Terungkap, Prada DP Sempat Melakukan Hal Tak Lazim Ini Usai Memutilasi Fera Oktaria

Senin, 05 Agustus 2019 | 07:59
Tribunsumsel.com/MA FAJRI

Prada DP menunduk di persidangan

Suar.ID - Pembunuhan sadis yang dilakukan Prada DP terhadap pacarnya, Fera Oktaria (21), membuat Suhartini (50), ibunda Fera, merasa sangat kehilangan.

Suhartini bahkan meminta Prada DP untuk dihukum mati.

Sidang perdana Prada DP yang berlangsung di Pengadilan Militer I-04 Palembang, pada Kamis (1/8/2019).

Suhartini adalah salah satu dari 7 saksi yang dihadirkan selama sidang.

Baca Juga: Tak Terima Anaknya Dimutilasi oleh Prada DP, Inilah Permintaan Ibunda Fera Oktaria

Suhartini meminta kepada ketua majelis hakim untuk menjatuhkan hukuman seberat-beratnya lantaran terdakwa telah membunuh anaknya secara sadis.

"Saya minta hukuman setimpal, saya minta dia dihukum mati," ucap Suhartini.

Banyak fakta mengejutkan terungkap selama persidangan berlangsung, termasuk perilaku tak lazim yang dilakukan oleh Prada DP usai memutilasi Fera.

Dalam sidang tersebut, Mayor D Butar Butar sebagai Oditur membacakan dakwaan yang diberikan kepada Prada DP.

Baca Juga: Ibunda Prada DP Mengaku Ketakutan Sejak Anaknya Ketahuan Membunuh dan Melakukan Mutilasi Terhadap Vera

Sripoku | Tribun Sumsel

Suhartini, ibunda Vera (kiri) dan Prada DP (kanan)

Dalam dakwaan dijelaskan setelah memutilasi Fera, Prada DP duduk santai di samping jenazah sembari mengisap satu batang rokok serta memakan buah di dalam kamar penginapan yang jadi tempat memutilasi.

"Terdakwa memakan jeruk dan mengisap rokok di kamar sembari nonton TV."

"Tangan korban ketika itu diletakkan di atas kloset kamar mandi dan sudah dalam keadaan tewas," kata Mayor D Butar Butar dalam persidangan, Kamis.

Buah jeruk tersebut sebelumnya dibeli oleh Prada DP di pasar tak jauh dari penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin, saat membeli tas, koper serta gergaji sebagai alat mutilasi.

Seluruh barang tersebut rencananya digunakan Prada DP untuk membungkus jenazah korban.

"Satu tas dan koper setelah diukur terdakwa, ternyata tidak pas sehingga dia membatalkan memasukkan tubuh korban ke dalam tas dan koper tersebut," ungkapnya.

Prada DP dikatakan juga sempat menghubungi rekannya untuk meminta sarannya untuk menghilangkan jejak kejahatan yang telah ia perbuat.

Temannya tersebut menyarankan agar Prada DP membakar tubuh Fera di dalam kamar.

"Selanjutnya tubuh korban dimasukkan ke dalam kasur yang telah dirobek."

Baca Juga: Serli, Wanita Lain yang Sempat Diinapkan Prada DP di Kos-kosannya 2 Hari Sebelum Memutilasi Vera Oktaria

handout Kompas.com
handout Kompas.com

Foto Fera Oktaria semasa hidup

"Terdakwa membeli obat nyamuk dan menyiramkan pertalite di tubuh agar terbakar ketika obat nyamuk yang dihidupkan habis, tapi gagal," ungkapnya.

Dalam dakwaan yang sebelumnya telah dibacakan di persidangan, terungkap juga bahwa Prada DP gagal memutilasi hingga tuntas karena gergaji yang digunakan patah.

Prada DP yang telah membunuh Fera dengan cara dicekik kebingungan untuk menghilangkan jejak atas aksi kejahatannya tersebut.

Ia lalu keluar kamar penginapan dan melihat satu gergaji yang berada di dalam gudang dan digunakan untuk memotong tubuh Fera.

"Namun, saat terdakwa mencoba memutilasi korban, gergaji itu patah," kata Mayor D Butar Butar.

Setelah gergaji patah, Prada DP kembali keluar kamar dan membawa sepeda motor milik korban menuju ke pasar.

Di sana, ia membeli buah serta gergaji dan tas untuk dibawa kembali ke penginapan.

"Saat di penginapan, terdakwa kembali melakukan mutilasi."

"Namun, gergaji itu kembali patah," ungkap Oditur.

Selain Suhartini, kakak Fera, Putra, juga turut memberikan kesaksian dalam persidangan.

Mendengar kesaksian Putra, Prada DP pun tak kuasa menahan tangis.

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya