Audisi PB Djarum Berhenti Tahun Depan karena Dugaan Eksplotasi Anak, Legenda Bulu Tangkis Indonesia: 'Bisa Hambat Pembinaan Usia Dini'

Minggu, 08 September 2019 | 16:54
Dok. PB Djarum

Audisi PB Djarum tidak akan diadakan lagi tahun depan

Suar.ID -Akibattudingan eksploitasi anak di dalam iklan rokok, audisi PB Djarum akan dihentikan mulai tahun depan.

PB Djarum memutuskan untuk meniadakan event Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun depan.

Tahun 2019 ini, menjadi tahun terakhir dari acara pencarian bibit-bibit pebulu tangkis di Indonesia tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, keputusan itu telah dikonfirmasi oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat konferensi pers di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).

Baca Juga: Tangisnya Pecah, Momen Liliyana Natsir Berurai Air Mata Sampaikan Pamit Pensiun dari Bulu Tangkis

Audisi Umum PB Djarum ditiadakan pada 2020 terkait dengan klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa ajang tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokoknya.

"Tahun ini merupakan tahun perpisahan dari kami. Tahun depan event audisi ditiadakan," ujar Yoppy.

Yoppy menjelaskan bahwa dirinya sudah mengusulkan dua opsi jalan tengah agar Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tetap berjalan di tahun-tahun berikutnya.

"Saya sudah kasih usul tidak ada nama Djarum untuk nama event-nya.

Selain itu, jersey yang dipakai peserta juga tidak ada tulisan Djarum-nya dan mereka bisa memakai kaos yang dibawa sendiri," kata Yoppy.

Namun, menurut penuturan Yoppy, KPAI menolak usulan tersebut.

Mereka meminta pelaksanaan audisi umum steril dari brand Djarum.

"Saya tidak bisa menghapus nama Djarum sama sekali. Wong ini juga menurut saya sudah sangat berkurang embel-embel Djarum-nya," tutur Yoppy.

Baca Juga: Farhat Abbas Ungkap Kekhawatirannya pada Sang Mantan Istri, Nia Daniaty Alami Kecelakaan hingga Tak Bisa Bicara

Yoppy mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti berapa lama audisi tersebut bakal vakum.

"Saya belum tahu berhentinya untuk sementara atau selamanya. Tergantung cuaca nanti. Sekarang saya pasrahkan saja ke publik. Kalau ada pihak yang bisa menggantikan audisi itu, entah dari pihak swasa atau mana, silahkan saja," ucap Yoppy.

"Saya sudah memberikan usulan, tetapi kalau tidak ada titik temu, ya lebih baik berhenti saja," tutur Yoppy lagi.

Namun demikian, Yoppy tetap memastikan rangkaian Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang sudah berjalan akan tetap dilanjutkan hingga babak final di Kudus pada November mendatang.

Dok. PB Djarum
Dok. PB Djarum

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat jumpa pers Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).

Baca Juga: Pesan Hotel Mewah dengan Tarif Rp 2,4 Juta per Malam secara Online, Pasutri Ini Kecewa saat Tahu Hotel yang Mereka Pesan Ternyata Kantor Bekas

"Untuk pencarian pemain baru kami mungkin akan kembali ke cara konvensional. PB Djarum akan datang ke turnamen-turnamen daerah dan melihat pemain potensial. Kalau ada, ya kami berikan penawaran," ucapnya.

Yoppy juga memastikan bahwa sekolah bulu tangkis binaan Djarum masih tetap hidup, hanya saja tidak ada audisi ke daerah-daerah seperti sebelumnya.

"PB Djarum tetap jalan terus. Yang hilang hanya audisinya saja," kata Yoppy.

Saat ini Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 sedangberlangsung di Kota Purwokerto.

Purwokerto menjadi kota kedua yang menjadi tuan rumah Audisi Beasiswa Bulu Tangkis 2019 setelah Bandung.

Rangkaian acara Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di Purwokerto akan dimulai pada Minggu (8/9/2019) dan berakhir pada Selasa (10/9/2019), bertempat di GOR Satria, Purwokerto.

Baca Juga: Setelah Cecar Nikita Mirzani hingga Olok-olok Warga Indonesia, Putri Elza Syarief, Poppy Kelly Umbar Video 'Aib' Sang Artis

Sebelumnya, KPAI menilai Djarum Foundation telah memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan brand image Djarum dalam kegiatan audisi bulu tangkis.

Imbauan KPAI sudah disepakati sejumlah lembaga negara, seperti Kemenko PMK, Kemenpora, Kemenkes, Bappenas, dan BPOM dalam pertemuan di Kantor KPAI pada Kamis (1/8/2019).

Kegiatan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis dinilai telah mengeksploitasi anak dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor (PP) 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.

PP 109 mengatur perlindungan khusus bagi anak danwanita hamil.

Oleh karena itu, jika ingin melanjutkan kegiatan audisi bulu tangkis, Djarum Foundation diminta untuk sesegera mungkin menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi brand image Djarum.

Tanggapan Susy Susanti

Kompas.com
Kompas.com

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti.

Menanggapi tudingan eksploitasi iklan rokok dalam audisi umum Beasiswa Bulu Tangkis yang diprakarsai PB Djarum, Susy Susanti mengungkapkan penyesalannya.

Susy Susantiyang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI menyesalkan tudingan KPAI yang justru tidak mendukung bakat anak-anak dalam olah raga bulutangkis.

Susy Susanti pun angkat bicara soal penghentian event Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis yang diprakarsai PB Djarum mulai tahun depan.

Pencarian bibit-bibit pebulu tangkis bertajuk Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis akan ditiadakan mulai tahun depan.

Keputusan tersebut telah dikonfirmasi oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.

Event yang diprakarsai oleh PB Djarum itu dihentikan karena adanya klaim dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI).

Baca Juga: Penampakan Dompet Hotman Paris, Usang Bahkan Jamuran, Tapi Isinya Jangan Ditanya, Bikin Kaget Satu Studio!

KPAI menganggap bahwa ajang tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikanbrand Djarum yang identik dengan produk rokok.

Belum dapat dipastikan berapa lama event pencarian bakat bulu tangkis ini bakal vakum.

Keputusan PB Djarum untuk meniadakan event audisi tahun depan menimbulkan sejumlah reaksi.

Salah satunya datang dari Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti, yang turut hadir dalam acara tersebut.

"Pastinya bakat-bakat yang terjaring tidak akan sebanyak seperti sekarang dan tahun-tahun sebelumnya" kata Susy kepada awak media, termasuk Kompas.com, seusai konferensi pers.

"Itu juga bisa menghambat pembinaan usia dini. Kita kan ada kategori usia dini (< 11 tahun), anak-anak (11-13 tahun), pemula (13-15 tahun), remaja (15-17 tahun), dan taruna (17-19 tahun)," ujar Susy.

Bahkan, menurut Susy, jika ajang pencarian bakat terhenti, maka dampaknya bisa sangat merugikan.

"Hal ini sebetulnya mereka hanya melihat di "atas" nya saja. Tetapi jika, di bawah (pembinaan usia dini) itu kosong maka akibatnya bisa sampai putus satu generasi," tutur Susy.

"Jika itu terjadi, kira-kira dalam kurun waktu 10 tahun, kita masih kesulitan untuk mencapai level atas lagi," ucap Susy.

Secara tersirat, Susy juga menyayangkan pihak yang menyebutkan bahwa audisi PB Djarum merupakan bentuk eksploitasi anak.

"Ini bulu tangkis loh, ini olahraga, bukan hal yang negatif, kenapa tidak didukung?" kata Susy.

"Apalagi, ini bisa menghadirkan prestasi untuk bangsa," ucap Susy lagi.

Meskipun telah memutuskan mundur tahun depan, PB Djarum memastikan rangkaian Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang sudah berjalan, tetap dilanjutkan hingga babak final di Kudus pada November mendatang.(Faisal Raihan/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulAudisi PB Djarum Berhenti Tahun Depan, Ini Kata Susy Susanty

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber Kompas.com