Sebelum Hilang Terseret Ombak Ferry Anto Unggah Status WhatsApp Berlatar Pantai, Ada Hal Aneh di Fotonya

Senin, 24 Juni 2019 | 14:37
Pasoepatinet - Facebook/Aditya Wahyudin

Status WhatsApp Ferry Anto

Suar.ID – Sudah hari kelima hilangnya mantan kapten Persis Solo, Ferry Anto, namun nasibnya belum diketahui.

Ferry Anto hilang terseret ombak bersama putrinya Freya Fajrina Dwi Saputri, yang masih berusia tujuh di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (20/6/2019) pagi.

Jazad sang putri telah ditemukan tim SAR pada Sabtu (22/6/2019), dan langsung dimakamkan di hari yang sama.

Sementara nasib Ferry masih belum diketahui. Namun petunjuk mulai didapatkan tim SAR.

Baca Juga: Jika Mantan Suami Sebut Fairuz A Rafiq Bau Seperti Ikan Asin, Suami Baru: Dia Enggak Enak, tapi Mantappp...

Baca Juga: Driver Ojol Ini Meninggal Dunia di Atas Honda Varia saat Sedang Bekerja, Ini Kemungkinan Penyebabnya Menurut Saksi Mata

Melansir Kompas.com, sesuai menemukan jazad Freya Fajrina Dwi Saputri, tim SAR sudah menemukan celana yang dipakai oleh Ferry.

"Baru celana Ferry yang diketemukan di timur tempat kejadian perkara (lokasi penemuan jenazah Freya) kemarin," kata Suryono, saudara dari Ferry, saat dihubungi Kompas.com.

Celana Ferry Anto yang ditemukan di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.(Redaksi Kompas.com)

Sebelum hilang terseret ombak saat tengah berjalan-jalan di tepi pantai bersama putrinya, Ferry sempat mengunggah status WhatsApp (WA).

Melansir TribunJateng.com, Ferry mengunggah foto seorang pria berlatar pantai dalam status Whatsapp, Kamis (20/6/2019) pagi.

"@pantai baru Bantul DIY", begitu tulisan dalam status Ferry, yang diunggah pukul 09.10 WIB.

Pria yang membelakangi kamera daam status WA Ferry diduga adalah dirinya.

Ia mengenakan kaus biru laut, tas slempang, sandal putih, dan celana pendek hitam.

Namun terdapat keganjilan tentang status WA tersebut lantaran diunggah pada pukul 09.10.

Sementara itu berdasar laporan tim SAR, Ferry hilang sekitar pukul 08.30.

Ada selisih waktu sekitar 40 menit dari kabar itu.

Baca Juga: Anti-China, Mantan Menteri Luar Negeri Filipina Tak Diizinkan Menginjakkan Kaki di Hong Kong

Baca Juga: Sebut Mantan Istri Bau Seperti Ikan Asin dan Gaya Hidupnya Mewah, Kakak Ipar Fairuz: Galih Punya Utang Rp95 Juta Sama Saya

Selain itu, dalam foto berlatar pantai tersebut tertangkap penampakan ombak yang tidak biasa.

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang warganet bernama Aditya Wahyudin dalam sebuah postingan Facebook yang menjadi viral dan telah dibagikan lebih dari 87.000 kali.

Dalam postingannya, Aditya Wahyudin yang tinggal di pesisir pantai membahas mengenai area terlarang di pantai di yang disebut boleran.

Boleran ini umum dikenal sebagai rip currentalias arus balik air laut dari gelombang yang menuju pantai.

Boleran ini memiliki ombak yang tenang dan tidak pecah, berbeda dengan kondisi ombak di sekitarnya.

Namun justru inilah yang sangat berbahaya karena kecepatan arus balik air bisa mencapai 8 km/jam.

Seringnya wisatawan akan tertarik untuk berenang di dalamnya dan tidak sadar telah terbawa ke tengah laut.

Dalam foto di status WA Ferry Anto, Aditya Wahyudin menandai titik ombak yang diduga adalah boleran.

Ombak yang ditandai oleh Aditya Wahyudin tampak tidak memecah. Terlihat celah di antara gelombang yang menuju pantai.

Baca Juga: Sebut Mantan Istri Bau Seperti Ikan Asin dan Gaya Hidupnya Mewah, Kakak Ipar Fairuz: Galih Punya Utang Rp95 Juta Sama Saya

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 24 Juni 2019, Taurus yang LDR Bakal Bertemu, Ada Perkembangan Bagi Cinta Gemini

"Di foto kurang jelas, tpi terlihat dikit itu area boleran, tpi bisa jadi itu bukan area boleran. tpi tanda tandanya sudah ada,, ombak tidak memecah," tulis Aditya Wahyudin.

Facebook/Aditya Wahyudin

Bila seseorang telah masuk ke dalam boleran seperti itu, memang akan susah untuk keluar dari arus yang akan membawanya ke laut lepas.

Untuk menyelamatkan diri, menurut Badan Cuaca Nasional AS (NWS), ketika terseret boleran jangan berenang menuju pantai dengan melawan arus.

Tetaplah tenang dan mengapung hingga ujung boleran di mana ditandai dengan arusnya yang telah melemah.

Setelah itu, berenenanglah secara paralel ke arah kiri atau kanan dan menumpang gelombang yang menuju pantai.

Lambaikan tangan ke arah pantai agar orang-orang di bibir pantai mengetahui ada seseorang yang butuh bantuan.

Berikut postingan lengkapAditya Wahyudin:

Baca Juga: Dituding Lakukan Operasi Plastik, Krisdayanti Blak-blakan Akui Habiskan Ribuan Dolar untuk Permak Tubuhnya

Baca Juga: Sebut Mantan Istri Bau Seperti Ikan Asin dan Gaya Hidupnya Mewah, Kakak Ipar Fairuz: Galih Punya Utang Rp95 Juta Sama Saya

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya