Suar.ID- Nenek Nyami kini telah berumur 98 tahun.
Penglihatannya pun kini mulai tak awas lagi, untuk melihat melihat foto yang dibawanya saja sudah tidak jelas.
Namun ketika ditanya manakah sosok Lasito sang anak bungsu nenek Nyami langsung dapat menunjukkan sosoknya dalam foto tersebut.
Lasito dalam foto itu adalah sosok pria muda paling tinggi dan berdiri di sebeah kiri.
"Mata saya sudah kabur, tapi Lasito itu yang ini."
"Ini bersama temannya waktu masih kerja di Jakarta," ujarnya dilansir Kompas.compada Senin (11/6).
Nenek Nyami ini tinggal di rumahnya yang sangat sederhana di Desa Ngale, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Nenek Nyami juga menceritakan bahwa Lasito anak bungsunya ini sudah 20 kali lebaran tak pernah pulang.
Baca Juga: Mengerikan, Ibu Ini Tak Sengaja Temukan Rumah Prostitusi Tak Jauh dari Gerbang Sekolah Anaknya
Di usianya yang kini sudah hampir 100 tahun ini, nenek Nyami mengaku dirinya sangat merindukan sang anak Lasito ini.
Ia juga berharap anak bungsunya ini bisa pulang dan menjenguknya.
Demi memudahkan nenek Nyami untuk mengingat sejak kapan anakny apergi, ia menghitung berapa kali lebaran tanpa sang anak bungsunya ini.
"Saya ngitungnya lebaran. Usia saya sudah 98 lebaran, kalau anak saya sudah 20 lebaran ini tidak pulang," katanya pelan.
Nenek Nyami saat ini masih menggunakan rumah yang dibangun bersama suaminya yang telah lama meninggal.
Keadaan rumahnya ini sudah nampak menyedihkan, karena hanya terbuat dari kayu dan bambu yang kini sudah nampak rapuh.
Nenek Nyami juga menceritakan bahwa kelima anaknya dilahirkan di dalam rumah yang dibangunnya bersama suaminya itu.
Kemudian Sani anak pertamanya membangun rumah tepat di sebelahnya.
Kini rumah itu sudah ditinggali Sani bersama cucu dan cicitnya.
"Anak pertama Sani, yang kedua namanya Surati, yang ketiga namanya Surya, yang keempat namanya Karsito, dan yang bungsu itu namanya Larsito."
"Empat anak saya semua disini. Hanya Larsito yang merantau," ucapnya.
Ketika mengingat Lasito, nenek Nyami tersenyum.
Lasito adalah seorang yang pendiam, sejak kecil bahkan ia terbiasa puasa mutih atau tidak makan nasi.
Kebiasaannya itu dilakukan dari kecil hingga akhirnya ia merantau ke Sulawesi.
"Makanannya yo sayur saja. kalau ditanya kenapa makan sayur saja, jawabannya sudah kenyang," katanya.
Tak hanya itu anak bungsu nenek Nyami ini juga sering mengunjungi masjid-masjid yang ada di luar kota,
Dan untuk menuju ke masjid di luar kota itu Larsito akan jalan kaki.
"Sudah semua tempat didatangi itu ke Jakarta, Cilacap, Surabaya, sampai laut utara. Itu jalan kaki sampai laut selatan. Semua dengan jalan kaki dan tidak ada sangu," ucapnya.
Sebelum merantau ke Sulawesi, anak bungsunya ini pernah bekerja di Jakarta.
Larsito bahkan sempat mengambil foto bersama teman-temannya lalu dikirimkan ke nenek Nyami.
Nenek Nyami mengaku sudah tidak memiliki keinginan lain selain melihat anak bungsunys untuk terakhir kali.
Karena sejak pamit bekerja di sulawesi Lasito tak pernah memberi kabar, baik lewat telepon atau surat.
Baca Juga: Viral Potret Kondisi Beruang Madu di Kebun Binatang di Singkawang, Kurus Kering Memprihatinkan
Nenek Nyami hanya bisa mendoakan agar anak, cucu, cicitnya selalu sehat dan diberi kesehatan dan umur panjang.
Agar nantinya di lebaran tahun berikutnya masih dapat bertemu lagi.
"Semoga sehat semua tidak kurang suatu apa," kata nenek Nyami.