Tak Kuasa Menahan Sakit, 'Manusia Pohon' Ini Pilih Tangannya Diamputasi Saja

Selasa, 25 Juni 2019 | 08:54
AFP via straitstimes.com

Ayah satu anak berusia 28 tahun ini menderita sindrom manusia pohon epidermodysplasia verruciformis.

Suar.ID – Penyakit langka yang menimpa Abul Bajandar, asal Bangladesh, membuatnya menyerah.

Ayah satu anak berusia 28 tahun ini menderita sindrom manusia pohon epidermodysplasia verruciformis.

Menurut laporan Gulf News, kurang dari setengah lusin orang di seluruh dunia menerita penyakit itu.

Akibatnya, muncul kulit mirip kayu yang ditumbuh di tangan Abul Bajandar.

Baca Juga: Polusi Udara Ekstrem, Puluhan Siswa Pingsan Akibat Sesak Napas, 475 Institusi Pendidikan Ditutup Sementara

Baca Juga: Menyedihkan, Meski Tangan Patah Ibu Ini Rela Masak di Hari Raya, Namun Tak Ada Kerabat yang Datang

Sudah sebanyak 25 kali sejak tahun 2016 Abul Bajandar menjalani prosedur operasi.

Dokter pun percaya bahwa penyakit mantan penarik becak ini akan sembuh, namun nyatanya tidak.

Pada Mei 2018 lalu, penyakitnya kambuh memaksanya pegi ke klinik di Dhaka.

Ia kemudian dirujuk rumah sakit Januari 2019 lalu karena kondisinya semakin parah.

Abul Bajandar juga sempat dikabarkan melarikan diri dari rumah sakit tempat dia dirawat tanpa memberi tahu staf rumah sakit.

“Pertumbuhannya melebar bahkan di kuku-kuku dan tangan. Saya salah telah kabur dari rumah sakit, tapi saya berharap dokter dapat menyembuhkan penyakit saya sepenuhnya,” ujarnya kepad AFP kala itu.

Tak kuasa menahan rasa sakit itu, baru-baru ini Abul Bajandar menyatakan dirinya ingin mengamputasi tangannya saja.

"Saya tidak bisa menahan rasa sakit lagi. Saya tidak bisa tidur di malam hari. Saya meminta para dokter untuk memotong tangan saya sehingga setidaknya saya bisa mendapatkan kelegaan," katanya kepada AFP dikutip via straitstimes.com (24/6/2019).

Sang ibu, Amina, juga mendukung keinginan anaknya itu.

AFP via straitstimes.com

Kondisi tangan Abul Bajandar

Baca Juga: Wah Bung Karno Ternyata Suka Sekali Ikan Asin dan Sayur Lodeh yang Langsung Dimakan Pakai Tangan

Baca Juga: Makan Ikan Asin Memang Enak Sih, tapi Hati-hati Bisa Sebabkan Penyakit Berbahaya Ini Lho...

"Setidaknya dia akan bebas dari rasa sakit. Ini adalah kondisi yang sangat buruk," ujarnya.

Abul Bajandar mengataan ingin pergi ke luar neger untuk perawatan yang lebih baik, tetapi ia tidak punya uang untuk menutupi biaya.

Sementara itu, Samanta Lal Sen, kepala ahli bedah plastik di Rumah Sakit Medical College Dhaka, mengatakan dewan tujuh dokter akan membahas kondisi Bajandar pada Selasa ini (25/6/2019).

AFP via straitstimes.com

Kondisi tangan Abu Bajandar sebelum dioperasi

"Dia memberikan pendapat pribadinya. Tetapi kita akan melakukan apa pun yang merupakan solusi terbaik untuknya," kata Sen.

Pihak pemerintah Bangladesh melalui Perdana Menteri Sheikh Hasina menjanjikan perawatan gratis untuk Bajandar setelah penderitaannya menjadi berita utama nasional dan internasional.

Abul Bajandar telah tinggal di ruang perawatan khusus rumah sakit hampir dua tahun selama perawatan pertamanya.

Sebelumnya pihak rumah sakit juga merawat seorang gadis muda Bangladesh yang menderita kondisi ini pada tahun 2017.

Dokter menyatakan pembedahannya sukses, tetapi ayahnya kemudian mengatakan pertumbuhan telah kembali dalam jumlah yang lebih besar.

Keluarga akhirnya menghentikan perawatan dan memilih kembali ke desa mereka.

Baca Juga: Sebelum Hilang Terseret Ombak Ferry Anto Unggah Status WhatsApp Berlatar Pantai, Ada Hal Aneh di Fotonya

Baca Juga: Tak Berhenti di Ikan Asin, Galih Ginanjar Juga Sebut Mantan Istri Sangat Hedon

Tag

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum