Begini Perasaan Seorang Pilot Pesawat Tempur Wanita dalam Menghadapi Para Teroris di Peristiwa 9 September: 'Aku Pasti akan Mati Hari Ini'

Kamis, 12 September 2019 | 18:30
American National Guard Bureau Public Affairs

Letnan Heather 'Lucky' Penney.

Suar.ID -Seorang pilot pesawat tempur menggambarkan saat dia mempersiapkan diri untuk melakukan misi bunuh diri ketika mencoba untuk menghentikan para teroris 9/11.

Letnan Heather 'Lucky' Penney bergegas naik ke pesawat F-16 danterbang ke langit mengetahui dia mungkin akan mati hari ini.

Penney dan komandannya, Letnan Kolonel Marc Sasseville telah diberi perintah untuk menembakguna menghentikan pesawat yang dibajak, yakni pesawat dengan kode Penerbangan '93' "dengan cara apapun".

Merekakhawatir pesawattersebut akan menuju Washington dan kemungkinan akan menuju ke Pentagon, yang sudah ditabrak, atau menuju Gedung Putih.

Baca Juga: Menurut Para Ahli Teori Konspirasi, Menara Kembar WTC Runtuh Bukan karena Ditabrak Pesawat yang Dibajak Teroris, tapi karena Ini

Dalam misi serangan darurat ini, mereka tidak diberi waktu untuk mempersiapkan senjata secara lengkap.

Penney telah mencoba memeriksa daftar kelengkapan yang telah ia buat,namun Sasseville menghentikannya dan membentak, “Lucky (julukan Heather Penney), apa yang kau lakukan?Segerake pesawat dan terbang!"

Hal inimengakibatkan pesawat tersebuttidak memiliki rudal dan satu-satunya cara menghentikan jet United Airlines adalah dengan menabraknya secara langsung.

"Ketika kami mengenakan perlengkapan penerbangan dan kami berada di bagian keamanan pilot, Sass menatapku dan berkata," Aku akan menabrak kokpitnya secara langsung," kenang Penney, dilansir dari Mirror.

"Akumemutuskan bahwa aku akanmenabrak ekor pesawatnya."

Baca Juga: Reza Rahardian Tak Kuasa Menahan Tangis saat Saat Melayat BJ Habibie: Semoga Bisa segera Ketemu Ibu Ainun di Tempat Terbaik

Pesawat Boeing 757 hampir tujuh kali lebih berat dari jet tempur F-16 mereka.

Dan ketika mereka meninggalkan Pangkalan Angkatan Udara, dan mengitari langit, mereka bisa melihat asap hitam mengepul dari arah Pentagon.

Penney tahu bahwa apakah dia berhasil atau tidak, nasib pesawat dengan kode Penerbangan '93' kemungkinan besarakan membuat semua penumpang yang tidak bersalah dan juga dirinya akan mati.

Diasempat memikirkanide untuk mengeluarkan dirinya secara paksa dari pesawat dengan menekan tombol 'eject' tepat sebelum terjadinya benturan,namun diamenolak karena dia tahu kalau dia hanya memiliki satukesempatan dan tidak ingin melewatkannya.

Kedua pilot siap mati jika dibutuhkan dalam misi serangan dadakan ini.

"Aku benar-benar percaya bahwa itu akan menjadi yang terakhir kalinyaaku menerbangkan pesawat tempur," kata Penney.

"Jika kita harus melakukannya dengan benar, dan yang terjadi-terjadilah."

Mirror.co.uk
Mirror.co.uk

Pesawat Tempur F-16.

Baca Juga: Miris, Terpisah dari Kedua Orangtuanya Siswa Ini Diam-Diam Tinggal di Kantor OSIS Sekolahnya

Ketika hal itu sedang berlangsung, para penumpang dalam Penerbangan '93'dengan berani mengambil sebuah keputusan dan secara langsung menghadapi para pembajak pesawat.

Penney berkata: "Para pahlawan sejati adalah para penumpang di Penerbangan '93' yang rela mengorbankan diri mereka."

Penumpang dengan berani mencoba memaksa membuka pintu kokpit untukmenghadang para pembajak pesawat.

Seorang penumpang terdengar dalam rekaman kokpit berteriak: "Ayo ke kokpit! Jika tidak, kita semua akan mati!"

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Terawangan Peramal Buta Baba Vanga Tetang Akhir Dunia hingga Pria Menjerit ketika Alat Vitalnya 'Dikebiri' oleh Anjing Ganas

Anggota kru pesawat juga memohon agar mereka dapat tetap hidup.

Terdengar suara-suara yang berteriak: "Tidak, tidak, tidak!" dan "Tolong jangan sakiti aku! Aku tidak mau mati!"

Para pembajak tersebutbersenjatakan pemotong karpet, telah membunuh kapten dan rekan-rekan kru dalam pesawat yang awalnya memegang kendali.

Sekitar enam menit kemudian, seorang pembajak berkata dengan dingin, "Semuanya baik-baik saja.Aku telah membereskannya."

Rekaman itu dimulai dengan seorang pria yang dianggap sebagai pilot pembajak, Ziad Jarrah yang mengumumkan: "Ini aku kapten dari para pembajak pesawat ini ... kitasudah pasang bom di dalam pesawat ini."

Allsport
Allsport

Kondisi World Trade Center New York setelah tertabrak dua pesawat terbang.

Baca Juga: Presiden ke-3 RI Bj Habibie Meninggal Dunia, Berikut ini Beberapa Artis yang Ikut Sampaikan Duka Citanya

Sebagian besar dari para pembajak pesawat tahu dari panggilan telepon bahwa tiga jet telah menabrak New York dan Pentagon.

Jarrah dananggota pembajak pesawat lainnya; Ahmed Al Haznawi, Saeed Al Ghamdi dan Ahmed Al Nami, diperkirakan mencoba menabrak Gedung Putih, pusat pemerintahan AS.

Salahseorang penumpangyang ada di pesawat, Tom Burnett,,menelepon istrinya Deena.

"Aku berada di pesawat yang telah dibajak," katanya.

Dia telah membatalkan rapat penting untuk membunyikan bel Bursa Efek New York sehingga dia bisa mengejar penerbangan pulang ke rumah lebih awal menuju kediaman keluarga mereka yang berisi Deena dan ketigaputri mereka.

Tom melanjutkan, “Para pembajak telah menikam seseorang, salah satu dari mereka memiliki senjata, mereka memberi tahu kami bahwa ada bom di pesawat ini. Tolong segera hubungi pihak berwenang. "

Tujuh menit kemudian, Tom memanggil Deena lagi. Ketika dia memberitahunya tentang serangan terhadap World Trade Center, dia berkata: “Ya Tuhan, rupanyaini misi bunuh diri!"

Dalam panggilan ketiga, dia memberi tahu Deena bahwa penumpang berusaha mengambil alih pesawat.

Pada panggilan terakhirnya, dia mengatakan bahwa mereka menunggu sampai pesawat itu dengan aman melewati daerah pedesaan sebelum bergerak masukmenghadang para pembajak.

Deena mengatakan kepadanya, "Aku mencintaimu."

Tom menjawab: "Jangan khawatir, kita akan melakukan sesuatu."

United Airlines dengan kode Penerbangan '93' dari Newark ke San Francisco dikenal sebagai penerbangan "let's roll" ("Ayo kita lakukan"),diambil dari kata-kata yang diucapkan oleh penumpang, Todd Beamer ketika ia dan Tom mencoba menyerbu kokpit.

Semua 40 penumpang dan awak tewas ketika menabrak sebuah lapangan di Pennsylvania.(Ervananto Ekadilla/Suar.ID)

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : CNN, allsportsnews, Mirror

Baca Lainnya