Banyak Pendaki Gunung Hilang, Begini Trik Agar Mudah Ditemukan Tim SAR

Selasa, 02 Juli 2019 | 19:00
Pexels.com/Oziel Gómez

Ilustrasi pendaki gunung

Suar.ID- Beberapa hari terakhir, hilangnya Thoriq Rizki Maulidan saat mendaki Gunung Piramid menjadi perbincangan masyarakat Indonesia.

Ia mendaki Gunung Piramid bersama tiga temannya dan dikabarkan hilang sejak Selasa (24/6/2019).

Setelah sepakan dilakukan upaya pencarian, kemarin (1/7/2019) diputuskan operasi SAR dihentikan yang disepakati bersama keluarga dan seluruh unsur yang terlibat, namun beberapa pihak masih melanjutkan pencarian.

Hilangnya pendaki gunung bukan pertama kali terjadi, bahkan awal tahun 2019 hal serupa terjadi pada Alvi Kurniawan saat mendaki Gunung Lawu.

Baca Juga: Sudah 7 Hari Tak Juga Ditemukan, Ini Awal Mula Thoriq Siswa SMP Hilang di Gunung Piramid Bondowoso

Hilangnya Thoriq Maulidan di Gunung Piramid semakin memperpanjang daftar orang yang hilang saat melakukan pendakian.

Tentu sedikit banyak fakta terebut akan menumbuhkan rasa takut atau was-was bagi orang-orang yang belum pernah mendaki gunung, namun memiliki keinginan untuk melakukannya.

Atau paling tidak para orangtua semakin protektif terhadap anak-anak mereka yang ingin melakukan pendakian gunung.

Memang musibah seperti yang dialami oleh Thoriq, Alvi, maupun korban hilang lainnya bisa menimpa siapa saja, namun hal itu masih bisa dicegah.

Baca Juga: Keluarga Ikhlaskan Alvi Pendaki yang Hilang di Gunung Lawu, Sudah Lakukan Berbagai Upaya Tak Membuahkan Hasil

Salah satunya dengan mengetahui tentang hal apa yang bisa dilakukan saat tersesat atau terpisah dari rombongan di gunung.

Saat seseorang tersesat di gunung, ada beberapa trik agar lebih mudah ditemukan oleh Tim SAR.

Berikut ini trik agar mudah ditemukan Tim SAR saat tersesat di gunung:

Baca Juga: Pablo Benua Tertawa Cekikikan Komentari Laporan Polisi Fairuz, Hotman Paris: Udah Hilang Kesabaran

1. Tetap tenang dan jangan panik

Saat seorang pendaki tersesat kemudian panik, kemungkinan yang terjadi mereka akan asal-asalan dalam memilih jalur di gunung untuk segera bertemu kembali dengan rombongan.

Hal itulah yang bisa membuat pendaki yang tersesat semakin jauh tersesat di dalam gunung.

Maka, usahakan untuk tetap tenang dan berkepala dingin.

Untuk mencapainya, bisa dilakukan dengan sejenak duduk, menarik nafas, dan berusaha berpikir positif.

Baca Juga: Peyek Cetar Syahrini Setoples Rp 200 Ribu Kena Komplain, Begini Penjelasan dari Aisyahrani

2. Berusaha kembali ke titik start atau langsung menuju puncak

Menurut pendaki gunung senior Mapala UI, Adi Seno, dikutip dari Kompas.com (31/5/2016), lebih baik kembali ke titik start atau langsung menuju puncak.

Karena dengan begitu kemungkinan bertemu pendaki lain akan lebih besar.

3. Membuat tanda

Selanjutnya menurut Adi, kalau terlanjur mengambil jalur yang alah dan berputar terlalu jauh, maka hal yang sebaiknya dilakukan adalah membuat tanda.

Pendaki yang tersesat bisa membuat tanda dengan apa saja.

Misalnya bungkus mie instan yang ditulis nama pendaki lalu digantungkan di pohon.

Baca Juga: Seorang Pria Hampir Kehilangan Rp 12 Juta karena Dituduh Melakukan Kejahatan oleh Seorang Penipu yang Mengaku 'Pejabat'

4. Membuat susunan batu atau kayu membentuk nama di lahan kosong

Tentu hal ini hanya bisa dilakukan kalau pendaki yang tersesat kebetulan sampai di lahan kosong.

Tapi, cara ini perlu diketahui dan coba dilakukan oleh pendaki yang tersesat karena dapat membuat ia mudah ditemukan.

Hal itu karena kalau TIM SAR mencari lewat udara, maka keberadaan mereka akan bisa diketahui.

Adi menyampaikan bahwa sebelum membuat susunan batu atau kayu itu, pertama pendaki yang tersesat perlu membersihkan tanah sekitar lebih dulu.

Kemudian disarankan untuk menggunakan kayu dengan ukuran agak besar.

Baca Juga: Inilah 4 Zodiak Paling 'Overthinking', Jangan Sampai Merugikan Kesehatan Jiwamu Ya!

5. Carilah ruang terbuka untuk beristirahat di malam hari

Selain sebagai tempat untuk menyusun batu atau kayu, ruang terbuka memang sebaiknya dicari untuk beristirahat.

Pendaki sebaiknya segera mencari ruang terbuka sebelum malam datang.

Menurut Adi, ruang terbuka lebih aman untuk tempat menginap.

6. Isi persediaan air minum

Saat pendaki yang hilang menunggu datangnya TIM SAR yang meyelamatkan, tentu dibutuhkan perbekalan untuk bertahan hidup.

Apalagi tidak dapat dipastikan berapa lama TIM SAR mampu menemukan pendaki yang hilang.

Maka, jangan sampai lupa untuk memenuhi perbekalan terutama air untuk diminum.

Adi menyampaikan bagaimana cara mendapatkan persediaan air minum.

Menurutnya, kalau ada lembah, maka kemungkinan ada air mengalir, di sanalah pendaki yang tersesat bisa mendapatkan air.

Adi menganjurkan agar data tersesat, pendaki mengisi air minum di sana.

Baca Juga: Tak Hanya Dapur, Kini Bagian Depan Rumah Mulan Jameela Jadi Sorotan, Pakar Sebut Auranya Suram!

7. Meninggalkan barang-barang kita di perjalanan sebagai "simbolik"

Barang yang dimaksud bisa syal, baju, kain, atau benda lainnya yang merupakan milik sendiri.

Barang-barang milik pendaki yang ditemukan oleh tim pencari biasanya akan menjadi petunjuk.

Untuk itu, menurut Adi, baiknya sebelum mulai naik, pendaki meninggalkan pesan ke orang atau petugas registrasi.

Perlihatkan barang-barang yang kita bawa, khususnya yang khas dengan pendaki.

Baca Juga: Maia Estianty Bagikan Kisah Masa SMA, Netizen Malah Salah Fokus pada Kondisi Rambutnya, Terlihat Tanda Penuaan

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber Kompas.com, tribunnews