Video Detik-detik Kapal Pemerintah Vietnam Provokasi dan Tabrak Kapal TNI AL di Laut Natuna

Senin, 29 April 2019 | 09:17
tangkap layar KompasTV

Video Detik-detik Kapal Pemerintah Vietnam Provokasi dan Tabrak Kapal TNI AL di Laut Natuna

Suar.ID -Jagat media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan adegan saat kapal TNI ditabrak oleh sebuah kapal asing.

Panglima Komando Armada ITNI ALLaksamana Muda TNI Yudo Margono membenarkan insiden itu terjadi di ZEEIndonesia.

Yudo Margono memberikan keterangan peristiwa itu pada Minggu (28/4/2019), mengatakan bahwa kejadian itu terjadi antara pukul 14.45 WIB Sabtu (27/4/2019) diLaut Natuna Utara, yang merupakan ZEEIndonesia.

Dikutip dariKompas.com, Yudo Margono menguraikronologiinsiden itu, mengatakan kejadian bermula saat prajurit TNI AL dengan KRI Tjiptadi-381 sedang menegakkan hukum di ZEE Indonesia.

Baca Juga : Ini Kronologi Kapal Pemerintah Vietnam Tabrak Kapal TNI AL di Laut Natuna

Ketika itu Komandan KRI Tjiptadi-381 menangkap kapal pencuri ikan berbendera Vietan dengan nomor lambung BD 979.

Ternyata kapal ikan itu dikawal oleh dua kapal Pengawas Perikanan Vietnam.

Kapal Pengawas Perikanan itu lantas menghalangi upaya penangkapan yang dilakukan TNI AL.

Dari video yang beredar bahkan terlihat salah satu kapal Vietnam bernomor lambung KN 213 menabrak kapal TNI AL dari sisi kiri.

Baca Juga : Cerita Kapal dan Helikopter Malaysia yang Kejar dan Hadang Kapal Patroli Indonesia Saat Giring Kapal Pencuri Ikan

Sejumlah prajurit TNI AL yang berada di KRI Tjiptadi-381 terlihat emosi dan langsung bersiaga.

Mereka mengangkat senjata dan berusaha memukul mundur kapal Pengawas Perikanan Vietnam tersebut.

Meski begitu baku tembak tak terjadi karena beberapa prajurit TNI AL berusaha menahan diri agar kejadian yang lebih buruk dan ketegangan antar kedua negara dapat diminimalisir.

Berikut video detik-detik kapal pemerintah Vietnam sengaja menabrak kapal TNI AL di Laut Natuna.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan PerikananSusi Pudjiastutimenjanjikan akan menenggelamkan 51kapaldalam waktu dekat.

Kapalpaling banyak berasal dariVietnam.

Hal itu disampaikan Susi saat membalas kicauan mantan Menteri Kehutanan MS Kaban di Twitter soal insiden ditabraknya KRI TNI AL kapal pengawas perikanan Vietnam di Natuna.

Baca Juga :Polisi Gelar Operasi Keselamatan 29 April-12 Mei 2019 Serentak di Seluruh Indonesia, Ini 9 Sasaran Utamanya

"Noted. Kemlu telah memanggil Dubes Vietnam. Tgl 4 kita akan melakukan penenggelaman 51 kapal, KIA terbanyak dari Vietnam!," tulis Susi dalam akun twitter pribadinya, Senin (29/4/2019).
Menteri nyentrik asal Pangandaran itu tidak merinci berapa banyak kapal ikan Vietnam yang akan ditenggelamkan pada 4 Mei 2019.

Namun Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan Perikanan, Agus Suherman sempat mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap 38 kapal pencuri ikan di berbagai daerah sepanjang kuartal I-2019.

"Sebanyak 18 di antaranya kapal asing yakni 15 asal Vietnam dan 13 kapal asal Malaysia," ujar Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan Perikanan KKP, Agus Suherman, Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Baca Juga :Tragis, Bocah 2 Tahun Ini Berjuang Antara Hidup dan Mati Setelah Tercebur ke Dalam Panci Berisi 40 Liter Air Panas

Bila ditotal sejak 2014 lalu, maka kapalillegal fishingyang sudah ditanggap mencapai 582 kapal.

Terdiri dari kapal berbendera Indonesia dan kapal berbendera asing. Sebelumnya, tindakan arogansi dan memalukan kembali dilakukan pihakVietnam.

Kali ini terjadi pada kapal patroli TNI AL, KRI Tjiptadi-381 yang sedang melakukan patroli di utara perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Dua kapal pengawas perikanan Vietnam KN 264 dan KN 231 telah dengan sengaja menabrakkan diri ke KRI Tjiptadi-381 yang sedang membawa Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam BD 979 yang tertangkap melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia khususnya wilayah utara perairan Natuna.

Dari kejadian ini tidak saja merusak KRI Tjiptadi-381, bahkan KIA Vietnam BD 979 juga mengalami kebocoran hingga akhirnya tenggelam akibat ditabrak kapal pengawasan Vietnam tersebut.

Editor : Nieko Octavi Septiana

Sumber : Kompas.com, YouTube

Baca Lainnya