

Baca Juga: Viral Video Wanita Berhijab Main Organ Bak Seorang DJ, Curi Perhatian Yellow Claw: I Need This Girl In The Studio Asap

Bagian yang biasa dimasak adalah daun genjer, yang diolah menjadi tumisan, lalapan, sebagai campuran pada gado-gado atau pecel, atau dimanfaatkan sebagai pengganti manfaat kangkung.

Melansir dari Tribun Jabar, sayur genjer memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang tak kalah dari sayuran hijau lainnya.

Sayuran ini mengandung serat, protein, kalsium, fosfor, dan zat besi.

Selain itu sayur genjer memiliki manfaat yang tak banyak diketahui orang seperti, menambah nafsu makan, mencegah terjadinya sembelit, dan mencegah terjadinya kanker kolon.

Sayur genjer pun saat ini sudah masuk dalam beberapa restoran mewah maupun restoran keluarga.

Salah satunya Bunga Rampai di Jakarta.

Baca Juga: Sungguh Keji! Belasan Kanguru Ditabrak dengan Sengaja oleh Pengendara Mobil, Masyarakat Sekitar Murka Dibuatnya

Melansir dari Kompas.com, sayur genjer pernah menjadi salah satu makanan yang disantap CEO Telegram, Pavel Durov saat datang ke Indonesia pada 2017 lalu.

Saat kunjungan pada 1 Agustus 2017, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara menjamu pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov dengan makan siang berupa sayur genjer dan gurame goreng di restoran Bunga Rampai.

Kunjungan Durov pun sempat dikicaukan oleh Rudiantara di akun Twitternya @rudiantara_id.

Rudiantara mengunggah sebuah gambar yang memperlihatkan keduanya sedang makan siang dengan jamuan menu Indonesia.

Salah satunya sayur genjer.

"Makan siang dengan Pavel @durov CEO Telegram. Nasi hijau, bakwan jagung, gurame goreng, sayur genjer, udang sambal," tulis pria yang karib disapa Chief RA itu.

Baca Juga: Tragis, Seorang Ibu Melakukan Aksi Bunuh Diri di Depan Umum, Diduga karena Berdebat dengan Sang Anak

Twitter/ @rudiantara_id
Twitter/ @rudiantara_id

CEO Telegram, Pavel Durov, bertemu Menkominfo Rudiantara, Selasa (1/8/2017) siang

Dalam foto yang diunggah akun Menkominfo, sejumlah menu makanan yang disajikan untuk Durov pun terlihat di meja makan tersebut.

Menurut Manager Operational Bunga Rampai Ronald AMP, saat pertemuan tersebut, pihak yang bertemu langsung memesan hidangan saat itu, jadi tanpa pemesanan terlebih dahulu sebelumnya.

"Mereka hanya minta dan memilih menu khas Indonesia, dan salah satunya hidangan Tumis Genjer tersebut," ujar Ronald AMP, saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (28/09/2019).

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber Kompas.com