Kisah Haru Perjuangan Muhamat Asraf, Siswa Yatim asal Riau yang Lolos Jadi Paskibraka Berbekal Sepatu Robek Milik Tetangga

Minggu, 18 Agustus 2019 | 07:30
Kolase dari Tribunnews/Irwan Rismawan dan Kompas.com/IDON

Suar.ID - Melihat pengibaran bendera merah putih saat upacara 17 Agustus selalu menarik bagi bangsa Indonesia, termasuk anak-anak.

Hal itulah yang pernah dirasakan oleh Muhamat Asraf saat dia masih kecil.

Hanya menonton upacara bendera pada 17 Agustus melalui layar kaca, ia telah termotivasi untuk bisa menjadi pengibar bendera suatu saat nanti.

Dia pun benar-benar mengejar impiannya itu ketika duduk di bangku SMA.

Namun, ternyata usahanya untuk bisa menjadi Paskibraka tak begitu saja mulus.

Keterbatasan ekonomi membuatnya harus berjuang lebih keras.

Kisah menarik nan mengharukan dilaluinya saat akan mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional.

Baca Juga: Sempat Viral karena Gagal Jadi Paskibra Digantikan Anak Pejabat, Koko Ardiansyah Akhirnya Ditunjuk Jadi Pembaca UUD 1945 di Kemenpora

Kisah perjuangan seorang Paskibraka Nasional bernama Muhamat Asraf (17) mungkin menjadi sekelumit spirit perjuangan yang musti ditiru jelang HUT ke-74 RI.

Di balik semaraknya HUT ke-74 RI, ada secuil kisah perjuangan Muhamat Asraf yang jauh dari kata mudah.

Melawan kerasnya hidup berbekal tekad kuat, Muhamat Asraf berhasil jadi salah satu Paskibraka Nasional dan membanggakan ibundanya.

Sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com sebelumnya, Asraf adalah salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang mewakili Provinsi Riau di tingkat nasional.

Baca Juga: Cantik Banget, Inilah Sosok Yan Velia Istri Didi Kempot yang Jarang Tersorot Media

Asraf adalah siswa SMA Negeri 1 Kampar Kiri Tengah, Kampar Riau.

Bersama seorang rekan satu provinsinya yang bernama Tri Setya Negara Putri, Asraf menjadi salah satu pengibar sang Saka Merah Putih pada Upacara HUT ke-74 RI di Istana Negara, hari ini (17/8/2019).

Asraf berhasil menyisihkan deretan calon anggota Paskibraka dari seluruh Riau, membanggakan ibundanya dan tentu sang Ayah yang telah lebih dahulu berpulang.

Ada sebuah kisah menarik dalam perjuangan Asraf menjadi Paskibraka.

Baca Juga: Bernyanyi untuk Gadis Down Sindrom, Raja dan Ratu Malaysia Ini Buat Pendengarnya Terpana

Berbekal sepatu robek kepunyaan tetangga, Asraf berhasil maju mewakili provinsinya dan bakal tampil di Istana Negara.

Tentu saja keberhasilan Asraf ini bak mimpi bagi Atik, seorang buruh serabutan di kebun sawit dan karet.

Atik pun meluapkan rasa bangganya terhadap sang Anak, kala dijumpai media pada Rabu (14/8/2019).

"Alhamdulillah, saya bangga sekali. Sungguh tidak menyangka Asraf bisa lolos ke tingkat pusat," kata Atik sebagaimana Grid.ID kutip dari pemberitaan Tribunnews.com.

Baca Juga: Salma El Mutafaqqiha, Dara Cantik Asal Boyolali Pembawa Bendera Merah Putih pada HUT ke-74 RI idi Istana Negara

Selama ini, sejak tahu Asraf bercita-cita jadi Paskibraka, Atik selalu memberi dukungan penuh.

Pun saat anaknya minder karena tak punya sepatu, Atik-lah yang akhirnya meminjam sepatu ke tetangganya, meski akhirnya mendapat sepatu yang kondisinya sudah robek.

Atik bercerita, saat mulai latihan, Asraf sempat muntah-muntah setibanya di rumah.

Ini rupanya adalah awal mula Atik tahu kalau anaknya ikut seleksi Paskibraka.

"Saat itu dia muntah sampai di rumah.

"Dia bilang tadi ikut Paskibraka," lanjut Atik.

Baca Juga: Mewahnya Royal Wedding Putra Sulung Raam Punjabi, Dihadiri Bintang Indonesia hingga Bollywood

Asraf, menurut Atik, selama ini memang bercita-cita jadi polisi.

Awal mula ketertarikan anaknya dengan dunia baris-berbaris ini juga sejak Asraf sering melihat upacara HUT RI di televisi.

Tak disangka, berawal dari melihat di televisi, Asraf hari ini bakal benar-benar tampil di TV dan melakukan sebuah hal yang jadi impiannya selama ini.

"Kami sangat bersyukur dan tim seleksi profesional.

"Kali ini mungkin baru anak jelata bisa masuk (Paskibraka) tingkat nasional," ucap Atik.

Baca Juga: Meskipun Terkesan Menjijikan, Nyatanya Tikus Menjadi Makanan Populer di Tempat Ini

Atik berkata seperti itu mungkin karena menilik kondisi finansial keluarganya yang kurang mampu.

Kadang dalam sehari, Atik hanya mendapat upah senilai Rp 75 ribu.

Tak ayal, Asraf terkadang tidak dibekali uang kala mengikuti seleksi Paskibraka.

Keluarga Asraf juga tinggal d sebuah rumah bantuan Pemerintah Kabupaten Kampar yang dibangun di atas tanah milik saudaranya.

Sebelumnya, Atik dan anak-anaknya tinggal di sebuah rumah kayu yang dipinjamkan oleh kakak ibunya.

Baca Juga: Bandingkan Dirinya dengan Mantan Suami, Gisel Ngaku Iri dengan Kehidupan Gading Marten, Bebas dari Nyinyiran

Tentu saja dengan bergabungnya Asraf menjadi Paskibraka Nasional, Atik jadi jarang berjumpa putra tercintanya itu.

Ia mengaku sangat rindu kepada Asraf, namun di atas semua itu Atik mengharapkan anaknya bakal sukses saat menjalankan tugas nanti.

"Saya kangen sekali sama dia.

"Dia enggak pegang HP jadi enggak bisa dihubungi.

"Saya harap Asraf sukses saat pengibaran bendera nanti," pungkas Atik. (*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Berbekal Sepatu Robek Kepunyaan Tetangga, Muhamat Asraf Lolos Jadi Paskibraka Nasional, sang Ibu : Mungkin Baru Ini Anak Jelata Bisa Jadi Paskibraka..

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : Grid.ID

Baca Lainnya