Suar.ID - Semua orang pasti panik bila mendapati bibirnya mendadak jontor.
Kejadian ini juga dialami seorang wanita yang tidak disebutkan namanya.
Menurut postingan Instagram @makassar_iinfo, wanita ini mengalami bibir jontor akibat digigit serangga tak dikenal.
Dalam caption-nya, aku itu menulis:
"Akibat digigit serangga tak dikenal saat naik motor. Bibir wanita ini...
Foto : Rambut Jelita"
Foto itu disertai 5 foto dari awal mula bibir wanita itu jontor.
Foto pertama tampak wanita itu memakai helm, bibirnya sebelah kiri ada benjolan kecil.
Namun lama-lama benjolan di bibirnya berubah menjadi besar "tak terkendali".
Bibir jontor karena digigit serangga.
Baca Juga: Bibir Wanita Mendadak Jadi Jontor dan Penuh Nanah karena Kawat Gigi Murah
Kejadian bibir mendadak jontor itu bukanlah pertama kalinya, namun bukan karena serangga, melainkan kawat gigi.
Menurut sebuah postingan Facebook, seorang dokter gigi bernama Azila berbagi cerita tentang seorang wanita Malaysia yang baru-baru ini menderita bibir jontor dan demam tinggi setelah pasiennya memakai kawat gigi palsu hanya dalam waktu satu minggu.
Mengutip dari WorldofBuzz (19/03/2019), korban yang merupakan seorang wanita dari Johor, Malaysia, mengakui bahwa dia ingin mendapatkan kawat gigi karena semua teman dan rekannya juga banyak yang mengenakannya.
Bibir jontor
Azila juga mengatakan bahwa banyak dari mereka yang memakai kawat gigi untuk mengikuti tren mode dan sangat sedikit dari mereka yang benar-benar perlu merapikan gigi mereka.
Namun, seperti yang kita semua tahu, mendapatkan kawat gigi adalah hal yang cukup mahal untuk dilakukan.
Setelah mencari alternatif yang lebih murah, ia berhasil menemukan "dokter gigi" yang menawarkan untuk melakukan pemasangan kawat gigi hanya seharga 190 ringgit (sekitar Rp 600 ribu).
Dia kemudian menyetujui biayanya dan memasang kawat gigi di rumahnya sendiri.
Namun, setelah seminggu, bibirnya mulai membengkak dan dipenuhi dengan nanah.
Padaakhirnya, dia pergi ke dokter gigi berlisensi untuk menghilangkan kawat giginya dan dikenakan biaya sejumlah 650 ringgit atau sekitar Rp 2,2 juta. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)