Suar.ID- Berita terpopuler Suar edisi Selasa (10/9/2019).
Satu-satunya Penumpang Selamat dalam Kecelakaan Maut di Nganjuk Kini Harus Ditahan Kepolisian karena Kasus Narkoba
Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan video yang diduga merekam detik-detik sebelum kecelakaan maut mobil Toyota Innovayang menabrak Bus Mira di Nganjuk pada Senin (9/9/2019) siang.
Video berdurasi 44 detik tersebut memperlihatkan sekelompokremaja yang sedang menaiki mobil.
Terlihatwanita yang mengenakan baju kuning sedang makeup, diketahui bernama Amalia (17).
Di bagian bangku belakang, adaremaja yang berbaju merah sedang tiduran bernama Panji (21).
Ada juga pria berbaju biru yangbernama Rizki (23).
Video tersebut direkam oleh pria bernama Tohir (22).
Dalam video, terdengar suara laki-laki, "Iki gaweo cerito gik. Lek aku nabrak-nabrak (Ini buat cerita gik, kalau aku nabrak-nabrak)."
Belum diketahui siapa yang mengucapkan itu.
Panji diketahui menjadi sopir saat kecelakaan berlangsung di Desa Selorejo Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk.
Sementara itu, salah warga di sekitar lokasi kecelakaan, Siwi, mengatakan, sebelum kecelakaan mobil Innova yang berjalan dari arah Madiun menuju ke Nganjuk dengan kecepatan tinggi.
Ketika tiba di lokasi, mobil Innova mendahului sepeda motor.
Namun setelah itu Innova terlihat oleng ke kanan hingga melewati batas tengah jalan dan menghantam bus Mira dari arah berlawanan.
"Mobil Innova terpental dengan kondisi rusak parah dan penumpangnya tewas dengan kondisi mengenaskan," tutur Siwi.
Dampak dari benturan tersebut 3 orang dalam mobil Innova tewas.
Mobil Toyota Innova itu hancur dan hanya Tohir satu-satunya penumpang yang selamat.
Melansir dari Facebook Yuni Rusmini pada Selasa (10/9/2019), Tohir yang merekam video itu adalahwarga Jalan Subokastowo, Kelurahan Tambakbayan Ponorogo.
Dia kini harus menjadi tahanan kepolisian.
Tohir rupanya merupakan buronan kepolisian.
Tohir bahkan langsung ditahan di Pores Ponorogo karena statusnya sebagai buruan polisi kota ponorogo atas kasus narkoba.
Foto-fotonya yang ditahan telah beredar di media sosial, bahkan ada video Tohir yang tengah tetidur pulas di dalam sel.
Seperti Inilah Cara Agen CIA Menginterogasi Korbannya dengan Cara Murah tapi Sangat Kejam, Rasanya Seperti antara Hidup dan Mati
Berbagai cara dilakukan agen CIA untuk mengorek informasi dari targetnya.
Bahkan tak peduli jika cara yang digunakan itu kejam dan terkesan tidak manusiawi.
Satu dari sekian banyak teknik interogasi yang dilakukan agen rahasia Amerika itu sembari menyiksa korbannya adalah waterboarding.
Apa itu warterboarding?
Waterboarding sejatinya sebuah cara penyiksaan dengan alat-alat sederhana dan murah.
Meski sangat murah, efek yang ditimbulkannya bagi yang disiksa sungguh mengerikan.
Keadaan ketika disiksa dengan waterboarding digambarkan seperti keadaan hidup dan mati.
Dalam teknik waterboarding, seorang tersangka diikat atau dipegangi dengan posisi terlentang.
Seluruh muka ditutupi dengan kain dan kemudian dituangkan air ke arah mukanya tersebut.
Air tersebut akan menghalangi udara yang akan dihisap oleh tersangka.
Akibatnya bisa sangat fatal, yaitu merusak paru-paru dan otak, bahkan hingga kematian.
Namun yang lebih mengerikan adalah efek traumatis yang tak bisa hilang berbulan-bulan lamanya.
Teknik menyiksa waterboarding pertama kali ditemukan pada abad pertengahan di Spanyol.
Saat itu teknik ini digunakan rezim Raja Ferdinand dan Isabella pada 1400-an untuk menyiksa rakyat yang tidak mengindahkan Dekrit Alhambra yang dikeluarkannya.
Waterboarding juga pernah dikeluarkan oleh VOC untuk menyiksa tawanan di Maluku pada tahun 1600-an.
Baca Juga:Vladimir Putin, Mantan Agen Rahasia yang Tak Ragu Membunuh Pengkhianat Negara Secara Diam-diam
Di era abad terkini, waterboarding jamak digunakan oleh para tentara untuk mengorek keterangan dari musuh yang ditangkap.
Dalam Perang Dunia II, Perang Vietnam, Konflik Kamboja, dan beberapa peperangan lainnya, waterbaoarding merupakan cara favorit untuk menginterogasi tawanan.
Secara sembunyi-sembunyi CIA juga mengadopsi cara penyiksaan tersebut.
Hal ini mencuat ketika beberapa tahanan, seperti Khalid Sheikh Muhammed dan Abu Zubaida yang diduga terkait dengan Al Qaeda membeberkan hal tersebut.
Selain itu juga terbukti bahwa jenis penyiksaan waterboarding diajarkan di akademi militer AS dan pendidikan CIA.
Militer AS menghentikan cara penyiksaan ini tahun 2006 ketika Departemen Pertahanan AS menyatakan ilegal.
Namun CIA yang bukan bagian dari militer baru menghentikannya pada Januari 2009 setelah ada perintah langsung dari Presiden Barack Obama.