Suar.ID -Sidang kedua kasus mutilasi terhadap Vera Oktaria oleh Prada Deri Permana kembali digelar.
Sidang kedua digelar di tempat yang sama dengan sidang pertama, pada Selasa (6/8) kemarin.
Kita tahu, ada beberapa nama baru muncul saat sidang pertama tempo hari.
Di antaranya adalah Serli alias Sherly, yang kemudian didatangkan di sidang kedua sebagai saksi.
Serli dihadirkan untuk dimintai keterangannya karena dianggap sebagai orang yang ditemui Prada PD ketika melarikan dari lokasi pendidikan militer TNI.
Serli pun buka-bukaan soal pertemuannya dengan Prada Deri.
Pada 4 Mei 2019 dia bertemu Prada DP yang menjemputnya di rumah.
Setelah itu, Deri mengajak Serli menginap di sebuah kos-kosan kawasan seberang Ulu.
Ketika itu, Serli tidak tahu bahwa Prada DP telah melarikan diri dari tempat pendidikan militer.
"Setelah di kosan tempat kami menginap dia baru cerita kalau sudah kabur. Katanya ada masalah dengan sesama rekannya TNI," kata Serli saat memberikan keterangan.
Prada DP sempat ajak Serli kabur ke desanya agar tidak dicari oleh satuan TNI.
Namun, ajakan itu ditolak Serli karena saat itu masih kuliah.
Pada 5 Mei 2019, Prada DP bercerita kepada Serli bahwa ia kecewa dengan Vera Oktaria.
Sebab, korban tak kunjung mau datang ke rumahnya untuk dikenalkan dengan orangtua terdakwa.
"Dia cerita dengan saya, Vera itu yang biayai sekolahnya, ya si DP. Hp yang dipakai Vera itu dari dia, Vera kan sering di rumah. DP sering ke rumah Vera bawa makanan, tapi Vera tidak pernah mau kalau diajak ke rumah DP," ujarnya.
Serli pun sempat menanyakan hubungan Prada DP dengan Vera saat itu.
Dengan tegas terdakwa pun menyatakan tak lagi menjalin hubungan asmara dengan Vera.
"Saya sudah putus, saya sudah kesal," ujar Serli menirukan ucapan Prada DP waktu itu.
Namun, pada 7 Mei 2019 Serli melihat notifikasi chat pesan Whatsapp dari Vera di ponsel milik Prada DP yang diletakkan di atas meja.
Serli yang mengetahui bahwa itu adalah pesan dari Vera tak mau ambil pusing.
Dia lalu kembali tidur, sementara Prada DP masih bermain handphone di dalam kamar kos tempat mereka berdua menginap.
Saat terbangun sekitar pukul 03.00 WIB, Serli terkejut bahwa Prada DP tak ada lagi di dalam kamar.
Serli akhirnya terpaksa berteriak minta tolong kepada warga yang ada di kosan sebelah agar dibukakan pintu dari luar.
"Saya tidak tahu dia (Prada DP) ke mana. Dia hanya meninggalkan tas berisi baju dan celana, sementara saya dikunci dari dalam," ujar saksi.
Setelah berhasil keluar, Serli meminjam ponsel temannya dan menghubungi nomor ponselnya yang dibawa kabur oleh Prada DP.
Namun, ponsel tersebut telah dititipkan Prada DP kepada Ikbal yang merupakan teman terdakwa.
Pada pukul 17.00 WIB, sore Ikbal pun memberikan ponsel itu kepada saksi tanpa memberikan informasi terkait keberadaan Prada DP.
"Pada tanggal 8 Mei, dia (Prada DP) menghubungi saya lagi. Terus saya jawab apa, setelah itu tidak dijawab lagi," ungkapnya.
Serli pun tak menyangkal memiliki hubungan spesial dengan Prada DP.
Ia dan Prada DP sebelumnya sempat menjalin hubungan asmara saat duduk di bangku sekolah.
Namun, kisah asmara mereka kandas karena Prada DP meninggalkannya tanpa sebab yang jelas.