Suar.ID - Beberapa waktu lalu, viral sebuah rumah mungil yang berdiri di tengah-tengah kawasan apartemen mewah.
Diketahui pemilik rumah itu adalah perempuan bernama Lies.
Publik pun dibuat penasaran tentang keberadaan rumah tersebut.
Kenapa berada di tengah kawasan apartemen mewah, bagaimana keseharian pemiliknya, dan sebagainya.
Siapa yang menyangka di balik sebuah kawasan apartemen mewah terdapat sebuah rumah reyot.
Pemandangan itu terjadi di kompleks Apartemen Thamrin Executive Residence, Jakarta Pusat.
Keberadaan rumah reyot milik ibu Lies (64) itu tak banyak diketahui warga bahkan bagi para penghuni apartemen.
Rumahnya tak begitu diketahui karena ditutupi bangunan-bangunan tinggi.
Selain itu, rumahnya juga tersembunyi di balik tanaman-tanaman hijau yang ada di sekitar rumah.
Posisi rumah Ibu Lies juga lebih rendah dibandingkan jalan.
Selain membuat rumahnya sulit terlihat, pemilik juga harus melewati tangga licin untuk bisa masuk ke dalam rumah.
Selain itu, masih banyak lagi kesulitan yang dialami Ibu Lies dan keluarga bertahan sejak pembangunan apartemen mewah tersebut pada tahun 2002.
Berikut beberapa fakta yang dirangkum Kompas.com mengenai rumah Ibu Lies tersebut.
Baca Juga: Mayat Wanita Hamil Ditemukan di Sebuah Kamar Kos, Tetangga Sempat Mengira Ada Burung Mati di Atap
1. Rumah hampir ditutup pengelola
Ibu Lies mengaku sering kali dianggap benalu bahkan uban yang harus ditutup-tutupi keberadaannya oleh pengelola apartemen.
Tidak hanya menutup setengah rumahnya menggunakan tembok berisi tanaman-tanaman hijau, rumah Lies pun sempat akan ditutupi tembok seluruhnya.
"Kalau ditembok semua, bagaimana saya keluar? Apa saya punya sayap yang bisa terbang?" kata Lies pada Jumat (20/9/2019).
Lies pun pernah mematahkan pancang besi yang diletakkan pengelola di jalan masuk ke rumahnya.
2. Kesulitan air bersih
Lies mengaku sulit mendapatkan air bersih setelah memutuskan tinggal di lokasi tersebut.
Alasannya ia harus berbagi jatah dengan apartemen tersebut.
"Semua disedot sama apartemen, saya tak pernah kebagian air bersih," ucapnya.
Lies juga pernah mengajukan permohonan ke pengelola apartemen untuk memasang air PDAM di rumahnya.
Namun, permintaan itu tak diindahkan oleh pengelola.
Padahal, Lies berniat untuk membayar biaya operasional itu menggunakan uangnya sendiri.
3. Terpaksa gunakan air isi ulang
Tak mendapat akses air bersih, akhirnya Ibu Lies membeli air isi ulang untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci baju, dan piring.
Setiap hari, ia harus membeli 20 hingga 25 galon air ke rumah untuk persediaan air.
"Ya kalau buat nyuci-nyuci, saya beli air isi ulang sama tetangga saya dengan harga Rp 7.000-an, kalau air aqua asli palingan buat minum, saya beli Rp 18.000," kata Lies.
Ibu Lies harus saling bahu membahu dengan suaminya mengangkut galon-galon tersebut ke rumahnya.
Meski hal itu telah menjadi aktivitas sehari-hari mereka, Ibu Lies mengaku merasakan sakit mengangkat galon itu.
Apalagi di usia mereka yang sudah semakin tua.
"Ini kan jalan masuk ke rumah saya, lihat ya sempit terus licin, kadang kepeleset saya gara-gara ngangkut air," ucapnya.
4. Pernah diminta uang parkir
Tak berhenti disitu, Ibu Lies mengaku pernah dimintai uang parkir oleh pengelola apartemen.
"Pernah dimintai Rp 500.000 untuk mobil dan Rp 300.000 untuk motor per bulan," ujarnya.
"Saya tidak mau, akhirnya sekarang gratis. Enak saja mereka minta-minta ke saya, orang ini tanah juga tanah nenek moyang saya," sambung dia.
Ujungnya, Ibu Lies bisa masuk dengan bebas meski tetap membawa motor masuk ke samping rumahnya.
Bahkan, Lies boleh parkir tepat di samping rumahnya bukan di tempat parkir para penghuni.
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Paling Suka Mengeluh, Itu Adalah Cara Mereka Melepaskan Emosi
5. Miliki properti lain yang bisa ditinggali
Sebenarnya, Ibu Lies memiliki properti lain yang bisa ditinggalinya bersama suami dan anak.
Bahkan, ia punya rumah lain yang relatif mewah.
“Rumah saya di Bandung di pinggir jalan itu dua hektar, terus di Tangerang juga ada gede malah,” ujar Lies.
Selain memiliki rumah mewah, ia juga mengaku punya indekos yang dibelinya sejak dulu.
Aset itu yang kini menjadi pemasukannya untuk hidup sehari-hari.
“Dulu pas masih muda saya investasi bangun kos sama rumah. Itu di Kebon Melati ada 12 pintu kosan saya, lalu ada juga di Taman Mini kosan saya 15 pintu,” kata Lies.
Meski memiliki rumah mewah lain, Lies tetap memilih tinggal di rumah tua tersebut.
“Saya lebih pilih tinggal di sinilah, udah nyaman. Ini (rumah) tumpah darah saya,” ujarnya.
Baca Juga: Foto Viral Emak-Emak Berpose di Lahan Kebakaran Hutan ini Dibanjiri Hujatan, Disebut Sindir Jokowi
6. Pernah ditawari Rp 3 miliar
Tetangga Ibu Lies mengatakan bahwa rumah Ibu Lies sempat ditawari Rp 3 Miliar plus satu buah unit apartemen di kawasan tersebut.
Namun Ibu Lies tetap lebih memilih bertahan di rumah yang sudah diwariskan turun temurun oleh keluarganya.
“Iya benar (pernah ditawari Rp 3 miliar dan satu unit apartemen). Tapi saya tidak mau dibayar berapa pun rumah ini saya tidak sudi dibeli. Mereka cuma mau kuasai tanah ini. Ini tumpah darah saya di sini,” ujar Lies.
Ibu Lies mengaku tak tergiur dengan tawaran-tawaran tersebut, pasalnya uang yang ia terima dari usaha indekos sudah cukup melimpah bagi dirinya.
7. Pengelola mengaku tak terganggu
Pengelola Apartemen Thamrin Executive Residence mengatakan, keberadaan rumah milik Lies di tengah kompeks apartemen itu tidak mengganggu para penghuni apartemen.
“Tidak ada yang mengeluhkan, tidak mengganggu kok,” kata Emy, Customer Sevice Apartemen Thamrin Executive Residence, Jumat (20/9/2019).
Emy mengemukakan, dia tidak tahu bagaimana ceritanya rumah milik Lies itu tetap berada di tengah komples apartemen tersebut.
“Itu (rumah) sudah ada sejak serah terima dari developer kepada manajemen pengelola. Jadi kami tidak tahu-menahu (soal rumah itu),” ujar Emy melalui sambungan telepon.
Ia enggan menanggapi pertanyaan soal penawaran yang pernah disampaikan pihak apartemen kepada Lies.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 7 Fakta Rumah Reyot di Tengah Apartemen Mewah, Kesulitan Pemilik Hingga Reaksi Pengelola