Suar.ID - Peristiwa mengerikan terjadi di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelaringan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Seorang pria ditemukan tewas akibat diterkam harimau Sumatera (Panthera tigris Pelaringan).
Jasadnya ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan.
Dilansir dari Kompas.com (27/8/2019), Kapolres Inhil AKBP Christian Rony menceritakan bahwa tragedi yang menyebabkan nyawa korban bernama Darmawan alias Nang (36) terjadi ketika korban sedang mandi di sumur pada Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca Juga: 2 Harimau Berkeliaran di Jalanan Terengganu, Warga Berhentikan Mobil Lihat Hewan Buas dari Dekat
Korban adalah seorang warga asal Dusun 3 Batu Ampar, Kecamatan Sira Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Seorang saksi mengaku mendengar teriakan korban dan melihat harimau sedang menyerang korban.
Melihat apa yang terjadi, saksi pun langsung pergi mencari pertolongan.
"Saksi langsung melarikan diri dan mencari pertolongan ke permukiman warga," sebut Christian dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (27/8/2019).
Sesampainya di permukiman sekitar pukul 19.00 WIB, kata dia, saksi bertemu dengan seorang warga bernama Joni (28).
Mereka kemudian memberitahu ketua RT bahwa Darmawan diserang harimau.
Jenazah korban baru temukan keesokan harinya pada Senin (26/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.
Darmawan ditemukan oleh warga dalam keadaan sudah tak bernyawa, bahkan kondisinya mengenaskan.
"Di tubuh korban juga ditemukan luka (gigitan) di tengkuk, leher dan kepala bagian belakang," sebut Christian.
Christian mengatakan, korban dievakuasi oleh warga dan dibawa ke UPT Puskesmas Pelangiran.
Selanjutnya jenazah korban dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran.
"Korban dimakamkan permintaan dari pihak keluarganya," sebut Christian.
Sebagai informasi, konflik harimau sumatera dengan manusia bukan kali ini terjadi di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Inhi.
Sebelumnya kasus harimau sumatera yang diberi nama Bonita, yang menewaskan dua orang warga pada tahun 2018 lalu.
Harimau Bonita akhirnya berhasil dievakuasi oleh pihak BBKSDA Riau bekerja sama dengan kepolisian dan TNI.
Bonita kemudian dibawa ke Pusat Rehalibitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat.
Setelah sekian lama dilakukan observasi, harimau Bonita dilepasliarkan kembali ke habitatnya pada akhir Juli 2019 lalu.
Menurut keterangan Christian, konflik satwa dengan manusia tersebut tengah ditangani jajaran Polsek Pelangiran dan petugas dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk penanganan konflik.
"Kita sudah kirimkan tim ke lokasi untuk penanganan konflik," sebut Suharyono pada Kompas.com,Senin.