Suar.ID -Seorang guru terpaksa harus diselidiki pada Senin (26/8) karena kelakuannya yag tidak masuk akal.
Ia memberikan sebuah 'Air Suci' yang sebenarnya air seninya kepada murid-muridnya.
Guru ini mengaku bahwa 'Air Suci'-nya ini dapat menyembuhkan penyakit.
Dilansir Khaosodenglish.compada Selasa (27/8), kejadian ini terjadi disebuah sekolah diChot Nong Kae, Thailand.
Direktur sekolah distrik Khon Kaen Sanong Sudsaard mengatakan bahwa guru yang namanya dirahasiakan ini, dipanggil untuk memberikan kesaksian atas komentarnya di Facebook dalam sebuah kelompok urophagia.
Dalam grup tersebut guru ini mengatakan bahwa ia selalu memberikan ramuan air seni yang dicampur dengan herbal kepada muridnya yang mengeluh demam dan sakit perut.
"Saya selalu membawa campuran urin dan herbal ke sekolah. Ketika murid-murid saya sakit, saya memberi mereka campuran tersebut daripada memberi mereka obat. ”
"Mereka biasanya datang dengan sakit perut atau demam. Tapi begitu mereka mengambil formula ajaibku, mereka merasa lebih baik dalam setengah jam."
"Saya sudah mencobanya pada hampir 30 siswa, dan itu berhasil pada semua orang," komen sang guru dalam grup Facebook tersebut.
Sayangnya komentar sang guru ini sekarang sudah tidak dapat ditemukan karena sudah dihapus.
Kini penyelidikan sedang berlangsung,namun sangguru tetap diizinkan untuk mengajar.
Sekolah belum mengambil tindakan terhadap guru tersebut, meskipun guru ini telah diperintahkan untuk berhenti memberikan campuran 'Air Suci'-nya kepada siswa.
Sanong mengatakan guru tersebut membantah kebenaran komentar Facebook-nya selama penyelidikan, di mana siswa dan petugas perlindungan anak juga ikut berpartisipasi di dalamnya.
Guru ini mengklaim bahwa ia hanya ingin menyombongkan diri dalam kelompok dan mengungkapkan bahwa “Air Suci”-nya sebenarnya adalah campuran ekstrak herbal seperti daun pandan dan yanang.
Guru tersebut juga mengaku bahwa ia terinspirasi dari ajaran Budda.
"guru itu adalah seorang praktisi dhamma yang telah mempelajari ramuan herbal dan kitab suci Buddha, ”kata Sanong.
“Ia mengklaim bahwa dia mendapatkan ide dari teks suci, yang menyebutkan penggunaan urin dalam menyembuhkan penyakit." lanjutnya.
Sementara itu, petugas kesehatan memperingatkan terhadap konsumsi limbah tubuh ini.
Hal ini dikarenakan mengkonsumsi limbah tubuh saat ini menjadi tren di kalangan praktisi pengobatan tradisional.
Direktur Jenderal Departemen Layanan Medis, Somsak Akkslip, mengatakan konsumsi urin yang mengandung nutrisi asing seperti urea dan natrium klorida dapat menyebabkan risiko tekanan darah tinggi, infeksi, dan bahkan serangan jantung yang lebih tinggi.