Menurut Panelitian, Salah 1 Penyebab Terjadinya Hubungan Sedarah adalah Ketertarikan Seksual Genetik saat Pertama Kali Bertemu sebagai Orang Dewasa

Selasa, 16 Juli 2019 | 21:00
Pixabay.com

(Ilustrasi) Hubungan inses

SUAR.ID – Akhir-akhir ini kerap terjadi kasus hubungan sedarah, setidaknya ada dua kasus yang mencuat ke publik pada bulan Juli 2019.

Pertama, kasus hubungan sedarah kakak-beradik asal Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang mengakibatkan sang adik hamil dan sang kakak dipolisikan oleh sang istri yang diselingkuhi.

Kedua, kasus hubungan sedarah kakak-beradik asal Lampung Utara, yang juga menyebabkan sang adik hamil, pada kasus ini sang kakak juga telah memiliki istri dan anak.

Beberapa kasus hubungan sedarah yang terjadi tentu telah menimbulkan keprihatinan, selain karena nilai dan norma di Indonesia tidak menganggapnya sebagai hal benar, hubungan sedarah juga terbilang beresiko bagi anak hasil hubungan tersebut.

Baca Juga: Hubungan Sedarah Kakak-Beradik Kandung hingga Sang Adik Hamil, Ternyata Sang Adik Pernah Tinggal Terpisah Diasuh Tetangga karena Punya Saudara Kembar

Sewajarnya, kakak beradik memang saling menyanyangi.

Namun, bukan sebagai sepasang kekasih melainkan sebagai saudara yang lahir dari orangtua yang sama.

Lalu, bagaimana bisa dua orang yang lahir sedarah bisa terlibat dalam hubungan yang lebih dari pada sekedar saudara?

Bahkan, hingga mengakibatkan terjadinya hubungan seksual?

Baca Juga: Ramai-ramai Lakukan Foto Kehamilan, Yuk Intip Gaya Artis Mana yang Paling Kece

Dilansir dari Instisari-Online (22/2/2019), Pakar hipnoterapi perilaku dan ahli regresi, Nicolas Aujula, mengatakan bahwa dia telah menangani sejumlah pasien yang memiliki hubungan sedarah atau inses. Studinya mengenai penyebab hubungan inses ditampilkan dalam film documenter Taboo Hunters.

Menurutnya, 50 persen kasus ketertarikan seksual genetik terjadi ketika anggota keluarga bertemu untuk pertama kalinya sebagai orang dewasa.

Karena, biasanya ada ketertarikan emosional yang kuat, yang berubah menjadi perasaan seksual.

Meski begitu, dia menyebutkan bahwa tidak semua ketertarikan seksual genetik akan berlanjut pada tindakan seksual.

Baca Juga: Ditinggal Suami untuk Selama-lamanya, Nenek Rabina Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reot Hanya Ditemani Kucing-kucing

"Salah satu penjelasan (yang dapat dimengerti) adalah, orang cenderung memilih pasangan yang menyerupai dirinya secara fisik dan mental. Hal ini disebut kawin asortatif," jelasnya.

Aujula mengatakan, ketika menghipnotis pasien dengan kasus hubungan sedarah, dalam tingkat bawah sadar yang mendalam, umumnya mereka mengungkapkan adanya penolakan pada masa kanak-kanak.

Mereka merasakan kebutuhan untuk mencari persetujuan kekeluargaan melalui tindakan inses tersebut.

Itulah persoalan mendasar yang menjadi penyebab hubungan inses.

Baca Juga: Janda (40) Digerebek Saat Berduaan dengan Berondong (17) di Kamar Hotel, Ngaku Ibu dan Anak Kandung

Aujula juga menyampaikan siapa saja yang biasanya terlibat dalam suatu hubungan inses.

Menurutnya, bentuk inses yang paling umum adalah antara saudara kandung.

Dan lebih spesifik lagi, Aujula menyebutkan bahwa yang lebih mudah terjadi adalah ketika anak laki-laki lebih tua dan anak perempuan yang lebih muda.

“Yang lebih mudah terjadi ketika anak yang lebih tua laki-laki, dan memaksa adik perempuannya terlibat kontak seksual, biasanya selama masa pubertas. Jarang terjadi jika pihak perempuannya lebih tua daripada yang laki-laki," paparnya.

Baca Juga: Frontal, Perempuan Ini Angkat Rok dan Lepas Celana Dalamnya di Depan Pria yang Enggak Memberinya Kursi di Kreta

Selain itu, bentuk hubungan inses lainnya yang kerap terjadi adalah antara ayah kandung atau ayah tiri dengan anak perempuan. Menurutnya, bentuk ini berada pada peringkat kedua.

Menurutnya, ketika hubungan inses melibatkan anak-anak, hal tersebut jelas merupakan suatu penganiayaan seksual yang dipicu oleh perilaku mendominasi, dan perilaku menyimpang yang terjadi pada masa kanak-kanak.

"Bisa juga muncul suatu kenikmatan pada pihak penganiaya, untuk memulihkan kembali pengalaman diremehkan atau diperlakukan tidak adil di masa lalu," ujar Aujula.

Baca Juga: Tak Tahu Menikahi Pembunuh Bayaran, Wanita Ini Meregang Nyawa di Tangan Suaminya, Mayatnya Dibawa dalam Sebuah Koper

Seperti yang diberitakan, beberapa fakta terungkap dari kasus hubungan sedarah kakak-beradik yang terjadi di Lampung Utara.

Salah satunya bahwa sang adik ternyata telah lama tinggal terpisah dengan keluarga aslinya dan keluarga mengungkapkan selama ini diasuh oleh tetangga.

Artinya, pelaku hubungan inses yang terjadi di Lampung Utara, sebelumnya tinggal terpisah dan dipertemukan saat keduanya telah dewasa.

Merujuk pada penelitian yang telah dilakukan oleh Aujula, hal tersebut merupakan bentuk hubungan inses yang paling umum.

Baca Juga: Menurut Kakak Sepupunya, Begini Sifat Asli Rey Utami Dulu Jauh Sebelum Dia Seterkenal Sekarang

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber Intisari Online