Mantan Pemain Persis Solo Hilang di Pantai Tersapu Gelombang Tinggi, Drone Diterbangkan untuk Membantu Pencarian

Minggu, 23 Juni 2019 | 17:24
Kolase Freepik dan (Dokumentasi Basarnas Yogyakarta)

Mantan Pemain Persis Solo Hilang di Pantai Tersapu Gelombang Tinggi, Drone Diterbangkan untuk Membantu Pencarian

Suar.ID -Gelombang tinggi air laut memang sedang terjadi di wilayah Pantai Selatan Jawa.

Ferry Anto Eko Saputro (34), mantan pemain Persis Solo itu dilaporkan terseret ombak di Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta pada Kamis (20/6/2019) lalu.

Pencarian hingga saat ini masih terus dilakukan namun belum membuah hasil.

Hingga saat ini, tim SAR baru menemukan celana yang dikenakan Ferry.

Baca Juga: Mitosnya Karena Ditarik Nyi Roro Kidul, Ini Penjelasan Ilmiah Wisatawan Bisa Terseret 'Ombak Pembunuh' di Pantai

Sekretaris SAR Satlinmas wilayah IV Bantul, Nugroho mengatakan jika pencarian hari Minggu (23/6/2019) dilakukan melalui jalur darat dengan melakukan penyisiran. pantai oleh puluhan tim SAR gabungan.

"Hari ini kembali dilakukan pencarian. Penyisiran pada siang hari dan malamnya dilakukan pemantauan di posko," katanya saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Minggu.

Ia menjelaskan jika tingginya gelombang Pantai Selatan Jawa membuat tim SAR gabungan tidak bisa menggunakan kapal untuk melakukan pencarian melalui laut.

Penyisiran darat tidak hanya dilakukan Tim SAR gabungan di Pantai Baru, namun juga Tim SAR Satlinmas Wilayah V Kulon Progo.

Baca Juga: Dirugikan Oleh Sistem Zonasi, 2 Keponakan Mendikbud Gagal Masuk SMA Negeri Meski Berprestasi

Sementara itu, Sabtu (22/6/2019) jenazah Freya Fajrina Dwi Saputri (7), anak Ferry ditemukan meninggal di Pantai Trisik, Kulon Progo.

Selain itu. tim SAR juga menemukan celana yang digunakan Ferry saat terseret ombak.

"Kemarin celananya Ferry yang ketemu, sekitar 500 meter di sebelah timur TKP," ucapnya.

Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto menambahkan, pencarian akan dilakukan sampai tujuh hari sesuai UU No 29 Tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan.

"Semoga secepatnya ketemu," katanya.

Untuk mencari Ferry, pencarian tim dibagi menjadi tiga tim.

Untuk tim satu menyisir ke barat di sowangan dan pencarian menggunakan drone.

Tim kedua melakukan penyisiran ke arah timur sekitar 1 kilometer dari TKP.

Sementara tim ketiga melakukan pemantauan di sekitar lokasi musibah.

Untuk unsur yang terlibat yakni dari SAR Satlinmas, Basarnas Yogyakarta, Pos AL Sama, Ditpolair Polda DIY, SAR DIY, dan potensi SAR lainnya.

"Kita memanfaat drone untuk melakukan pencarian korban," katanya.

Di hari kejadian,Kamis (20/6/2019), keluarga Ferry Anto, Amelia, striker legenda Persis Solo itu awalnya berjalan-jalan di tepi pantai bersama dua putrinya, Freya dan Felicia Safira Eka Saputri (12 tahun), serta keponakannya.

Anggota SAR yang bertugas sempat mengingatkan para pengunjung agar tidak terlalu dekat dengan air laut yang sedang pasang.

Ferry berserta dua putri dan keponakannya lalu pindah ke tempat lain.

Namun, sekitar pukul 08.30 WIB, gelombang tinggi tiba-tiba datang dan menyapu tubuh mereka.

Ferry masih sempat melemparkan Felicia ke tepi pantai sehingga putri sulungnya itu selamat dari sapuan gelombang.

Keponakan Ferry juga dapat diselamatkan oleh tim SAR.

Namun, naas, mantan kapten Persis itu dan anak bungsunya, Freya, tak mampu menyelamatkan diri dari terjangan gelombang.

Mereka pun masih dinyatakan hilang. Putri Ferry yang selamat, Felicia, dan keponakannya telah dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (UII) untuk mendapatkan perawatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gelombang Tinggi, Pencarian Mantan Pemain Persis Solo yang Hilang di Pantai Menggunakan "Drone"

Baca Juga: Disebut Lebih Mirip Ayah Sambungnya, Ini 10 Potret Kompaknya King Faaz Bareng Sonny Septian

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya