Bukan dalam Rangka Hari Raya Idul Fitri, Begini Awal Mula Kegiatan Mudik Dilakukan

Rabu, 05 Juni 2019 | 13:00
KOMPAS IMAGES / KRISTIANTO PURNOMO

Sejarah Mudik

SUAR.ID - Istilah mudik rasanya sudah sangat lekat dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Ketika orang-orang yang pergi ke perantauan kembali ke kampung halaman untuk bertemu keluarga dan sanak saudara.

Mudik sudah menjadi rutinitas meski konon kegiatan ini hanya ada di Indonesia saja.

Dari tahun ke tahun para perantau ikut saja melakukan kegiatan mudik karena sudah menjadi kebiasaan.

Baca Juga: Usai Batalkan Hukuman Mati LGBT, Sultan Brunei Kembalikan Gelar Kehormatannya pada Oxford University

Tapi pernahkah kamu penasaran tentang sejarahnya?

Sejak kapan kegiatan khas itu dimulai?

Ternyata, meski saat ini mudik sangat identik dengan Hari Raya Lebaran, kegiatan yang satu ini telah dilakukan sejak dulu jauh sebelum islam berkembang di nusantara.

Dikutip dari Kompas.com, Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Silvero Raden Lilik Aji Sampurno mengungkapkan, mudik sudah ada sejak zaman Majapahit dan Mataram Islam.

Baca Juga: Amien Rais Diperiksa Polisi Tapi Justru Bawa Buku 'Jokowi People Power'

Menurut Silvero, awalnya tidak diketahui kapan awal mula mudik, namun ada yang menyebutkan bahwa kegiatan tersebut dimulai sejak zaman Majapahit dan Mataram Islam.

Cerita yang melatarbelakangi dilaksanakannya mudik yaitu karena wilayah Majapahit yang begitu luas.

Wilayahnya hingga ke Sri Lanka dan Semenanjung Malaya.

Saking luasnya wilayah tersebut, maka pihak kerajaan memutuskan untuk menempatkan pejabat di berbagai wilayah.

Baca Juga: Kematian yang Dicemburui, Salat Jenazah Mahasiswi Korban Tewas Kecelakaan Ini Banjir Jemaah hingga Antre

Hal itu dilakukan demi menjaga daerah kekuasaan kerajaan ini.

Maka, berangkatlah para pejabat ke wilayah masing-masing yang ditugaskan.

Dan pada suatu hari, saat pejabat-pejabat itu akan kembali ke pusat kerajaan untuk menghadap Raja, juga mengunjungi kampung halaman.

Bisa dibilang, itulah awal mula kegiatan mudik dilakukan.

Baca Juga: Tak disangka, Sifat Asli Chef Juna Bikin Nunung Srimulat Termehek-mehek

Meski saat itu kegiatan yang dilakukan oleh para pejabat Kerajaan Majapahit belum disebut dengan 'mudik'.

Selain dilakukan oleh para pejabat Kerajaan Majapahit, kegiatan mudik ini ternyata juga dilakukan oleh pejabat dari Kerajaan Mataram Islam.

Nah, mudik yang dilakukan oleh para pejabat Kerajaan Islam ini barulah mudik dalam rangka Hari Raya Idul Fitri, sama seperti yang kita lakukan sekarang.

Ada kesamaan antara mudik yang di Kerajaan Majapahit dan Mataram Islam yaitu sama-sama dilakukan oleh pejabat kerajaan yang ditugaskan di daerah menjaga wilayah.

Baca Juga: Video Call dengan Anak di Sela Aksi 22 Mei, Anggota Brimob Ditawari Liburan Gratis ke Bali

Namun, tetap saja kegiatan yang dilakukan oleh pejabat Mataram Islam juga belum bernama 'mudik'.

Sementara istilah mudik baru dikenal sekitar tahun 1970-an.

Ada yang mengatakan kalau 'Mudik' kependekan dari 'Mulih Disik' yang berasal dari Bahasa Jawa.

Sementara konon masyarakat Betawi mengartikan mudik sebagai 'kembali ke udik'.

Baca Juga: Pria Ini Beli Nomor Cantik dengan Angka '888' Seharga Rp 41 Juta dan Berharap Nasibnya Mujur, Namun Malah Apes!

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya