Ngamuk Dibilang Banci, Oknum Guru Ini Pukuli Siswinya Berulang Kali

Rabu, 26 Juni 2019 | 07:30
Malay Mail

guru pukuli siswi

SUAR.ID - Mendidik siswanya yang berperilaku buruk memang menjadi kewajiban seorang guru.

Tapi, cara yang dilakukan pun tak boleh sembarangan, apalagi sampai melakukan kekerasan fisik.

Namun, tetap ada saja oknum guru yang melakukan cara itu kepada siswanya.

Baca Juga: Pria yang Viral Videonya Lantaran Dipukuli Brimob, Belum Mati dan Jelaskan Perannya Saat Kerusuhan 22 Mei

Seorang guru di Malaysia dituduh memukuli anak sekolah menengah berulang kali hingga meninggalkan bekas merah jelek di lengan dan pahanya.

Kasus ini viral di media sosial Malaysia setelah video rekaman ibu dari siswi itu memarahi guru yang bersangkutan.

Dalam video berdurasi dua menit dan 28 ini, guru tersebut terlihat berusaha menjelaskan dirinya sendiri, sementara ibu gadis itu terus mempertanyakan tindakannya.

"Dia berkata bahwa dia menyesal. Mengapa kamu melakukan ini padanya? Kamu adalah seorang guru (cikgu besar). Kamu tidak bisa mencambuknya seperti ini. Sebagai guru, kamu tidak bisa melakukan ini. Kamu salah," kata ibu itu.

Baca Juga: Elvy Sukaesih Ulang Tahun, Penampilan Sang Anak Dhwiya Saat Berikan Kejutan Jadi Sorotan

"Dia hanya mengatakan sesuatu padamu. Dia tidak memukulmu, kan? Jangan seperti ini. Kamu marah? Kamu bisa bertarung? Kamu kuat? Kamu guru, kamu harus mengajar anak-anak," kata wanita itu dalam bahasa Melayu.

Video itu dilanjutkan dengan guru bertanya kepada wanita itu apakah dia tahu apa yang dikatakan gadis itu.

Wanita itu berkata dia tahu bahwa gadis itu telah menggunakan kata "ah kua (banci).

Ketika guru mulai berbicara lagi, wanita itu menyela dan mengucapkan, "Tapi dia meminta maaf, apakah itu tidak cukup?".

Baca Juga: Rujak Cingur Bu Mella yang Harganya Rp 60 Ribu per Porsi Berencana Pindah karena Pembeli Semakin Membeludak

Namun pria itu mengatakan bahwa gadis itu hanya meminta maaf setelah dicambuk dan setelah temannya menyuruhnya melakukannya.

Selain video, juga ada foto-foto terpisah yang memperlihatkan paha dan tangan siswi itu penuh baretan.

Foto lainnya, gadis yang sama terlihat memegang laporan polisi, diyakini diajukan terhadap guru.

Kasus ini mendapat perhatian dari institusi pendidikan di Malaysia, terutama Johor. Departemen Pendidikan Negara Bagian Johor (JPN Johor) sedang menyelidiki insiden tersebut.

Baca Juga: Masih Veri AFI? Sekarang Begini Nasibnya, Jualan Nasi Liwet Demi Menyambung Hidup

Foto memar gadis itu juga membuat putaran di media sosial, di samping video.

Menteri Pendidikan Johor Maszlee Malik mengatakan departemen akan memanggil untuk bertemu dengan orangtua siswa untuk menjelaskan bahwa penyelidikan sedang dilakukan dan akan membawa keadilan bagi siswa dan guru yang terlibat.

Dia juga menyerukan kepada publik untuk berhenti berbagi video orangtua yang memarahi guru tersebut.

“Masyarakat harus berhenti berbagi video dan foto kejadian untuk melindungi citra guru dan siswa," katanya.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Pindah Agama, Ini Tanggapan Kalina Oktarani tentang Mantan Suaminya

“Saya juga ingin menekankan bahwa tindakan kekerasan terhadap siswa tidak boleh dimaafkan. Kementerian yakin bahwa masalah ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat, mengikuti prosedur operasi standar yang paling berlaku, ” bunyi pernyataan itu seperti dilansir Free Malaysia Today.

Wakil Menteri Pendidikan Teo Nie Ching juga mendesak para guru menahan tekanan emosional di tempat kerja dan melakukan konseling alih-alih membalaskannya kepada siswa mereka.

“Menjadi seorang pendidik bukanlah tugas yang mudah. Dalam pelayanan, kami mengingatkan semua pendidik dan siswa bahwa sekolah adalah tempat untuk menanamkan cinta dan saling menghormati satu sama lain," katanya dilansir Malay Mail.

“Masalah ini menunjukkan bahwa para pendidik kita menghadapi kesulitan mengendalikan emosi mereka. Kami siap memberikan konseling bagi guru yang bermasalah secara emosional, ” kata Teo.

Baca Juga: Senyum Terukir di Wajah Habibie Kala Keluarga datang Beri Kejutan Ulang Tahun yang ke-83

Selain Departemen Pendidikan Johor, investigasi polisi juga sedang berlangsung, katanya.

Teo mengatakan, kementerian telah memiliki pedoman yang jelas tentang hukuman cambuk dan hukuman fisik sejak tahun 2003.

Menurut pedoman itu, anak perempuan harus dibebaskan dari tongkat.

Dia mengatakan hanya siswa laki-laki yang melakukan pelanggaran tingkat "sedang" atau "tinggi", dikenakan hukuman cambuk di telapak tangan dan di pantat dengan mengenakan pakaian.

Baca Juga: Pak Abdul Menyesal Bukan Main setelah Menyadari Bahwa Pria Asing yang Menolong Memperbaiki Mobilnya Ternyata Penipu

Dia menegaskan, hukuman cambuk juga tidak boleh dilakukan di depan siswa lain dalam kelas atau pertemuan.

Beberapa pelanggaran utama yang tercantum adalah penggunaan narkoba, merokok, konsumsi alkohol, dan bersikap kasar kepada guru.

Sementara pelanggaran sedang termasuk mewarnai rambut, memiliki gaya rambut skinhead atau punk, atau meninggalkan sekolah tanpa izin.

Pelanggaran besar harus dihukum dengan maksimal tiga pukulan di pantat, sementara pelanggaran sedang harus dihukum dengan tiga pukulan di telapak tangan.

Untuk pelanggaran ringan, hanya peringatan dan konseling.

Baca Juga: Warga Histeris Mengira Menemukan Jasad Korban Pembunuhan di Selokan, Namun saat Petugas Datang Semua 'Ngakak'

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Marah Saat Dibilang Banci, Oknum Guru Ini Pukuli Siswinya Menggunakan Tongkat

Editor : Yoyok Prima Maulana

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya