Suar.ID - Seorang pria dariChina yangtanpa pamrih telah mensponsori seorang gadis kecil yang berjuang setelah gempa besar melanda rumah keluarganya 11 tahun yang lalu.
Dia tidak tahu bahwa gadis yang sama akan membalas budi dengan menyelamatkan hidupnya suatu saat nanti.
Gadis kecil yang dikenal sebagai Tam Ling itu berasal dari keluarga miskin yang beranggotakan lima orang.
Ayahnya cacat sementara ibunya terserang penyakit.
Baca Juga : Niat Baik Nikita Mirzani Bagi-bagi Makanan Akikah Bayinya, Netizen Justru 'Nyinyir' Soal Wadah Makanannya
Sebagai anak tertua dari tiga bersaudara, Tam Ling tidak punya pilihan selain mengurus keluarganya meskipun usianya masih muda.
Keluarganya terpaksa hidup dalam kondisi yang lebih buruk setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,9 skala Richter melanda Sichuan yang benar-benar menghancurkan dan meratakan rumah mereka.
Keluarga miskin itu harus numpang di rumah orang lain pasca-gempa.
Untungnya, seorang pria baik hati bernama Zheng Hua mengetahui tentang Tam Ling.
Baca Juga : 7 Tahun Lalu Pamit Baik-baik Jadi TKW, Nur Rohman Syok Saat Pulang Istrinya Bawa 2 Anak dan Minta Cerai
Gadis kecil itu mengingatkan tentang masa kecilnya ketika dia dulu berjuang untuk memenuhi kebutuhan sebagai anak dari seorang petani.
Ketika Zheng Hua berempati dengan Tam Ling, dia kemudian memberikan nomor teleponnya kepada gadis itu dan memintanya untuk meneleponnya setelah dia lulus SMA.
Setelah lulus, ayah Tam Ling memanggil Zheng Hua dan memintanya untuk membimbing putrinya.
Zheng Hua kemudian menyarankan Tam Ling untuk pergi ke perguruan tinggi kedokteran, North Medical Medical College, di mana dia mensponsori biaya kuliah pada tahun pertamanya.
Zheng Hua juga mensponsori pendidikan adik-adik Tam Ling.
Bertahun-tahun kemudian, Tam Ling akhirnya lulus dari sekolah kedokteran dan menjadi dokter mata bersertifikat.
Dia kemudian mulai bekerja di rumah sakit setempat.
Pada 19 Maret 2019, Zheng Hua pingsan di tengah-tengahrapat.
Dia kemudian didiagnosis menderita aneurisma otak dan dirawat di rumah sakit.
"Dokter mengatakan saya mengalami pendarahan internal dan saya bisa kehilangan nyawa jika situasinya tidak terkendali," kata Zheng Hua.
Secara kebetulan, rumah sakit tempat Zheng Hua dirawat adalah rumah sakit yang sama dengan tempat kerja Tam Ling.
Setelah Tam Ling mengetahui tentang Zheng Hua, dia dengan cepat mengatur segalanya untuknya mulai dari penerimaan pasien, menandatangani surat-surat dan menemaninya selama pemeriksaan sampai jam 4 pagi pada hari berikutnya.
Berkat pengaturan cepat dan perawatan Tam Ling, Zheng Hua tidak perlu menjalani operasi dan kondisinya kian membaik.
"11 tahun yang lalu, saya memasukkannya ke sekolah kedokteran."
"11 tahun kemudian, dia menyelamatkan hidupku! Saya berbagi cerita ini karena saya ingin memotivasi orang lain untuk menyebarkan kebaikan!" kata Zheng Hua. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)