Begini Isi Pertemuan Prabowo dan Jusuf Kalla Menurut Sekjen Partai Gerindra

Sabtu, 25 Mei 2019 | 16:44
Tribunnews.com

Jusuf Kalla disebut telah bertemu denga Prabowo pada Kamis (23/5) kemarin.

Suar.ID -Kamis (23/5) kemarin, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dikabarkan bertemu denga Wakil Presiden saat ini, Jusuf Kalla.

Keduanya, menurut laporan Tribunnews pada Sabtu (23/5), bertemu di kawasan Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahma Muzani pun buka suara.

Baca Juga: Begini Isi Pertemuan Prabowo dan Jusuf Kalla Menurut Sekjen Partai Gerindra

Dia bilang, dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan kepada Kalla bagaimana meredakan situasi politik sekarang ini yang sedang memanas dengan adanya aksi unjukrasa Pemilu 2019.

Cooling down dan menyatukan kembali, semuanya kan gitu, mau sama para ulama, para kiai," kata Muzani di Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat malam, (24/5).

Tak hanya itu, dalam pertemuan itu, masih menurut Muzani, Prabowo juga menyayangkan penanganan aksi unjukrasa yang dilakukan secara represif oleh aparat keamanan.

Ujungnya, sejumlah orang meninggal dunia.

“Cuma yang kita kritisi ada orang menyampaikan aspirasi kemudian dilakukan dengan cara baik, dikejar-kejar sekarang sudah 20 lebih meninggal dan itu bagaimana itu nyawa sudah melayang," katanya.

Terkait hal itu, Muzani mengatakan, pihaknya menginginkan adanya pengungkapan jatuhnya korban dalam aksi unjukrasa yang berujung rusuh pada 21 dan 22 Mei lalu.

Dia juga menambahkan, sejak awal kubu Prabowo-Sandi tidak ingin masyarakat terpecah belah.

Oleh karena itu, adanya korban saat aksi unjukrasa harus diungkap.

Sementara itu terkait isu adanya pertemuan Prabowo dan Jokowi dalam satu dua hari belakangan ini, menurut Muzani tidak benar.

Baca Juga: Tak Terlihat di MK Ajukan Gugatan Pilpres 2019, Prabowo Pilih Melayat ke Rumah Ustaz Arifin Ilham

Dia berani menjamin bahwa pertemuan tersebut tidak ada.

“Engga, kita pastikan tidak ada," pungkasnya.

Bangun komunikasi

Sebelumnya diberitakan, Kalla bertemu dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Hal itu merujuk pada kabar yang beredar disertai dengan pernyataan Kalla sebelumnya bahwa ia tengah mengupayakan membangun komunikasi dengan Prabowo.

Diketahui, Prabowo sempat meninggalkan kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (23/5/2019) sore.

Saat ditanya apakah bertemu dengan Prabowo di sekitar jam tersebut, Kalla tidak membantah dan tidak membenarkan.

Kalla hanya menjawab hari ini ia bertemu dengan banyak tokoh.

Saat ditanya kembali apakah salah satu tokoh yang ditemui adalah Prabowo, Kalla kembali tak menjawab secara tegas.

"Ya pokoknya banyak tokoh lah," lanjut dia.

Kalla sebelumnya menyatakan tengah berupaya membangun komunikasi dengan Prabowo untuk mendinginkan suasana usai terjadi kerusuhan pasca-demontrasi hasil Pilpres 2019 di Kantor Bawaslu.

Hal itu disampaikan Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

"Diusahakan, ya, sedang diusahakan. (Bersama) semua tokoh-tokoh," ujar Kalla.

Baca Juga: Bertampang Lusuh Seperti Pengemis, Siapa Kira Pria Ini Membeli Smartphone Tanpa Nego Lho!

Rekonsiliasi

Di sisi lain, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengatakan ada optimisme rekonsiliasi antara calon presiden Jokowi dan Prabowo Subianto pascapilpres ini.

Hal tersebut diungkapkan Jimly, usai melakukan pertemuan tertutup bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah tokoh nasional di kediaman dinas Wapres JK, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis malam (23/5/2019).

Dia mengatakan, momentum bulan Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk melangsungkan pertemuan calon presiden nomor urut 01 dan 02 itu.

"Perlu mendinginkan suasana. Kita manfaatkan ramadan ini untuk rekonsiliasi. Dari diskusi tadi ada optimisme. Saya tidak perlu menyebut secara detail tapi secara umum ada harapan rekonsiliasi akan terjadi," ujar Jimly.

Jimly mengatakan, tensi politik yang akhir-akhir ini panas, diharapkan dapat kembali membaik dengan upaya rekonsiliasi ini.

"Potensi rekonsiliasi dengan bertemu walaupun timingnya belum sekarang, tapi ada optimisme. Mudah mudahan bisa menurunkan ketegangan," kata dia.

Langkah Prabowo untuk melayangkan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi, menurut Jimly, patut diapresiasi.

Upaya tersebut, juga diharapkan mampu meredam pengunjuk rasa, karena Prabowo telah mengambil langkah yang tepat.

Baca Juga: Ceritanya Ditawari Sepatu Rp100 Ribuan oleh Pedagang Saat Liput Aksi 22 Mei Viral, Jurnalis Australia: Terlalu Mahal?

"Para demonstran pun sudah mulai berpikir serahkan mekanismenya pada proses resmi di mana nanti ada keputusan melalui Mahkamah Konstitusi. Mudah- mudahan tidak perlu lagi untuk demo," ungkap Jimly yang pernah menjabat sebagai ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Koordinator Presidium KAHMI Hamdan Zoelva, Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Kemudian Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mukti, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Bikrokrasi Syafruddin, serta Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Agus Widjojo.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya