Merasa Suaminya Menghindar dan Menjauhi, Wanita Hamil Ini Berusaha Bunuh Diri dengan Terjun dari Atas Tebing 50 Meter

Selasa, 23 Juli 2019 | 17:00
Tribun Timur

Percobaan bunuh diri wanita hamil

Suar.ID - Berbagai masalah hidup dapat memicu seseorang untuk mengakhiri hidupnya.

Percobaan bunuh diri terjadi kembali beberapa waktu lalu.

Kali ini, pemicunya lantaran korban yang dalam keadaan hamil merasa dijauhi sang suami.

Untungnya, percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh wanita hamil ini berhasil digagalkan.

Sebelumnya juga terjadi seorang wanita bunuh diri karena hubungannya dengan sang kekasih tak direstui.

Baca Juga: Tak Tahan Selalu Dimarahi Sang Istri, Pria Ini Putuskan Lakukan Percobaan Bunuh Diri dengan Melompat dari Kapal Ferry

Warga Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae, Majene, Sulawesi Barat, mendadak heboh melihat aksi seorang wanita asal Majene berinisial NR (20).

Musababnya, NR berniat bunuh diri karena masalah keluarga yang dihadapi.

Beruntung ada polisi yang berani bertindak cepat. Aksi heroik dilakukan oleh Tim Passaka Satreskrim Polres Majene.

Tim Passaka yang dipimpin Kasatreskrim Polres Majene, AKP Pandu Arief Setiawan berhasil menyelamatkan perempuan yang mencoba bunuh diri di Pantai Dato, Kecamatan Banggae Timur.

Baca Juga: Viral Kisah 7 Bocah Asal Bogor Berhasil Beli Sapi Kurban Rp19,5 Juta Hasil Menabung dari Uang Jajan

Percobaan bunuh diri itu dilakukan oleh NR (20), Sabtu siang (20/7/2019) pukul 13.30 WITA.

Warga Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae tersebut, mencoba melompat dari atas tebing Pantai Dato. Tebing itu mencapai ketinggian 50 meter.

Sembari menangis, NR berdiri di ujung tebing. Warga setempat enggan mendekat, takut korban langsung melompat jika didekati warga.

Sejam lebih, NR berdiri di ujung tebing tersebut. Lalu Tim Passaka yang menerima laporan masyarakat, tiba di lokasi kejadian.

Baca Juga: Wow! Arie Untung Diduga Ditipu Pablo Benua Rp 600 Juta, Jika Tak Ada Itikad Baik Maka Akan Tempuh Jalur Hukum

Kasatreskrim AKP Pandu bersama anggotanya berupaya membujuk NR agar mengurungkan niatnya bunuh diri. Sayangnya tak dihiraukan.

Hingga akhirnya, Tim Passaka mencoba mendekati perempuan yang masih berdiri di pinggiran tebing tersebut.

Menggunakan seutas tali tambang, Tim Passaka mengikat tubuhnya lalu mendekati korban. AKP Pandu bersama personel lainnya memegangi ujung tali.

Tali digunakan untuk membantu proses penyelamatan. Agar anggota Tim Passaka yang mendekati korban bisa cepat ditarik saat berhasil menangkap korban. Sehingga tidak terjatuh ke bawah tebing.

Baca Juga: Seorang Pria Kecewa Bukan Main saat Melihat Pacarnya Lakukan Hal Intim Ini dengan Pria Lain

Cara itu ternyata berhasil. Tim Passaka yang mendekat, langsung memegangi dan menarik tubuh korban. Sementara personel lainnya menahan dan menarik ujung tali.

Korban pun berhasil diselamatkan. Perempuan itu lalu dievakuasi ke Mapolres Majene.

AKP Pandu menjelaskan, perempuan tersebut mencoba bunuh diri lantaran memiliki masalah dengan suaminya.

Korban saat ini sedang hamil. Usia kandungan menginjak sebulan. Namun suaminya menghindar.

Baca Juga: Ketiduran Saat Merokok di Ruang Tamu, Apartemen Pria Ini Habis Terbakar dan Dirinya Hampir Tewas

"Suami yang bersangkutan selalu menghindar dan menjauh apabila yang bersangkutan ke rumah suaminya," jelas AKP Pandu.

Kata Pandu, korban kini telah dipulangkan ke rumah keluarganya di Kelurahan Baru.

Gadis Jeneponto Bunuh Diri Karena Lamaran Kekasih Ditolak

Ada lagi kisah sedih. Perempuan berinisial C (31) asal Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengakhiri hidupnya.

Gegara patah hati, karena lamaran kekasihnya Ramli (37) ditolak keluarganya sendiri, perempuan 31 tahun itu memutuskan bunuh diri.

Wanita C ditemukan meninggal dunia di rumah Ramli setelah sempat Silariang atau kawin lari dan tinggal di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.

Menanggapi kejadian itu, psikolog yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Bosowa, Titin Florentina P mengatakan, fenomena bunuh diri ada beberapa macam pemicunya.

Baca Juga: Ajakan Kencannya Ditolak Pramugari, Pria Paruh Baya Bikin Geger Seisi Pesawat dengan Ancaman Bom

"Dalam kasus ini usianya (C) sudah 30-an, seharusnya cara berfikirnya sudah matang, sudah dewasa awal," kata Titin.

"Cara berfikirnya harusnya sudah mampu menyelesaikan berbagai masalah dengan baik . Tapi kenyataannya dia memilih mengakhiri hidup, berarti memang konsep dirinya menurun," kata Titin.

Menurut Titin, bisa saja C merasa tidak berharga, tidak bahagia dengan masalah hubungan asmaranya, termasuk hubungan keluarga.

"Kita juga harus lihat keperibadian yang bersangkutan, apakah dia memang orang yang sulit mengungkapkan perasaanya, atau tak mau bertanya ke pihak lain," ujarnya.

Baca Juga: Wanita Ini Lamar Pacarnya di Tengah Pertandingan Manchester VS Inter Milan, di Hadapan 52 Ribu Lebih Penonton

"Kalau dalam psikologi faktor ini bisa disebut depresi atau gangguan mood," jelasnya.

Lanjut Titin, depresi juga bisa disebabkan berbagai faktor, bisa bawaan, lingkungan, atau pola asuh.

"Jadi tampaknya yang bersangkutan kehilangan motivasi untuk bisa menyelesaikan masalahnya.," ujarnya.

"Seandainya mungkin bisa bersabar dan menyampaikan perasaan, keinginan, dan harapan ke keluarganya, saya fikir pasti ada jalan, tapi dia lebih memilih akhiri hidup," sebutnya.

Baca Juga: Keterlaluan, Wanita Ini Jual Keponakannya yang Masih SMP Seharga Rp10 Juta kepada Pria Hidung Belang

"Berarti yang terjadi proses berfikirnya bisa jadi tak sampai ke solusi tepat. Dia menilai dirinya tak berharga, yasudah selesaikan saja dengan mengakhiri hidup. Seperti itu yang ada dalam bayangan saya," tambahnya.

Titin meeyakini sedang sedang terjadi gangguan mood, yang pemicunya bisa apapun, termasuk masalah cinta atau hubungan dengan keluarga yang tak bisa selesai.

"Keinginan untuk menjadi istri begitu kuat tapi tak direstui, itu membuatnya merasa malu, tak berharga dan tak bahagia," urainya.

"Pahami dulu apa arti panaik, adat budaya itu. Apa maknanya bagi perempuan dan keluarga," katanya.

Baca Juga: Wanita Berwajah Cantik Laiknya Idol K-POP Ini Mempunyai Tubuh Kekar seperti Ade Rai

Kemudian komunikasi kepada anaknya baik laki-laki dan perempuan.

"Apa sih persiapan dalam menjalankan rumah tangga, apakah banyak sedikitnya panaik itu perlu. Kemudian tanggung jawabnya apa," ujarnya. (Tribun Majene.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dijauhi Suami Saat Hamil, Wanita Muda Asal Majene Berniat Terjun dari Tebing Setinggi 50 Meter

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya