Tak Ada Bercak Sperma, tapi Ditemukan Bukti Kekerasan Seksual pada Organ Intim Vera Oktaria Sebelum Dimutilasi Prada DP

Rabu, 14 Agustus 2019 | 16:28
Sripoku

Fakta baru tentang mutilasi Vera Oktaria oleh kekasihnya sendiri, Prada Deri Permana.

Suar.ID -Ada beberapa bukti baru yang diungkap dalam sidang keempat kasus mutilasi Vera Oktaria oleh Prada DP, kekasihnya sendiri.

Sidang keempat dilaksanakan di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (13/8) kemarin.

Agenda dalam sidang ini masih mendenarkan keterangan dari beberapa saksi yang dihadirkan Oditur.

Baca Juga: Oji Bin Samsuri, Inilah Nama Samaran yang Dipakai Prada DP Usai Mutilasi Vera Oktaria agar Bisa Diterima Belajar Ngaji di Banten

Menurut laporan Warta Kota, ada lima saksi yang dihadirkan dalam sidang keempat ini.

Mereka adalah saksi ahli forensik, ahli kejiwaan, tim Identifikasi Polres Muba, anggota Den Intel Kodam II Sriwijaya, juga pedagang tas yang hendak digunakan Prada DP sembunyikan mayat Vera Oktaria (21).

Dua Saksi Kunci Hilang Misterius

Ada dua saksi kunci pembunuhan Vera Oktaria yang tidak hadir dalam sidang, padahal merupakan saksi kunci.

Kedua saksi yang hilang tersebut adalah Dodi Karnadi, paman Prada DP , dan Muhammad Hasanudin, teman Dodi Karnadi.

Dodi Karnadi adalah orang pertama yang mengetahui Prada Deri Pramana memutilasi dan membunuh Vera Oktaria.

Sementara Muhammad Hasanudin adalah orang yang membawa terdakwa ke salah satu pondok pesantren di Serang, Banten.

Oditur CHK Mayor D Butar Butar dalam sidang mengatakan, mereka telah empat kali melayangkan surat panggilan kepada kedua saksi untuk hadir di persidangan.

Namun, sampai sekarang tak ada jawaban dari kedua saksi tersebut.

Baca Juga: Barbie Kumalasari Bikin Kakak Ipar Fairuz A Rafiq Naik Pitam Setelah Komentari Pembully-an King Faaz: Susah Kalau Ngomong Sama Jelmaan Uler Keket!

Tribunnews.com
Tribunnews.com

Vera Oktaria korban mutilasi

Korban Vera Oktaria Alami Kekerasan Seksual

Fakta lain datang dari Dokter Forensik Polda Sumatera Selatan Kompol Mansyuri.

Dia menemukan tanda kekerasan di bagian alat vital jenazah Vera Oktaria saat melakukan otopsi korban pada 10 Mei 2019 lalu di Rumah Sakit Bhayangkara, Palembang.

Hasil pemeriksaan menunjukkan di kemaluan korban tidak ada bercak sperma.

Namun, hanya mendapatkan tanda kekerasan di bagian selaput dara.

Terdapat luka lecet di selaput dara korban.

"Kalau tidak ada kekerasan biasanya licin saja. Kemungkinan mengalami kekerasan," kata Mansyuri, saat menjadi saksi ahli di Pengadilan Militer I-04 Palembang.

Mansyuri mengaku tak bisa memastikan penyebab luka kekerasan di alat kelamin korban karena kondisi yang sudah mulai membusuk.

Baca Juga: Berteman Sejak Zaman SMA, Siapa Sangka 2 Perempuan Ini Kini Sama-sama Jadi Menteri di Kabinet Jokowi

Kejiwaan Prada Deri Pramana Dinyatakan Sehat

Prada Deri Pramana dipastikan tidak mengalami gangguan jiwa saat membunuh dan memutilasi pacarnya, Vera Oktaria.

Hal itu dikatakan Dandenkessyah 02.04.04 Palembang Letkol Ckm dr Hilary yang dihadirkan sebagai saksi ahli kejiwaan.

Menurut dia, pada 17 Juni 2019 ia melakukan pemeriksaan kejiwaan Prada Deri Pramana di Denpom II Sriwijaya.

Saat itu, ia melakukan tes kejiwaan Prada Deri Pramana melalui sesi wawancara.

Hasilnya, seluruh pertanyaan yang dilontarkan pun dijawab dengan baik.

"Biasanya kalau ada tanda gangguan jiwa, seluruh pertanyaan akan dijawab tidak nyambung. Tapi semuanya dijawab dengan benar," kata Hillary di hadapan hakim ketua dalam sidang.

TribunStyle.com Kolase/(Tribunsumsel.com/M Fajri)
TribunStyle.com Kolase/(Tribunsumsel.com/M Fajri)

Kasus mutilasi Vera Oktaria oleh Prada Deri Permana. Ada orang ketiga di antara mereka.

Sidik Jari Ungkap Identitas Prada Deri Pramana

Pihak kepolisian sempat mengalami kesulitan untuk mencari identitas pembunuh Vera Oktaria.

Hal itu diungkapkan oleh Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Muba Aipda Chandra Kartika, saat menjadi saksi di Pengadilan Militer I-04 Palembang.

Baca Juga: Tak Dapat Intan Permata, Mas Yusuf Malah Dijodohkan dengan Kakak Sang MUA yang Tak Kalah Cantik

Beruntung, polisi menemukan sidik jadi pelaku.

"Kita menganalisa tempat kejadian, mencari sidik jari.Ditemukan sidik jari di diujung atas daun pintu, itu ada sidik jari jempol," kata Chandra.

Saat pencocokan sidik jari berlangsung, ada empat nama yang keluar.

Namun, nama Prada Deri Pramana memiliki skor tertinggi yakni 7,6 persen.

Setelah mendapatkan identitas tersebut, Chandra langsung melaporkan kepada Kasatreskrim Polres Muba.

Selanjutnya, dilakukan pencocokan data pembanding ke tim Inafis Polda Sumsel.

Hasil yang dikeluarkan tersebut pun sama dan tetap mengarah kepada Prada Deri Pramana.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya