Pria Ini Kolaps dan Meninggal Saat Bermain Bulu Tangkis, Hati-hati 5 Penyebab Kematian mendadak Ini

Senin, 20 Mei 2019 | 16:06
China Press

Seorang Pria Kolaps dan Meninggal Saat Bermain Bulu Tangkis

SUAR.ID - Kapan ajal menjemput memang tidak ada yang tahu.

Namun, umumnya kematian seseorang didahului dengan tanda-tanda seperti sakit.

Oleh sebab itu, kita tidak cukup terbiasa dengan kematian mendadak yang terjadi pada seseorang.

Dilandir dari Worldofbuzz.com, seorang pria Tiongkok mendadak meninggal saat bermain bulu tangkis dengan teman-temannya.

Baca Juga: Kemenkes Rilis Temuannya, 13 Penyakit Inilah Penyebab Kematian Petugas KPPS

Saat itu, pria tersebut tiba-tiba jatuh ke tanah dan pingsan.

Orang-orang yang berada di sana telah mencoba melakukan pertolongan pertama, namun sayangnya pria tersebut tidak dapat terolong dan meninggal saat itu juga.

Peristiwa itu terjadi di lapangan bulu tangkis dekat SMA di Kluang, Johor, Malaysia.

Terdapat video yang merekam saat seseorang sedang melakukan pertolongan pertama pada pria yang mendadak meninggal itu.

Setelah memanggil ambulan, jenazah pria itu dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.

Namun, belum diketahui apa alasan pria itu meninggal mendadak.

Baca Juga: Tertangkap Merokok Elektrik Di Sekolah, Siswa Sekolah Dasar Berikan Jawaban yang Mengejutkan saat Ditanya Alasannya

Dikutip dari Kompas.com, Kematian mendadak bukanlah hal yang baru dalam dunia kesehatan.

Ada 5 penyakit yang dapat menyebabkan sudden death atau kematian mendadak.

1.Hypertrophic cardiomyopathyKebanyakan Hypertrophic cardiomyopathy bersifat genetik.

Tahu riwayat kesehatan keluarga adalah cara terbaik mencegah kematian mendadak akibat penyakit ini.

Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan berupa EKG atau ultrasound.

Beberapa gejala penyakit ini yaitu seperti napas pendek dan tersengal serta debar jantung yang di luar normal.

Baca Juga: Inilah Sosok Pria Yang Mengalahkan Ahmad Dhani dalam Pileg 2019, Bukan Artis Ternyata!

2."Kabel" jantung rusak

Penyakit atau kelainan ini juga kebanyakan bersifat genetika.

Mengetahui riwayat kesehatan keluarga dan konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan.

Gejala awal sering tidak dirasakan oleh penderita sampai bilik ventrikel jantung mulai bergetar dan tidak bisa memompa dengan benar dan penderita pun terjungkal jatuh.

3.Aneurisma otakAneurisma (aneurysm) otak atau aneurisma cerebral merupakan kondisi kesehatan akibat terjadinya pelebaran abnormal pembuluh darah di otak.Kebanyakan aneurisma otak bersifat tanpa gejala.Penyebabnya antara lain; Aneurisma (aneurysm) otak atau aneurisma cerebral merupakan kondisi kesehatan akibat terjadinya pelebaran abnormal pembuluh darah di otak, konsumsi tembakau, alkohol, tekanan darah dan kolesterol tinggi.

Menghindari pemicunya dengan pola hidup sehat, seperti tidak merokok dan konsumsi alkohol berlebihan adalah cara terbaik mencegah kondisi aneurisma.

Baca Juga: Tak Terima karena Ada Buzzer yang Serang Ani Yudhoyono, Ferdinand Hutahean Nyatakan Mundur dari Koalisi 02

4.Diseksi aortaDiseksi aorta adalah kondisi medis yang disebabkan oleh robeknya pembulu darah aorta.

Selain pria di atas usia 40, penderita diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan perokok juga rentan terhadap penyakit diseksi aorta ini.

Selain itu, penyakit ini juga bisa muncul karena faktor genetik. Risiko tertinggi adalah para perokok.

Rokok perlahan mengakibatkan luka pada pembuluh darah, yang memisahkan bagian dalam dan dinding aorta.

Pola makan sehat dan olahraga teratur menjadi kunci utama pencegahannya.

Plus, jauhi rokok dan teratur melakukan medical check-up , terutama CT-scan.

Baca Juga: Dikecam Publik! Meski Menjalani Hukuman 10 Tahun Penjara, Gembong Narkoba Ini Tetap Bisa Nikmati Spa Mewah Bersama Ibunya

5.Emboli paruEmboli paru adalah hambatan di salah satu arteri paru di paru-paru.

Di banyak kasus, emboli paru disebabkan oleh gumpalan darah beku yang mengalir ke paru-paru dari kaki, atau yang lebih jarang dari bagian tubuh lain (trombosis nadi dalam).

Luka parah, terbakar, atau retak pada pinggul atau tulang paha dan kondisi diam terlalu lama seperti istirahat total jangka panjang atau berada pada posisi tetap yang lama selama perjalanan dengan pesawat atau mobil, pasca pembedahan (misal pembedahan tulang, persendian, atau otak) adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya emboli paru.

Emboli paru kerap tidak bisa dicegah, bahkan oleh dokter sekalipun.

Tapi, mengelola faktor risiko sangat dianjurkan.

Baca Juga: Viral Video Jadul Selvi Ananda Saat Jadi Pembawa Acara Berita, Kefasihan Berbahasa Jawa dan Kelembutan Suaranya Jadi Sorotan

Mengetahui penyakit apa saja yang mungkin menyebabkan kematian mendadak diperlukan untuk membuat kita lebih waspada.

Selain itu, memeriksakan kesehatan secara rutin juga perlu agar peristiwa seperti yang terjadi pada pria Tiongkok di atas tidak terjadi pada kita maupun orang-orang terdekat.

Baca Juga: Di Tengah Situasi yang Kian Memanas, BJ Habibie Beri Pesan Menyejukkan Menjelang Pengumuman Pemilu 22 Mei

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : worldofbuzz.com, Kompas.com

Baca Lainnya