Suar.ID -Hidup, banyak orang percaya, layaknya roda yang terus berputar.
Terkadang di atas, terkadang di bawah.
Itulah yang terjadi pada Vernon Kwek.
Baca Juga: Rey Utami Jadikan Anak sebagai Alasan Permohonan Jadi Tahanan Rumah
Seperti dilaporkan The Straits Times, Rabu (28/7), pria asal Singapura bernama Vernon Kwek (48) kini menjadi milyader setelah menekuni pekerjaannya sebagi pembersih toilet.
Kisahnya berawal pada usia 14 tahun.
Saat itu, ayahnya seorang pedagang kehilangan pekerjaan kemudian melamar sebagai pembersih toilet setelah melihat lowongan pekerjaan.
Ketika akhir pekan, Vernon selalu membantu ayahnya untuk bekerja membersihkan toilet di kantor, dan gedung bangunan itu.
Suatu hari, Vernon melihat seorang manager perusahaan ternyata memiliki uang lebih banyak daripada dirinya.
Setelah itu, dia memutuskan pergi dari rumah dan memutuskan sekolah selama 2 bulan, dan fokus untuk bekerja sebagai pembersih toilet.
Baca Juga: Dugaan Gading, Ini Alasan Gisel Belum Mempertemukan Wijin dengan Dirinya
Sayangnya apa yang dilakukan Vernon tidak seindah rencana yang diinginkannya.
Dia diputuskan oleh pacarnya.
"Kamu adalah pembersih, saya tidak punya masa depan denganmu," katanya.
Terlebih, saat itu memang himpitan keuangan membuatnya keluar dari sekolah, dan ayahnya juga setuju jika Vernon berhenti sekolah.
Setelah ketekunannya itu dia bekerja keras dan dipromosikan sebagai supervisor pada usia 14 tahun, dengan gaji sekitar 800 dollar AS (Rp11 juta).
Beberapa tahun kemudian, dia dipromosikan menjadi seorang eksekutif senior dengan gaji bulanan mencapai 1.100 dollar AS (Rp15 juta).
Hingga dia terus naik jabatan menjadi subkontraktor dan memperoleh 25.000 dolar AS (Rp35 juta).
Tetapi perilakunya berubah dia mulai menghabiskan uang dan bersenang-senang.
Karena perilakunya didengar perusahaan, saat berusia 25 tahun dia diputus kontrak dan usia 26 Vernon bangkrut, tapi ini bukan akhir ceritanya.
Lima tahun kemudian mencari pekerjaan, lagi-lagi dia mendapatkan masalah.
Subkontraktornya ditangkap karena mempekerjakan pekerja asing secara ilegal.
Vernon juga ikut dipenjara selama empat bulan di penjara Tampine.
Kemudian setelah keluar di bergabung dengan WIS Holdings, 10 tahun kemudian dia membuat Primech.
Saat ini dia memegang 10% saham di Singapura Primech Service & Enginering dan dua perusahaan pembersih lain A&P Maintenance Service dan Maint-Kleen.
Bahkan sekarang dia mempekerjakan sekitar 3.000 karyawan dan memiliki omset sekitar 80 juta dolar Singapura (Rp822 miliar) per tahun.