Kejam! Polisi Tembak Mata Seorang Remaja yang Ikut Demo karena Kekurangan Gas untuk Masak di Venezuela

Senin, 22 Juli 2019 | 14:08
metro.co.uk

Rufo Chacon

Suar.ID - Rufo Chacon (16),ikut demo dengan ibu dan saudara laki-lakinya karena kekurangan gas memasak di kotanya di Venezuela.

Dia terluka ketika pihak berwenang menembak ke kerumunan demonstran dan gambar wajahnya yang berlumuran darah mengejutkannetizen.

Melansir dari Metro.co.uk (19/7/2019), Rufo dilarikan ke rumah sakit, tetapi petugas medis terpaksa melepas kedua bola matanya setelahdia terluka parah.

Remaja itu mengatakan kepada CNN bahwa dia sangat ingin bisa melihat kembali.

Baca Juga: Sedang Didemo, Politisi Ini Coba Menyelinap Kabur dengan Taksi, Malah Disuruh Turun oleh Sopir

metro.co.uk

Rufo Chacon

Dia mengatakan bahwa dia mulai melupakan warna, dia berkata, "Saya ingin melihat kembali."

"Saya punya segala macam perasaan,saya ingin menangis, tetapi tidak bisa lagi."

"Terakhir saya menangis di rumah sakit."

Baca Juga: Bak Laut Terbelah, Jutaan Demonstran di Hongkong Membuka Jalan Agar Ambulans Bisa Lewat

Para dermawan dari Meksiko, Spanyol dan AS telahmembantu biaya perawatan medisnya, sementara sebuah klinik di Kolombia juga telah menawarkan untuk mengganti kelopak matanya secara gratis.

Rufo bersama ibunya Adriana dan saudara laki-lakinya Adrian (14), memprotes kurangnya gas untuk memasak di kota Tariba di utara.

Keluarga telah kehabisan gas sejak April di tengah keruntuhan ekonomi negara itu dan anjloknya output oleh kilang gas.

Adrian dan seorang anak lainnya menderita cedera kepala setelah dipukuli dengan tongkat pada saat demonstrasi.

Dalam sebuah langkah yang jarang terjadi, pihak berwenang Venezuela telah mengutuk tindakan polisi dan menangkap dua petugas.

Ke duapolisi ini telah didakwa dengan percobaan pembunuhan, penggunaan senjata yang tidak pantas dan perlakuan kejam.

Dua polisi yang telah tertangkap saat ini sedang menunggu persidangan.

metro.co.uk

Rufo Chacon

Baca Juga: Ahmad Dhani Divonis 1 Tahun Penjara Atas Vlog 'Idiot', Fadli Zon: Ini Kematian Demokrasi

Kekerasan itu juga dikecam oleh pemimpin oposisi Juan Guaido, yang diakui sebagai presiden sah Venezuela oleh sebagian besar di negara-negara barat.

Politisi itu menambahkan, "Kami tidak akan terbiasa dengan hal itu, kami tidak akan berhenti menyebut mereka pembunuh... kami juga tidak akan terbiasa dengan tindakan sadis terhadap mata Rufo Chacón yang juga tidak terbiasa hidup tanpa gas di negara yang berlimpah gas." (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : metro.co.uk

Baca Lainnya