Memilukan, Inilah Kisah Seorang Gadis yang Dilecehkan demi Eksperimen oleh Pemimpin Kelompok Aliran Sesat di Australia

Senin, 26 Agustus 2019 | 13:00
Mirror.co.uk, Freepik

Kisah seorang gadis yang dicuci otaknya dan

Suar.ID - Kisah memilukan datang dari Adelaide, Australia.

Jika biasanya kita menyaksikan tentang ritual aneh dari suatu kelompok keagamaan atau kultus di film-film horor, maka peristiwa seperti itu benar-benar dialami oleh gadis ini.

Gadis yang kini telah berusia 28 tahun membagikan cerita pengalaman buruknya dijadikan sebagai 'tumbal' demi eksperimen seorang pemimpin kultus di pedalaman Australia saat usianya masih belasan tahun.

Dilansir dari Mirror.co.uk (25/8/2019),Seorang wanita menceritakan bagaimana dirinya dilecehkan secara seksual dan diperlakukan seperti budak oleh pemimpin kultus di pedalaman Australia.

Baca Juga: Nyaris Dijadikan Tumbal Ritual Sesat dengan Cara Dipenggal, Balita 3 Tahun Berhasil Diselamatkan Polisi

Mirror.co.uk
Mirror.co.uk

James 'Taipan' Salerno, Pemimpin sebuah Kultus di pedalaman Australia.

Kala itu wanita yang tak mau disebutkan namanya ini masih berusia 13 tahun.

Dia menjadi korban dari seorang pemimpin kultus bernama James Gino 'Taipan' Salerno.

Salerno adalah seorang pria yang membentuk Kelompok Lingkungan Manusia Ideal sebagai percobaan yang dia klaim untuk menemukan cara terbaik di mana manusia seharusnya hidup.

Dalam kultus yang Salerno pimpin, ada struktur hierarkis di mana perempuan dicuci otaknya dan diharapkan untuk memenuhi kebutuhan para lelaki.

Baca Juga: Habiskan Rp 122 Juta untuk Operasi Hidung, Wanita Ini Malah Menanggung Malu karena Ukuran Lubang Hidungnya Tidak Sama

Mirror.co.uk
Mirror.co.uk

Arbury Park, Adelaide, Australia.

Apa yang gadis itu alami berawal dari bergabungnya orangtuanya dengan kelompok yang dimpimpin Salerno, yang berbasis di rumah Arbury Park, Adelaide, Australia.

Kemudian, sejak berusia 13 tahun, gadis itu diperlakukan seperti budak pribadi oleh Salerno, seperti harus menyajikan buah matang, menyiapkan air untuk mandi pada suhu yang tepat, menyiapkan makanan, mencuci, juga membuka pintu untuknya.

"Saya merasa seperti hanya sepotong daging yang digunakan Taipan kapan dan di mana dia inginkan," katanya.

"Aku merasa seperti dicuci otak, diremehkan, dan dikucilkan," sambungnya.

Baca Juga: Asyik Makan di Kedai Mamak, Wanita Ini Tidak Sadar Bahwa Ada Belatung di Ayam yang Ia Kunyah

Dia juga mengungkapkan bahwa Salerno pernah mengatakan bahwa apa yang diperintahkan kepadanya adalah tugasnya demi menjadikan gadis itu seorang wanita.

Pada saat itu, para pengikutnya tidak berpikir tindakan salerno salah, karena dia meyakinkan mereka bahwa niatnya baik dan mereka harus mencoba untuk menirunya.

"Saya tahu itu salah, tetapi saya tidak punya tempat untuk pergi. Saya sangat takut. Dan sekarang, saat melihat ke belakang, saya benar-benar berharap (saat itu) saya memiliki keberanian untuk keluar dan melawannya," ungkap gadis itu.

Gadis yang kini telah berusia 28 tahun itu dilecehkan oleh Salerno selama dua setengah tahun.

Baca Juga: Seorang Anak Loper Koran Memilih Naik Becak Menuju Tempat Pelantikan setelah Terpilih Jadi Anggota DPRD

Gadis itu baru bisa lolos dari kultus pada 2009 silam, kemudian melaporkan pria pemimpin kultus ke polisi pada 2012.

Salerno pun dinyatakan bersalah atas 8 tuduhan pelecehan terhadap wanita.

Hakim Pengadilan Distrik Australia Selatan, Paul Slattery, mengatakan kepada pengadilan saat penjatuhan hukuman, bahwa Salerno menyalahgunakan kekuasaannya.

Salerno pun akhirnya dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun.

Bahkan, meski telah dinyatakan bersalah, Salerno masih mengajukan banding atas keyakinannya.

Baca Juga: Tolak Antar Jenazah Anak 8 Tahun yang Tenggelam di Sungai Cisadane, Puskesmas: Ambulans untuk yang Bernyawa

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : mirror.co.uk

Baca Lainnya