Suar.ID -Meski Vanessa Angel kini telah bebas, kasus yang menjeratnya tetap masih menyisakan sejumlah tanda tanya.
Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah sosok bernama Rian Subroto yang disebut-sebut merupakan sosok kunci dari kasus prostitusi online Vanessa Angel.
Merasa perlu meluruskan tudingan miring terhadap dirinya, Vanessa Angel pun ungkap siapa sosok Rian Subroto ini.
Sosok Rian Subroto sempat ramai disebut sebagai pemesan terkait kasus prostitusi online.
Meski menjadi sosok kunci, namun nyatanya hingga detik akhir persidangan Rian Subroto tak pernah muncul.
Hingga akhirnya Vanessa Angel dijatuhi vonis terkait kasus ITE, bukan prostitusi.
Pasca bebas dari penjara kini Vanessa Angel pun mengungkap kejanggalan-kejanggalan dari kasus yang menimpanya.
Termasuk kejanggalan menganai sosok bernama Rian Subroto yang hingga kini tak diketahui identitasnya.
Melalui tayangan yang diunggah kanal YouTube MOP Channel (12/7/2019), Vanessa Angel mencoba meluruskan seluruh tudingan miring atas dirinya.
Tak lupa ia pun memaparkan siapa sebenarnya sosok Rian Subroto.
"Sosok Rian Subroto ini sampai sekarang enggak dihadirkan. Banyak orang yang terlibat dalam kasus aku yang enggak dihadirkan ke persidangan. Sementara mereka itu saksi kunci," ungkap Vanessa Angel.
Lebih lanjut Vanessa pun mengungkapkan apa yang terjadi saat penggerebekan.
Vanessa mengaku awalnya mengaku bahwa dirinya pergi ke Surabaya untuk menjadi MC sebuah acara.
"Makanya aku sempet Insta Story kan, 'menjemput rejeki'. Karena memang aku dibilanginnya mau nge-MC, ada panggung beneran," ucap Vanessa.
Ia mendapat tawaran menjadi MC dari Sisca yang belakangan diketahui merupakan seorang mucikari.
Vanessa Angel tak menaruh curiga sama sekali terhadap Sisca, karena keduanya telah berteman selama setahun.
Terlebih sbeelum-sebelumnya Vanessa mengaku beberapa kali diberi pekerjaan oleh Sisca untuk menjadi host.
Kecurigaan baru muncul ketika Vanessa melihat lokasi untuk acara terlihat sepi.
Ditambah lagi ketika dirinya diminta untuk stand-by, menunggu di hotel yang berbeda dari lokasi acara.
Saat tiba di hotel tersebutlah Vanessa dikenalkan dengan sosok Rian Subroto oleh Sisca.
Sisca mengenalkan Rian Subroto sebagai pemilik acara yang nantinya akan dipandu oleh Vanessa.
Setelah berkenalan, Vanessa pun diminta untuk menunggu di sbeuah kamar hotel.
Hanya saja Vanessa diminta untuk naik ke kamar sendirian tanpa didampingi asisten.
Di dalam kamar tersebut Vanessa semakin curiga lantaran dirinya kembali bertemu dengan Rian Subroto.
Selama di kamar hote, Vanessa hanya berduaan dengan Rian Subroto.
Diakui Vanessa, ia dan Rian Subroto hanya mengobrol sembari minum wine selama di dalam kamar kurang lebih 30 menit sebelum terjadinya penggerebekan.
"Ngobrol standar aja misal tadi pesawat jam berapa. Terus aku tanya 'nanti acaranya mulai berapa mas ?'. '(Lalu Rian Subroto jawab) nanti acaranya jam setengah satu, santai aja kita ngobrol aja dulu'," cerita Vanessa.
Menurut penuturan Vanessa Angel, ia semakin tidak nyaman lantaran Rian Subroto terus menerus melihat jam selama ngobrol.
"Aku mulai merasa aneh. Dia ( Rian Subroto) ngobrol sambil ngeliat jam. Ya enggak tahu, enggak enak aja sih perasaannya. Kok asisten aku sama Sisca enggak disuruh masuk?" ujar Vanessa Angel.
Vanessa menekankan bahwa sirinya hanya ngobrol dan minum wine saja dan membantah isu dirinya sedang dalam keadaan bugil dan melakukan hubungan badan saat penggerebekan.
"Beritanya kan Vanessa Angel digrebek di hotel dalam keadaan bugil, padahal nyatanya aku di hotel itu lagi minum wine berduaan memang sama si Rian ini dan tiba-tiba pihak kepolisian masuk," tutur Vanessa Angel.
Hingga saat terjadi penggerebekan, Vanessa masih tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Ia sempat mengira, Rian Subroto membawa narkoba.
"Aku sempat mikir 'waduh jangan-jangan nih cowok bawa narkoba'. Terus tas aku digeledah. Aku berpikirannya nih cowok yang ada apa-apa," ucapnya.
Namun setelah dibawa ke oleh polisi, Vanessa Angel baru mengetahui bahwa penggerebekan itu terkait dengan kasus prostitusi online.
Baca Juga: Resmi Ditahan 30 Hari ke Depan: Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua Kompak Diam Seribu Bahasa