Viral Kakek Penjual Koran di Lampu Merah Mengaku Sebagai Mantan Pengawal Presiden Soekarno: 'Sudah Blenger Kita Berjuang'

Senin, 09 September 2019 | 12:20
Kolase tangkap layar YouTube Cak Budi Official & Instagram @aslisuroboyo

Mengaku sebagai mantan pengawal Presiden Soekarno, kakek berusia 88 tahun ini harus berjualan koran demi memenuhi kebutuhan keluarganya

Suar.ID - Seorang kakek yang bekerja sebagai penjual koran di Surabaya menjadi perbincangan warganet.

Pasalnya, si kakek mengaku sebagai mantan pengawal presiden pertama RI, Bung Karno.

Kisah kakek tersebut terungkap dan dibagikan melalui kanal YouTube Cak Budi Official pada Senin (2/9/2019).

Kakek yang diketahui bernama Mbah Waris (88) tersebut mengaku sebagai mantan pengawal Presiden Soekarno.

Baca Juga: Viral Video Serang Ibu Paruh Baya yang Tak Terima Dipanggil Nenek Ngamuk Injak Kaki Wanita di Sebelahnya

Pengakuan Mbah Waris sebagai mantan pengawal Bung Karno terungkap saat Cak Budi mendatanginya di simpang empat Panjangjiwo, Surabaya.

Saat itu Mbah Waris sedang duduk di perempatan lampu merah untuk berjualan koran.

Meskipun sudah renta, setiap hari ia harus berpanas-panasan berjualan koran demi menghidupi keluarganya.

Baca Juga: Ngeri! 3 Orang Meninggal Dunia Usai Terkena Pemyakit Paru-paru Misterius Setelah Menggunakan Vape!

Kakek berusia 88 tahun tersebut mengaku memiliki 6 orang anak yang masih bersekolah semua.

"Gimana, yang tanggung jawab belum ada," ujar Mbah Waris.

"Oh lha anak-anak?" timpal Cak Budi.

"Anak-anak masih sekolah semua, iya, jadi kita itu kawinnya kasep," jawab Mbah Waris.

"Kawinnya kasep, jadi menikahnya terlambat," tutur Cak Budi disambut tawa dari keduanya.

Baca Juga: 14 Tahun Bersama, Artsi Sinetron 'Tersanjung', Jihan Fahira Beberkan Alasan Dirinya Bisa Kepincut Primus Yustisio

Mbah Waris setiap hari berjualan sejak pukul 4 pagi hingga koran-korannya habis, sekitar pukul 10 siang.

Saat itu Cak Budi menawari saparan Mbah Waris.

Namun Mbah Waris menolak karena tidak biasa makan nasi, ia lebih sering makan ubi-ubian.

"Saya gini dik, kalau pagi itu masih ndak seberapa, tapi tempe goreng atau telo (ubi) goreng itu udah kenyang. Karena kita itu ya, mengikuti Bung Karno dulu di Irian ya makannya ya itu telo (ubi) itu," ujar Mbah Waris.

"Jadi dulu Bung Karno di Irian makannya telo (ubi) itu, jadi mbahnya ngikut? Berarti, Mbah Waris ini juga tau Bung Karno ya?" sambung Cak Budi.

"Sudah, kita itu pengawalnya Bung Karno. Bung Karno dimana ya kita yang ngikutin," ungkap Mbah Waris.

Baca Juga: Lailatul Qomariyah, Anak Tukang Becak yang Berhasil Raih Gelar Doktor di Usia 27 Tahun: 'Saya Anak Orang Miskin Tapi Tidak Minder'

Cak Budi terkejut mendengar pernyataan tersebut.

Dengan lancar, Mbah Waris menceritakan kemana saja ia pernah mengawal Bung Karno semasa hidup.

"Jadi di mana Bung Karno ada kita kawal Bung Karno. Jadi Bung Karno turun di Wonokromo sampai Tugu Pahlawan kita kawal. Wah sudah bukan berjuang lagi, sudah blenger kita berjuang," tutur Mbah Waris.

Video berdurasi sekitar 14 menit tersebut sudah ditonton sekitar 75 ribu kali.

Banyak warganet yang mengaku terharu dengan kisah dan perjuangan Mbah Waris.

"Pak Presiden yang terhormat, tolong bantu kehidupan mereka" yang ikut memperjuangkan Indonesia seperti Mbah ini ????" tulis akun Siti Nurkhayati dalam kolom komentar.

"Semoga bu risma nonton ini, pejuang kemerdekaan negara dan pahlawan kota surabaya ????????????????" tulis akun emut dwi rupawan.

Melihat postingan tersebut, Pemerintah Kota Surabaya langsung mendatangi rumah Mbah Waris pada Jumat (6/9/2019) malam untuk memberikan bantuan dan pelayanan termasuk menyediakan fasilitas yang lebih baik.

Baca Juga: Sudah Pensiun Jadi Bintang Film Dewasa, Mia Khalifa Masih Rasakan Dampaknya: Orang-orang Memandang Saya Seolah Pakaian Tembus Pandang

Berdasarkan informasi yang dikutip Suar.ID melalui akun Instagram @aslisuroboyo Minggu (8/9/2019), Mbah Waris merupakan warga yang berasal dari Kediri dan tinggal sementara di Surabaya.

Pada tahun 2012, Pemerintah Kota sudah pernah mengantarkan Mbah Waris pulang ke asalnya, Kediri.

Namun, Mbah Waris memilih untuk kembali ke Surabaya.

Alasannya karena menunggu anak-anaknya selesai sekolah yang hanya tinggal satu tahun lagi.

Setelah itu, ia akan kembali ke kampung asalnya di Kediri, Jawa Timur.

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : YouTube, Instagram

Baca Lainnya