Kenangan Tentang Ani Yudhoyono Inilah yang Menjadi Alasan Warga Padati TMP Kalibata, Ada yang Sampai Rela Kehilangan Tiket Mudik

Minggu, 02 Juni 2019 | 15:39
Kompas TV

SBY beserta dua putranya mengangkat peti jenazah Ani Yudhoyono.

SUAR.ID - Setelah berjuang melawan kanker darah yang dideritanya selama kurang lebih 4 bulan, Ani Yudhoyono, menghembuskan nafas terakhirnya Sabtu (1/6/2019) kemarin.

Kabar duka yang datang dari keluarga mantan presiden RI ke-6 itu tentu menorehkan kesedihan diantara warga Indonesia.

Terlebih warga Jakarta yang dulunya punya lebih banyak kesempatan menganal langsung sosok Ani Yudhoyono.

Kenangan akan sosok mantan ibu negara ini ternyata mendorong warga Jakarta untuk langsung mengantarkan Ani Yudhoyono ke peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

Baca Juga: Jenazah Ani Yudhoyono Dikebumikan Sore Ini, Inilah Detil Prosesi Pemakamannya

Minggu (2/6/2019) pagi, sejumlah warga sekitar TMP Kalibata nampak antusias menyaksikan proses pemakaman Ani Yudhoyono.

Dilansir dari Tribunnews.com, ratusan orang warga DKI Jakarta mulai memadati lokai sejak pukul 10.00 WIB.

Diketahui pemakaman Ani Yudhoyono dilakukan dengan upacara kehormatan militer.

Upacara kehormatan militer tersebut dilakukan karena semasa hidup Ani Yudhoyono, ia pernah menerima Bintang Mahaputra Adipradana.

Baca Juga: Selama 6 Jam, Seniman Cantik Ini Izinkan Orang-orang Lakukan Apa Saja ke Tubuhnya, Dari Menyiksa Hingga Memperkosa

Upacara militer digelar di rumah duka di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, untuk mengawali prosesi pemakaman.

Sementara keranda jenazah Ani Yudhoyono diletakkan di depan pendopo dengan dibalut bendera merah putih dan karangan bunga diletakkan di sekitarnya.

Setelah upacara di Puri Cikeas itu selesai digelar, maka jenazah dibawa ke TPM Kalibata untuk disemayamkan.

Baik ibu-ibu, bapak-bapak, hingga anak-anak ikut duduk di sekitar lokasi.

Baca Juga: Jadi Pahlawan Liverpool Juarai Liga Champions, Mohamed Salah 'Gahar' di Lapangan dan 'Brutal' dalam Beramal

Mereka rela duduk di sepanjang trotoar jalan depan TMP Kalibata.

Kerelaan mereka menunggu untuk ikut mengantarkan Ani Yudhoyono ke peristirahatan terakhirnya didasari oleh kenangan mereka akan sosok ibu negara yang satu ini.

Salah satu kisah datang dari Hartono (58) yang memiliki kenangan manis bersama Ani Yudhoyono dan keluarganya.

Saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat, ia yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari kementerian kesehatan punya kesempatan untuk bertemu dengan keluarga Puri Cikeas itu.

Baca Juga: Sujud Syukur Usai Cetak Gol, Inilah Mohamed Salah yang Mengubah Pandangan Rakyat Inggris Terhadap Islam

Hartono mengaku sangat senang bisa bertemu dengan mereka.

Dalam kenangan Hartono, Ani Yudhoyono adalah sosok yang ramah.

"Saat itu pak SBY masih jadi Presiden. Beliau datang sama sama bu Ani ke pemakaman Menteri kesehatan saat itu," tuturnya.

"Setelah acara, saya dan teman teman lainnya berusaha untuk panggil beliau, 'pak Preisden', dan akhirnya beliau menyapa dan langsung menghampiri kami. Alhamdulillah saya sempat berjabat tangan sama beliau," sambungnya.

Baca Juga: Dipanggil 'Mbak' Saat Ditelepon, Risma Wali Kota Surabaya Kenang Ani Yudhoyono yang Menguatkannya

Selain itu, menurut Hartono, kata-kata Ani Yudhoyono semasa hidup cukup menginspirasi banyak orang termasuk dirinya.

"Saya akan tunggu beliau sampai nanti sampai. Insya allah kalau memang bisa saya mau ikut kedalam. Saya mau doakan, bu Ani," harapnya.

"Walau bagaimanapun namanya selalu saya ingat, karena kata-katanya cukup menginspirasi banyak orang," ujarnya.

Cerita lain datang dari Darmawangsa (53) warga Cililitan, Jakarta Timur.

Baca Juga: Aurel Pengen Nikah Muda, Anang Hermansyah:

Ia mengaku mengikuti kisah percintaan Ani Yudhoyono dan suaminya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kisah cinta keduanya memang menarik perhatian banyak orang, terlebih dengan momen-momen mengharukan namun juga romantis yang terjadi diantara keduanya selama masa pengobatan Ani Yudhoyono.

Darmawangsa menyoroti bagaimana peran serta Ani Yudhoyono dalam kesuksesan karir suaminya.

"Saya sering baca kisah percintaan mereka. Pak SBY punya jenjang karier yang positif selama saya lihat, termasuk saat memerintah," ungkapanya.

"Dan bu Ani sangat bagus, sangat bagus. Bagaimana dia bisa bersama pak SBY selama itu, kisah cintanya apik, dari mulai mereka jaman dulu sampai sekarang," sambung pria yang biasa dipanggil Darma itu.

Kenangan-kenangan tentang sosok Ani Yudhoyono itulah yang membuat para warga DKI Jakarta dan sekitarnya rela menunggu untuk menyaksikan pemakaman dilakukan.

Baca Juga: Ikuti 6 Tips Ini, Jika Anda Ingin Terhindar Dari Serangan Flu dan Batuk Selama Mudik

Bahkan, Tati (44) warga Pacitan, Jawa Timur, mengaku membatalkan niatnya pulang kampung saat mendengar meninggalnya Ani Yudhoyono.

Ia merelakan tiket pulang kampung yang sudah dibelinya demi bisa mengantarkan Ani Yudhono ke peristirahatan terakhirnya.

"Saya sempat kaget juga mas, enggak nyangka.

Akhirnya denger kabar itu ya hari ini saya kesini.

Kan saya tinggal belakang PGC (Pusat Grosir Cililitan)," katanya

"Saya engak jadi pulang dulu deh, biarin tiket angus deh," lanjut Tati.

Baca Juga: 5 Momen Romantis nan Mengharukan ketika SBY Temani Ibu Ani Yudhoyono Berjuang Melawan Kanker Sebelum Ajal Menjemput

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya