Suar.ID - Kecelakaan yang terjadi di Tol Cipularang, Senin (2/9/2019), menyisakan banyak kisah mengerikan yang dialami oleh korban.
Kecelakaan yang terjadi di KM 91 tersebut melibatkan puluhan kendaraan yang saling bertubrukan.
Kengerian kecelakaan Tol Cipularang bahkan membuat sepasang suami istri yang ikut menjadi korban harus berjuang antara hidup dan mati.
Melansir dari Tribun Jabar pada Senin (2/09/2019), suami istri bernama Subhan (43) dan Mani (39) sempat kebingungan usai truk yang ditumpanginya nyaris terjun ke jurang.
Truk yang dikemudikan Subhan merupakan truk muatan pengangkut pasir merah.
Saat itu, ia sedang mengemudi dari arah Cianjur menuju ke Karawang Timur untuk mengantarkan muatan pasir.
Namun nahas, salah seorang supir truk bernama Dedi (50) mengalami rem blong dan menyebabkan truk yang dikemudikannya terguling dan menjadi awal mula rentetan tabrakan beruntun.
Dedi juga merupakan rekan Subhan, dan mereka saling mengenal satu sama lain karena memiliki profesi yang sama.
Truk yang ditumpangi Subhan dan istrinya lantas ikut mengalami kecelakaan dan nyaris terjun ke jurang sedalam kira-kira 20 meter.
Kecelakaan yang dialami Subhan terjadi pada KM 91+200 Tol Cipularang pada Senin siang.
Ia mengaku saat itu kepala truk bagian depan berada di bawah sedangkan badan truk (baknya) masih tersangkut di pembatas jalan.
"Kaca pecah pak. Saya lihat jurang. Sedikit lagi saja, truk saya terjun ke jurang," ujar Subhan dikutip dari Tribun Jabar.
Saat memberikan kesaksiannya, saat itu Subhan masih terlentang di tempat perawatan UGD RS MH Thamrin, Purwakarta ditemani istrinya, Mani.
Sang istri tampak terluka di beberapa bagian tubuhnya.
Sementara Subhan yang mengalami luka di sekujur tubuhnya.
Keduanya juga sempat terjebak di ruang kemudi dan tak bisa keluar karena posisi yang sulit.
Sang istri Mani saat itu mencoba untuk keluar lebih dulu lewat pintu kiri, meskipun saat itu mobil sudah nyungsep di bibir jurang.
Salah sedikit, Mani bisa saja jatuh ke jurang.
"Saya buka pintu, sudah lihat jurang. Saya paksain ke luar, saya manjat ke atap mobil, menggelantung. Lalu saya ajak suami saya dan akhirnya bisa nyampai ke atap mobil,"kata Mani.
Usai berhasil mencapai atap, Mani menyaksikan di depan matanya sendiri saat sejumlah mobil mulai terbakar dan macet.
"Dari situ saya bingung, turun bagaimana. Saya teriak minta tolong enggak ada yang dengar. Loncat bakal sulit," ujar Mani.
"Akhirnya saya turun perlahan-lahan menuruni atas kepala mobil. Suami saya yang berdarah saya tuntun, saya gendong," pungkasnya.
Setelah menunggu beberapa saat, ia dan suaminya dibantu oleh sejumlah pekerja proyek PT Jasa Marga, dan keduanya dievakuasi di RS Thamrin.
Sebelumnya, seperti dikutip dari Kompas TV, pada hari Senin (2/9/2019), kecelakaan beruntun telah terjadi di kilometer 91 Tol Cipularang.
Kecelakaan tersebut melibatkan beberapa mobil, truk, dan bus yang saling bertubrukan.
Menurut kabar, usai kejadian tampak kemacetan tak dapat dihindarkan dan mengular sejauh 10 kilometer.
Polisi telah sampai di lokasi dan melakukan berbagai upaya penyelamatan.
Sampai berita ini ditayangkan, pihak kepolisian masih mendalami dan melakukan penyelidikian lebih lanjut. (Siti Maesaroh)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judulBerjuang Antara Hidup dan Mati Saat Mobilnya Nyangkut di Bibir Jurang Sedalam 20 Meter, Pasangan Suami Istri Ini Ungkap Kengerian Kecelakaan Tol Cipularang