Raih Nilai Tertinggi UNBK 2019, Berikut 5 Fakta Dibalik Perjuangannya

Minggu, 12 Mei 2019 | 15:04
Freepik

Ilustrasi

SUAR.ID -Ujian Nasional selalu menyisakan cerita tersendiri, termasuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2019 ini.

Diantaranya ada kisah perjuangan dari SMA dan SMK dari DI Yogyakarta.

Mengingat tahun ini ada kenaikan nilai rata-rata baik SMA maupun SMK tahun ini mengalami kenaikan.

Kisah keberhasilan dua siswa yang berhasil meraih nilai tertinggi ternyata menyita perhatian masyarakat.

Baca Juga : Seorang Pria Marah-marah dengan Kasir Indomaret karena Dikasih uang Rp 1.000 saat Minta Sedekah

Mereka adalah Virdiana Inggried Marwanti (18), siswi jurusan Akuntasi SMKN 1 Wonosari dan Auliansyah Rizki Teknikade (17), siswa SMAN 1 Yogyakarta.

Berikut ini fakta di balik prestasi kedua siswa tersebut:

1. Tak menyangka peroleh nilai tertinggi

KOMPAS/A HANDOKO
KOMPAS/A HANDOKO

Ilustrasi siswa SMA

Meski belum diumumkan secara resmi, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY sudah merilis hasil UNBK tingkat SMK sederajat.

Hasilnya ternyata membuat terkejut Virdiana Inggried Marwanti (18), warga Dusun Bandung, Desa Bandung, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul.

Inggried memperoleh nilai sangat tinggi yaitu 98 untuk Bahasa Indonesia, 96 untuk Bahasa Inggris, 97,50 untuk Matematika, dan 92,50 untuk Kompetensi Keahlian.

"Tidak menyangka. Kemarin diberi tahu teman dan guru," kata Inggried saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Jumat (10/5/2019).

2. Waktu mepet, Inggried tak sempat koreksi ulang

layoutsparks.com
layoutsparks.com

Ilustrasi

Ingried berbagi cerita, selama menempuh ujian tidak ada persiapan khusus yang dilakukan.

Bahkan, dia tidak mengikuti bimbingan belajar seperti siswa lain.

Inggried hanya mengikuti pelajaran tambahan di sekolah dan belajar dari buku persiapan UN yang dibagikan oleh sekolahnya.

Baca Juga : Gadis Cantik yang Bekerja di Indomaret Rupanya Akan Dibakar Pelaku Setelah Dimutilasi, Ibunya Tak Kuasa Menahan Tangis

Saat mengikuti ujian dirinya tidak menyangka akan memperoleh nilai yang tertinggi di antara ribuan siswa SMK se-DIY.

"Pas ngerjain biasa saja. Malah enggak ada waktu ngoreksi ulang karena pas selesai waktunya sudah mepet," ujarnya.

Putri kedua pasangan Markus Sukarno dan Valentina Purwanti itu sudah diterima di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Jurusan Akuntansi Murni.

Ia masuk di kampus tersebut melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

2. Aktif berorganisasi tak halangi Auliansyah berprestasi

KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA
KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA

Auliansyah Rizki Teknikade menjadi peraih nilai terbaik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) DIY tahun 2019.

Auliansyah menjadi peraih nilai terbaik Ujian Nasional Berbasis Komputer ( UNBK) SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) DIY tahun 2019.

"Kaget dan saya tidak menyangka kalau menjadi peraih nilai terbaik," ujar Auliansyah Rizki Teknikade saat ditemui Kompas.com, Jumat (10/05/2019).

Dari 4 mata pelajaran, Auliansyah Rizki Teknikade mendapatkan nilai 396.

Mata pelajaran fisika, remaja 17 tahun ini mendapat nilai 100, mata pelajaran Matematika 100, mata pelajaran Bahasa Inggris 100, dan mata pelajaran Bahasa Indonesia 96.

Remaja kelahiran Yogyakarta, 29 Mei 2001 ini mengaku pada kelas X dan kelas XI lebih aktif berkegiatan.

Selain itu, ia juga aktif di organisasi OSIS dan menjabat sebagai wakil ketua.

3. Komitmen untuk fokus belajar sebelum ujian

Thinkstocks/SYNTIKA
Thinkstocks/SYNTIKA

Ilustrasi buku, anak, dan perpustakaan.

Auliansyah menceritakan, saat duduk di kelas X dan kelas XI dirinya memang tidak terlalu giat belajar.

Seperti layaknya pelajar pada umumnya, Auliansyah juga pernah tidur di kelas. "Saya mempunyai komitmen, H-7 ujian baik semester atau ujian akhir fokus untuk belajar," katanya.

Setelah naik kelas XII, pria yang tinggal di Desa Nitiprayan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul ini memutuskan untuk berhenti berkegiatan.

Anak pasangan Yusnita Ritonga dan Cholis Aunurrohman ini memilih fokus belajar untuk persiapan UNBK.

Meskipun demikian, dirinya tidak memasang target khusus meraih nilai terbaik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

"Jujur saya tidak target, hanya coba jalani. Bismillah saya berusaha semaksimal mungkin," tegasnya.

4. Nilai UNBK SMK di DIY mengalami peningkatan

(Dok. Humas SMAN 3 Yogyakarta)
(Dok. Humas SMAN 3 Yogyakarta)

Simulasi UNBK 2019 di SMA Negeri 3 Yogyakarta

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, nilai rata-rata UNBK mengalami peningkatan.

Bahkan, DIY meraih nilai terbaik rata-rata nasional dalam UNBK untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Penyelenggaraan ujian nasional tahun ini DIY rata-rata nilainya meningkat baik SMA, MA maupun SMK," ujarnya, Kamis (9/5/2019).

Dirinya menjelaskan, cari data tahun 2018 nilai rata-rata SMA jurusan IPS 360.46. Lalu pada tahun 2019 nilai rata-rata 374.17.

Untuk SMA jurusan IPA, pada tahun 2018 nilai rata- 263.22.

Pada tahun 2019 ini rata-rata nilainya 379.13.

Sedangkan untuk SMK, tahun 2018 memiliki nilai rata-rata 219,05.

Sementara, di tahun 2019 ini nilai rata-rata 221,31.

5. Bobot materi ujian tahun 2019 lebih berat

(KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA)
(KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA)

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji,saat menemui wartawan usai jumpa pers

Menurut Kadarmanto, bobot soal ujian nasional pada tahun ini lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Namun hasil yang ditunjukkan patut diapresiasi dan patut disyukuri.

"Ke depan, saya kira hasil ini perlu kita pertahankan. Ini menunjukkan para guru, para kepala sekolah bisa memberikan materi kepada anak-anak dengan menyesuaikan kisi-kisi yang ada," ungkapnya. (Michael Hangga Wismabrata)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Fakta di Balik Perjuangan Siswa Peraih Nilai Tertinggi UNBK 2019

Baca Juga : Garang Saat Teriak Akan Penggal Kepala Jokowi, Seperti Ini Tampang HS Ketika Diciduk Polisi

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber Kompas.com