Suar.ID - Mudik lebaran memang menjadi keistimewaan bagi para perantau.
Sayangnya, tak semua orang bisa merasakannya karena berbagai alasan, meski rata-rata karena alasan pekerjaan.
Di saat-saat itulah para perantau pasti merasa sedih dan nelangsa karena tak bisa bertemu keluarga dan sanak saudara di kampung halaman saat hari istimewa.
Namun, patut disyukuri bagi para perantau ibukota yang tak bisa mudik, karena di hari lebaran itu pula ada beberapa hal tak biasa yang bisa dilakukan.
Ibukota Jakarta sangat lekat dengan kondisi macetnya.
Udara yang penuh dengan polusi juga menjadi ciri khas ibukota Indonesia ini.
Belum lagi udaranya yang sangat panas dan suasana bisingnya yang bisa membuat pusing.
Nah, karena rata-rata penduduk Jakarta pada hari normal adalah para perantau, maka hal-hal seperti itu akan hilang sementara dari sana.
Di saat itulah para perantau yang tak bisa mudik dari ibukota di hari lebaran bisa merasakan berbagai hal menyenangkan.
Hal-hal menyenangkan itu tentu tak bisa dirasakan di hari-hari biasa, apa saja?
1. Bisa bepergian dengan waktu tempuh yang lebih singkat
Karena rata-rata penduduk Jakarta pulang kampung, maka di hari lebaran dan beberapa hari setelahnya Jakarta jadi lebih lengang dari biasanya.
Bahkan bisa dibilang sangat lengang.
Dikutip dari Kompas.com, jarak tempuh dari Kawasan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menuju Gambir, Jakarta Pusat hanya ditempuh dalam waktu 20 menit.
Padahal, pada hari biasa, waktu tempuh Kebayoran Lama-Gambir bisa mencapai 1 jam.
Baca Juga: Tato Alis Permanennya Gagal, Beginilah Nasib Gadis Ini Sekarang
2. Menghirup udara yang lebih berkualitas
Udara Jakarta di hari-hari biasanya selalu dipenuhi oleh polusi, seperti polusi dari asap kendaraan.
Karena penduduknya sedikit di hari lebaran, otomatis kendaraan yang berlalu lalang di sana dan menimbulkan polusi pun berkurang drastis.
Dikutip dari Kompas.com, menuruthasil monitoring kualitas udara oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, di Stasiun DKI 1 Bundaran Hotel Indonesia, Rabu (13/6/2018), tercatat terjadi penurunan konsentrasi SO2 sebesar 27,36 persen, penurunan konsentrasi CO 66,91 persen, dan penurunan konsentrasi NO2 70.81 persen.
Hal serupa terlihat dari hasil monitoring kualitas udara di Stasiun DKI 4 Lubang Buaya. Tarcatat, terjadi penurunan konsentrasi polutan di kawasan tersebut.
Namun, tidak sebesar di lokasi Bundaran HI, Di Stasiun DKI 4 Lubang Buaya penurunan konsentrasi PM-10 28,08 persen, penurunan konsentrasi SO2 2,18 persen, penurunan konsentrasi CO 53,45 persen, dan penurunan konsentrasi NO2 43, 64 persen.
Adapun kualitas udara di lokasi ini, kata Isnawa, dipengaruhi oleh adanya jalan tol Cikampek dan Jagorawi yang menjadi akses warga Jakarta untuk mudik, sehingga lalu lintas menjadi padat.
Meski tak bisa mudik, kita bisa memiliki pengalaman menyenangkan dengan menghirup udara segar di Jakarta.
3. Melihat pemandangan Jakarta yang lebih bersih
Berkurangnya penduduk Jakarta di hari lebaran memang berdampak pada banyak hal.
Termasuk pada pemandangan yang diciptakan.
Di hari libur lebaran, volume sampah di Jakarta berkurang.
Bahkan, dikutip dari Kompas.com,karena dianggap tidak terlalu berpengaruh, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sampai menghentikan sementara operasional TPST Bantagebang pada hari Lebaran.
4. Bisa menghasilkan karya dengan mengambil foto kreatif
Suasana Jakarta yang tak biasa tentu sayang untuk tidak diabadikan.
Beberapa tahun lalu orang-orang berhasil mengabadikannya dalam foto-foto kreatif.
Bukan tak mungkin kamu bisa menjadi salah satu orang yang mengabadikan Jakarta melalui foto kreatif di hari lebaran mendatang.
Hari libur lebaran meskipun tak bisa mudik, kamu tetap bisa mengisinya dengan hal-hal positif seperti menghasilkan karya foto.