Suar.ID -Ujian bisa dikatakan sebagai sesuatu yang menjadi momok dan ditakuti hampir semua siswa sekolah.
Bahkan bagi anak-anak yang sudah belajar, ujian tetap akan menjadi hal yang menegangkan.
Banyak dari siswa yang berandai-andai sesuatu yang aneh dapat terjadi agar mereka tak harus menghadapi hal 'paling menakutkan' itu.
Namun yang dilakukan anak-anak ini sungguh benar-benar diluar dugaan dan bukan sekadar berandai-andai.
Baca Juga : Mengerikan, 4 Tewas dan 4 Luka-luka setelah Sebuah Crane Jatuh Menimpa 6 Mobil
Hanya karena tak mau menjalani ujian, mereka meretas sistem sekolah.
Dilansir dari World of Buzz pada Kamis (25/4/2019), dilaporkan dalam CBS New York, dua siswa baru dari Sekolah Tinggi Secaucus, New Jersey meretas sistem Wi-Fi sekolah karena mereka tak mau mengikuti ujian.
Sekolah setingkat SMP itu bergantung pada internet untuk kurikulumnya dan artinya gangguan pada koneksi internet juga berpengaruh pada tugas harian siswa.
Dilaporkan bahwa dua bocah berusia 14 tahun itu diminta teman-temannya untuk merusak sistem Wi-Fi sehingga tugas dan ujian reguler yang seharusnya dilaksanakan secara online tidak dapat dilakukan.
Baca Juga : Keberanian Bocah 8 Tahun Ini Selamatkan Diri dan Kakaknya dari Penculik Bikin Polisi Bangga
Kedua anak laki-laki itu telah melancarkan serangan DDoS (Denial-of-service) pada router sekolah untuk menghambat sistem.
Mereka diduga menggunakan aplikasi untuk meretas sistem sekolah, tetapi polisi mengatakan bahwa mereka mungkin mendapatkan bantuan dari orang lain dengan membayar mereka untuk melancarkan aksinya.
Para siswa sejak itu didakwa dengan kegiatan kriminal komputer dan konspirasi untuk melakukan aktivitas kriminal komputer tetapi akhirnya dibebaskan kepada orang tua mereka.
Peristiwa ini terjadi pada akhir Maret dan kedua bocah itu telah diamankan aparat kepolisian tak lama setelah mereka melancarkan aksinya.
Baca Juga : Pamer Selfie Bareng Anggota Red Velvet, Jessica Iskandar Jadi Bulan-bulanan Netizen
Tidak jelas bagaimana kedua bocah ini tertangkap tetapi bagi siswa lainnya, ujian berlangsung seperti biasa karena Wi-Fi sekolah dengan cepat pulih.
Seorang siswa menyimpulkan situasinya, dengan mengatakan,“Saya pikir itu tidak benar dalam keadaan apa pun, tetapi jelas, mereka memiliki masa depan dalam ilmu komputer atau pengembangan TI.”
Belum ada kabar mengenai tindakan disiplin apa yang akan dilakukan pada dua anak laki-laki tersebut.