Mengenal 'Mukoyoshi': Tradisi Unik di Jepang yang Membuat Pria Jomblo dan Pengangguran Bisa Mendadak Punya Istri Cantik dan Kaya Raya

Minggu, 18 Agustus 2019 | 08:53
scalar.usc.edu

Ilustrasi pria dan wanita di Jepang yang melangsungkan pernikahan.

Suar.ID- Beberapa pria dewasa di Jepang nampaknya tidak begitu khawatir akan masalah karir dan asmara.

Itu mungkin akan menimpa beberapa pria Jepang yang "beruntung", bila mereka diadopsi oleh keluarga yang tidak memiliki anak laki-laki.

Di Jepang, 98% adopsiterjadi padapria dewasa, berusia antara 20-30 tahun, mengutip dari laporan independent.co.uk (12/1/2017).

Adopsi yang ada di Jepang kebanyakan tidak terjadi saat mereka masihbayi atau anak-anak.

Baca Juga: Mengerikan, Rudal Baru Korea Utara Disebut Bisa Menghantam Jepang Tanpa Bisa Dihadang

"Praktik aneh" ini telahditulis dalam makalah akademis seperti "Sons and Lovers: Adoption in Japan" oleh Taimie L. Bryant untuk "The American Journal of Comparative Law".

Di Jepang, ada sebuah tradisi unik sejak beberapa ratus tahun yang lalu mengenai adopsi pria dewasa yang hingga kini masih terjaga.

Ada dua alasan mengapaorang-orang di Jepang masih memegang tradisi itu.

Pertama, pria dewasa diadopsi demi membawa nama keluarga.

Baca Juga: 33 Orang Tewas Akibat Kebakaran di Studio Anime Jepang, Saksi Mata Mendengar Teriakan Pelaku: 'Mati!'

Jepang, seperti banyak negara di dunia, adalah masyarakat patriarki, dan nama keluarga diwariskan melalui garis keturunan laki-laki.

Kedua, pria dewasa diadopsi untuk kepentingan bisnis keluarga yang telah berjalan.

Dengan kata lain, bos bisa saja mengadopsi karyawan mereka yang kinerjanya bagus.

Semuanya dimulai ratusan tahun yang lalu ketika kode sipil Jepang mendikte bagaimana kekayaan keluarga akan diteruskan setelah kematian penatua keluarga.

Uang dan aset secara tradisional diwariskan melalui garis keturunan laki-laki dalam keluarga dimulai dengan yang tertua.

Namun, jika sebuah keluarga tidak memiliki anak laki-laki, hukum mengatakan bahwa anak laki-laki yang diadopsi dapat meneruskan nama keluarga, bisnis, dan menerima kekayaan atas kematian kepala keluarga.

Dalam rumah tangga yang hanya memiliki anak perempuan, keluarga akan memilih untuk mengadopsi anak laki-laki, sehingga mereka dapat memenuhi peran menjalankan bisnis keluarga serta menerima dan menjadi penjaga uang tunai dan aset keluarga.

Itu merupakan budaya saat putra angkat (pria dewasa yangdiadopsi) menjadi menantu pada saat yang sama karena ia mengubah namanya menjadi keluarga istri atau disebut "mukoyoshi".

Baca Juga: Intip Keseruan Chika Jessica saat Liburan ke Maldives dan Jepang, Mirip Bule hingga Artis Korea!

Di Jepang, bahkan ada perusahaan perjodohan yang merekrut orang yang diadopsi secara sukarela untuk perusahaan Jepang.

Jadi pria yang diadopsi bisa langsung memiliki perusahaan dan bahkan istri cantik anak bos!

Perusahaan keluarga tertua adalah sebuah penginapan di Jepang yang didirikan pada tahun 781.

Telah ada dalam keluarga selama 46 generasi.

Ketika hanya ada anak gadis dalam keluarga, para tetua mengadopsi pria dewasa yangdijadikan suami anak perempuannya.

Bila tidak maka nama keluarga akan terputus. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber independent.co.uk, Toptenz.net