Suar.ID - Kita mungkin tak akan sanggup membayangkan bagaimana jika harus hidup dengan satu kaki.
Apalagi jika hal tersebut harus kita lalui di usia muda.
Namun, gadis asal Taiwan ini melewatinya dengan begitu tabah, bahkan ia menunjukkan bahwa orang cacat juga bisa hidup normal.
Dilansir dari Good Times (20/3/2019), Seorang gadis bernama Yin harus kehilangan satu kakinya setelah mengalami sebuah kecelakaan.
Kecelakaan itu terjadi saat ia tengah menyeberang jalan seperti biasa dalam perjalanannya dari Xinzhuang ke Taoyuan.
Yin telah melangkah di jalan itu dan bersiap menyeberang saat tiba-tiba sebuah bus melaju kencang ke arahnya hingga membuat dia hampir tertabrak.
Yin memang berhasil menghindar dari bus itu, tapi tidak dengan sebelah kakinya.
Seketika kaki kiri Yin pun dihancurkan oleh bus yang melaju kencang dalam kecelakaan itu.
Gadis muda itu masih cukup beruntung karena saat itu ada pejalan kaki lain yang melihat peristiwa kecelakaan yang ia alami.
Pejalan kaki itu pun segera membantu Yin dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Setelah koma selama 5 hari, akhirnya Yin sadarkan diri, ia selamat dari kecelakaan itu.
Namun, tak pernah Yin sangka bahwa akibat kejadian itu ia harus menghadapi kenyataan pahit saat terbangun dari komanya.
Baca Juga: Angkat Anak Laki-laki, Ruben Onsu Bahagia dan Seru-seruan Bareng Putra Barunya, Sarwendah?
Dia sulit menerima kenyataan bahwa kaki kirinya diamputasi.
Yin hancur dan menangis hari itu, namun ia tak menyerah.
Mencoba bangkit dari keterpurukannya, kemudian Yin mulai mencari cara untuk beradaptasi dengan keadaannya yang kini hanya memiliki satu kaki.
Dia membaca banyak cerita tentang orang-orang yang sukses dengan disabilitas dan bagaimana mereka mengatasi disabilitas mereka.
Usahanya pun membuahkan hasil, Yin jadi tahu bagaimana cara agar dia bisa berlari, melompat, dan berdiri lagi.
Gadis muda itu tak membiarkan kaki kirinya menghentikannya untuk menjalani hidup.
"Saya ingin melihat apa yang bisa saya lakukan di masa depan," kata Yin.
Sebelum kecelakaan itu, Yin sangat aktif dan atletis.
Dia sering bergabung dengan kelas dansa dan juga menjabat sebagai presiden klub dansa.
Yin bahkan mewakili Taiwan dalam kompetisi menari di luar negeri.
Maka, Yin ingin terus menari bahkan ketika dia tidak lagi memiliki kaki kirinya.
Setelah kecelakaan itu, Yin memakai kaki palsu dan berlatih lebih keras dari biasanya.
Meskipun kaki palsu itu memiliki berat lebih dari tiga kilogram, Yin tidak merasa putus asa karenanya.
Untuk membiasakan diri dengan kaki palsu dan memperkuat otot-otot intinya, Yin melakukan banyak latihan binaraga sebelum dia kembali menari.
Perjuangannya mendapatkan hidup normal kembali bukan tanpa hambatan.
Ia tetap merasakan saat-saat ketika dia merasa tidak percaya diri dan sekuat dulu, namun dia tahu bahwa hal terbaik yang bisa dia lakukan adalah dengan tidak menyerah.
Sekarang, Yin berusia 24 tahun, ia telah bisa melakukan semua yang bisa dia lakukan sebelum kecelakaan itu.Termasuk memakai pakaian yang dia sukai, ia bahkan mengenakan pakaian itu dengan percaya diri.
"Saya bertekad untuk tidak memperhatikan cacat fisik, saya mengenakan pakaian yang saya sukai dan dengan percaya diri melakukan apa yang saya inginkan," katanya.
Memang Yin sekarang mengenakan kaki palsu, tetapi itu tidak berarti membuat dia tidak dapat hidup normal seperti orang lain.
Seringkali, Yin yang suka mengenakan rok pendek dan celana pendek saat keluar di depan umum dan dengan bangga menunjukkan kaki palsu nya.
Bagi Yin, dia lebih dari bangga menunjukkan kepada orang-orang bagaimana dia selamat dari cobaan dan muncul sebagai orang yang lebih kuat setelah kecelakaan itu.