Geger Isu Pesugihan Babi Ngepet Hebohkan Warga Solo, Fakta Sebenarnya Terungkap Berkat GPS

Jumat, 23 Agustus 2019 | 15:38
Kolase Ist via Tribun Jogja dan razorsync.com

Isu pesugihan babi ngepet di Solo akhirnya terungkap berkat GPS

Suar.ID - Isu babi ngepet kembali menghebohkan warga Solo belum lama ini.

Beberapa masyarakat di Kampung Kalangan, Kelurahan Jagalan, Solo mengaku mendadak kehilangan barang-barangnya.

Namun, isu babi ngepet di Solo ini kini terungkap berkat GPS (Global Positioning System).

Melansir dari laman Tribunjateng, warga Solo resah akibat adanya isu babi ngepet selama sebulan ini, pada Kamis (22/9/2019).

Baca Juga: Viral TNI Gadungan Berhasil Memacari Banyak Gadis Cantik, Ada Pacarnya yang Rela Memberikan Hal Ini

Teror ini terjadi tepatnya di wilayah RW 10 hingga 15, Jagalan, Solo.

Warga sekitar mengaku kehilangan barang seperti laptop, telepon seluler, dan helm yang kemudian menduga ada babi ngepet yang mengambil barang-barang milik mereka.

Baca Juga: Tragis! Bocah 13 Tahun Gantung Diri Setelah Tahu Gadis Pujaan Hatinya Ternyata Telah Memiliki Pacar

Akan tetapi, belakangan ini isu babi ngepet tersebut terbukti hoaks setelah tertangkapnnya pelaku pencurian bernama Rendy Febrianto alias Bagong (27).

Terkuaknya aksi Bagong bermula dari bernama Andreas yang saat itu sedang berduka karena ibunya meninggal dunia, tiba-tiba kehilangan HP-nya saat sedang dicharge.

Dalam ponsel korban itu, terdapat aplikasi ojek online, sehingga lokasi HP dapat dilacak keberadaannya.

Baca Juga: Tragis! Bocah 13 Tahun Gantung Diri Setelah Tahu Gadis Pujaan Hatinya Ternyata Telah Memiliki Pacar

Hal ini seperti yang diungkapkan Bhabinkamtibmas Jagalan, Aipda Tarmuji.

"Dalam ponsel korban itu ada aplikasi ojek online. Nah dilacak melalui itu. Kok kebetulan ponsel yang dicuri itu dalam kondisi belum dimatikan dayanya, sehingga GPS masih menyala," ucap Aipda Tarmuji.

Warga sekitar kemudian menemukan HP Andreas di belakang pos kamling yang ditutupi semak dan pecahan genteng.

Baca Juga: Unik, Remaja 16 Tahun di Riau Tinggi Badannya Mencapai 2,6 Meter, Ayahnya Sampai Harus Bongkar Kusen Pintu

Lantas mereka mengintai siapa orang yang mengambil ponsel tersebut dan diketahui sosok Bagong lah yang diam-diam membawa ponsel itu dan menyembunyikannya di selokan kering belakang rumahnya.

Warga yang kesal terlihat hendak mengeroyok Bagong yang tertangkap basah mengambil ponsel Andreas.

Bahkan, Aipda Tarmuji rela tubuhnya terinjak massa saat mengevakuasi maling tersebut.

Baca Juga: Kondisi Mobil Dinas Jokowi, Sudah Melebihi Waktu Penggunaan, Sering Mogok hingga Radio Nyala Sendiri

"Saat saya datang ke TKP dengan Pak Babinsa, sudah ada 100-an warga yang mengepung rumah Bagong.

Warga tampak sudah geram dan ingin menghajar Bagong saat itu.

Saat saya masuk ke rumahnya, Bagong ada di lantai dua, sedangkan di lantai 1 ada sejumlah tokoh masyarakat yang berupaya menenangkan warga," jelas Aipda Tarmuji.

Ia pun lantas menamengi Bagong keluar rumah untuk dievakuasi.

Aipda Tarmuji dibantu Serda Lalu, Babinda setempat bahkan kena tonjokan warga yang hendak menghakimi Bagong.

Baca Juga: Persis Adegan Film: Terjadi Turbulensi, Penumpang dan Barang-barang Terpental dalam Kabin, Pesawat Mendadak Anjlok 300 Meter

"Saya lihat Bagong yang jalan di depan saya kena pukul di sekujur tubuh. Saya pikir itu tidak apa-apa. Saat jalan mau sampai ke mobil patroli, kaki saya tersandung benda, lalu kami jatuh. Saat itulah kami terinjak-injak warga," beber Aipda Tarmuji.

Akhirnya, Bagong berhasil dievakuasi dan dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : TribunJateng

Baca Lainnya