Suar.ID -Beberapa tahun yang lalu, para peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA), mengkaji profil psikologis para pria hidung belang pengguna jasa PSK.
Hasilnya, para peneliti menemukan para pria pengguna jasa PSK tidak hanya kurang memiliki empati terhadap perempuan.
Lebih dari itu, mereka juga lebih mungkin untuk melakukan perkosaan di masa depan.
Dengan membandingkan sekitar 100 orang yang membayar untuk seks dengan 100 yang tidak, para peneliti menemukan, mereka yang suka menggunakan jasa PSK lebih mungkin untuk berperilaku agresif secara seksual.
Mereka juga cenderung lebih antisosial.
Mereka juga punya preferensi untuk seks impersonal dan mengekspresikan maskulinitas mereka dengan cara bermusuhan.
“Kami berharap penelitian ini akan mengarah pada penolakan mitos bahwa pembeli seks hanya frustrasi seksual dari sosok pria yang baik,” kata Melissa Farley.
Dia adalah penulis utama penelitian ini dan direktur eksekutif Prostitution Research and Education, sebuah lembaga nirlana berbasi di San Francisco.
Sementara studi UCLA menunjukkan sisi gelap dari jenis jiwa manusia, penelitian lain menunjukkan ada karakteristik lebih sensitif yang umum di antara mereka: kebutuhan untuk keintiman emosional.
Ini adalah hasil dari 2.012 studi melihat 394 percakapan di website The Erotis Highway, sebuah serikat internasional untuk "penghibur erotis."
Sekitar sepertiga dari orang yang berbicara di sini dilaporkan berkeinginan untuk memiliki hubungan komukasi yang romantis dan emosional.
Baca Juga : Tafsir Mimpi Memancing, Bersiaplah Kerja Keras Anda Akhirnya Terbayar
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa meski beberapa pria memang memiliki sikap negatif terhadap para perempuan ini, mayoritas dari mereka tampaknya menghormati pekerja seks perempuan, dan bangga pada kesenangan yang mereka raih dari para wanita tersebut.
Bocoran dari mantan pelacur
Sementara itu, seorang mantan pelacur, Gwyneth Montenegro, mengungkapkan kenapa pria masih suka jajan walau sudah punya istri cantik.
Sekitar akhir 2017 lalu, dia meluncurkan sebuah buku dan ternyata banyak yang membacanya.
Gwyneth mengaku pernah 12 tahun menjadi seorang pelacur.
Dia mulai terjun ke bisnis ini sejak berusia 21 tahun setelah dia perkosa oleh sekelompok orang.
Selama menjadi pelacur, Gwyneth mengaku sudah melayani lebih dari 10 ribu pria dari beragam latar belakang.
Setelah pensiun dari dunia itu, Gwyneth memutuskan untuk menulis buku.
Buku itu berisikan pengalaman hidup Gwyneth menjadi seorang pelacur.
Judulnya sangat menggugah: 10,000 Men and Counting.
Siapa sangka, buku ini begitu laris di pasaran.
Uniknya, kebanyakan pembacanya adalah para perempuan.
Ternyata ada satu hal yang begitu mereka ingin tahu.
Apa itu?
Yup, apa yang sebenarnya yang diinginkan para pria ketika berhubungan intim sehingga mereka rela bayar mahal ke seorang PSK?
Dan dalam buku itu Gwyneth punya jawabannya.
Menurutnya, kebanyakan pria ternyata tak terlalu mementingkan soal cara berhubungan seks yang aneh seperti dalam film porno.
Nyatanya, para pria sebetulnya hanya ingin para wanita, terutama istri mereka, bersikap 'membutuhkan'.
Ya, menurut Gwyneth, para pria sebetulnya ingin terlihat bahwa mereka dibutuhkan untuk berhubungan intim.
Itu artinya, pria umumnya selalu suka melihat wanita yang birahi, kemudian meminta mereka untuk berhubungan intim.
"Itu adalah fantasi yang paling mereka harapkan," ujar Gwyneth.
Dia mengatakan, cara dan teknik hubungan intim itu tak penting.
"Tapi para wanita harus memperlihatkan, bahwa mereka benar-benar ngebet ingin bercinta dengan suami atau pasangan mereka,"
"Bahkan, berpura-pura sajalah bila kamu (wanita) sebenarnya tak terlalu ingin," ujar Gwyneth.
Baca Juga : Ingin Buktikan Kecurangan, BPN Prabowo-Sandiaga Sebut Gunakan Robot untuk Pantau Situng KPU
Dengan pendekatan ini, Gwyneth mengaku bisa sukses di jalur prostitusi.
Itulah mengapa dia sangat 'laris', sehingga bisa sampai melayani lebih dari 10.000 klien.
"Mereka itu hanyalah para pria yang ingin senang, dan mereka ingin agar kamu merasa senang juga," kata Gwyneth.
Gwyneth juga mengungkap bahwa pria hanya ingin berhubungan intim dengan pelacur berusia lebih muda, adalah mitos belaka.
Menurut dia, banyak PSK yang usianya tak lagi muda, tapi toh tetap punya pelanggan setia.
Gwyneth pertama kali menjadi berita utama pada 2014 ketika mengungkapkan rahasia masa lalunya.
Dia memasuki industri prostitusi setelah masa-masa yang traumatis.
Gwyneth bercerita bagaimana dia dibius, lalu dibawa ke suatu tempat, diperkosa ramai-ramai, dan ditinggalkan laiknya sampah.
Dia sempat mendapatkan lisensi pilot komersial saat berusia 29 tahun dan bekerja sebagai pilot wisata.
Tapi Gwyneth kembali lagi jadi pelacur setelah didiagnosis menderita gagal ginjal yang membuatnya gagal mempertahankan lisensinya.
Setelah tak lagi menjadi pelacur, Gwyneth lebih banyak mencurahkan waktunya untuk mengurusi isu-isu pemberdayaan perempuan.
Dia ingin para perempuan bisa mencapai impian dan tujuannya meski banyak kesulitan yang dihadapi.