Negara Asia Ini Semakin Mendekati Amerika, untuk Pertama Kalinya Berhasil Meluncurkan Roket ke Orbit

Kamis, 08 Agustus 2019 | 15:35
Shanghaiist

China berhasil luncurkan roket ke orbit. Sangar.

Suar.ID - Sebuah perusahaan rintisan Tiongkok, Interstellar Glory Space Technology (iSpace) berhasil meluncurkan roket komersial yang bisa membawa satelit ke orbit bumi, Kamis (25/7).

Keberhasilan perusahaan swasta tersebut merupakan yang pertama kali di tengah persaingan sengit lusinan perusahaan swasta sejenis di Tiongkok.

Dalam laman media sosial WeChat, iSpace mengatakan bahwa roket buatannya setinggi 20 meter yang diberi nama Hyperbola-1.

Baca Juga: Mengerikan, Asteroid dengan Daya Ledak 80 Ribu Kali Lebih Besar dari Bom Hiroshima Ini Disebut 'Siap' Hantam Bumi pada 2135

Roket tersebut berhasil mencapai ketinggian hingga 300 kilometer.

Roket iSpace Hyperbola-1 meluncur dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pada Kamis dini hari (05.00 GMT).

shanghai.ist
shanghai.ist

Dua perusahaan swasta pembuat roket TiongkoK lainnya yaitu LandScape dan OneSpace, tahun lalu gagal meluncurkan roket buatannya ke orbit.

Bisnis peluncuran roket ke luar angkasa saat ini didominasi dua perusahaan swasta asal AS, SpaceX dan Blue Origin.

Baca Juga: Pria Ini Rela Hidup dengan Uang Rp300 Ribu per Bulan Demi Bisa Nikahi Kekasih

Tiongkok sendiri baru memberi izin perusahaan swasta untuk memasuki industri Antariksa pada 2014.

Pada akhir 2018, ada lebih dari 100 perusahaan swasta yang terdaftar di industri dengan potensi yang sangat menguntungkan ini.

Mei 2018, OneSpace menjadi perusahaan swasta pertama yang mengirim roket yang dikembangkan secara independen ke luar angkasa.

Baca Juga: Penampilannya Santai Banget dan Sangat Sederhana, Siapa Sangka Dia Istri Artis Ternama dan Juga Anggota Legislatif

Diikuti oleh peluncuran suborbital yang sukses oleh iSpace empat bulan kemudian.

Dilansir Reuters, Dewan Negara mengatakan bahwa industri luar angkasa adalah bagian penting dari strategi pembangunan China.

Salah satu tugas jangka pendek China yaitu mengembangkan sistem satelit utama kendali jarak jauh, komunikasi dan penyiaran, serta navigasi dan penentuan posisi.

Presiden Cina rencananya akan mengirimkan stasiun ruang angkasa berawak permanen ke orbit pada 2022.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber Reuters, shanghai.ist