Ibu Bunuh Diri Bawa Bayinya yang Berusia 4 Bulan di Jembatan Serayu Cilacap

Minggu, 28 April 2019 | 17:18
Tribun Jateng

Warga di atas Jembatan Serayu sesaat setelah kejadian diduga seorang ibu dan anaknya bunuh diri terjun dari jembatan Serayu, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap pada Sabtu (27/4/2019).

Suar.ID - Peristiwa seorang ibu yang terjun bunuh diri dengan menggendong anaknya di Jembatan Maos Sungai Serayu, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, menyita perhatian publik.

Septiana Prihapsari (30) diketahui menggendong anaknya yang berusia 4 bulan, Yunus Permana.

Peristiwa terjadi pada Sabtu (27/4/2019).

Sebelum memutuskan bunuh diri, rupanya Septiana Prihapsari dikenal pendiam sejak mengandung buah hati.

Baca Juga : Diduga Mengalami Sindrom Baby Blues, Ibu Asal Cilacap Ajak Bayinya Bunuh Diri

Ikhsan Juwadi selaku Ketua RT 2 RW 4 Desa Karangreja, Kecamatan Maos mengungkapkan tingkah laku korban sebelum kejadian.

"Semenjak mengandung dia memang terlihat menjadi pendiam.

Jarang keluar rumah dan bertemu warga.

Ketika ditanya dia hanya diam seperti orang bingung," ungkap Ikhsan Juwadi kepada Tribunjateng.com, Sabtu (27/4/2019).

Baca Juga : Semakin Terungkap, Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka Ternyata Pernah Sekolah di Inggris

Kasus seorang ibu yang mengalami depresi semenjak memiliki anak bukan lah hal yang tabu.

Saat seorang ibu merasa sedih bahkan tertekan usai melahirkan, hal itu bisa mengantarkan ibu pada gangguan kejiwaan berupa baby blues syndrome.

Baby blues syndrome adalah perasaan yang sangat sedih di hari-hari setelah bayi lahir dan itu sangat normal.

Dilansir dari cussonsbaby, ciri-ciri baby blues yang paling umum adalah seorang ibu akan merasa mudah menangis, mudah tersinggung, dan sedikit tertekan.

Jika seorang istri yang baru melahirkan mengalami gejala di atas, maka para suami harus waspada dengan perkembangan emosi sang istri.

Jika sang istri terus mendapatkan tekanan dari luar, maka ia bisa mengalami depresi hingga bunuh diri.

Diperkirakan sebanyak 50 - 80% dari perempuan yang baru melahirkan mengalami baby blues.

Gejala Baby Blues Syndrome paling umum adalah istri menangis tanpa alasan yang jelas, mudah kesal, cepat merasa lelah, tidak memiliki rasa percaya diri, mudah tersinggung.

Dampaknya ia semakin enggan untuk memperhatikan si Kecil.

Baca Juga : Catatan 'Bunuh Diri' Adolf Hitler Saat Berlin Terdesak Akan Dilelang, Seperti Ini Isi Suratnya

Gejala berlanjut, istri akan sulit tidur, cemas berlebih, panik tiba-tiba, menangis tanpa sebab dan hilangnya perhatian kepada anak hingga menyakiti anak sendiri.

Baby Blues disebabkan karena hormon.

Tubuh perempuan mengalami perubahan yang besar setelah melahirkan.

Karena kelahiran itu sendiri yang sangat melelahkan dan kemudian susu (ASI) akan keluar.

Hormon yang dibutuhkan untuk melahirkan akan berkurang, dan hormon lainnya yang diperlukan untuk memproduksi ASI akan meningkat.

Semua ini akan memberikan efek yang besar dari segi emosional Bunda.

Ditambah dengan adanya tanggung jawab baru untuk merawat bayi, merawat dan kesadaran bahwa hal baru ini akan membawa perubahan di hidup Bunda.

Tidak heran beberapa perempuan sedikit kewalahan dengan perubahan ini.

Seorang istri biasanya mengalami sindrom "baby blues" dalam 14 hari pertama setelah melahirkan.

Baca Juga : Sebelum Lancarkan Aksi Teror, Pembom Bunuh Diri Sri Lanka Filmkan Diri Mereka Bersumpah Setia pada Pemimpin ISIS

Saat terburuk adalah 3 atau 4 hari sesudah kelahiran.

Jika istri masih merasa sedih setelah 2 minggu, lakukan konsultasi dengan dokter karena istri kemungkinan mengalami depresi postpartfum.

Perlu diketahui, membatasi jumlah pengunjung yang akan datang menjenguk juga penting.

Selain menghindarkan istri dari rasa lelah, hal itu juga akan menghindarkan istri dari cibiran-cibiran atau perkataan yang akan menyinggungnya. (Wilujeng Puspita Dewi/suar.ID)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ibu Bunuh Diri Bawa Bayinya di Jembatan Serayu Cilacap, Kenali Gejala Baby Blues

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Tribun Jateng

Baca Lainnya