Sengaja Sembunyikan Ribuan Anak di Koper Hingga Peti Mati, Alasan Perempuan Ini Mengharukan

Rabu, 24 April 2019 | 15:02
oskarschindler.dk

Sengaja Sembunyikan Ribuan Anak di Peti Mati, Alasan Perempuan Ini Mengharukan

Suar.ID - Irena Sendler, seorang wanita asal Polandia yang dikenang sebagai penyelamat pada masanya.

Sebagai seorang wanita, tak menghalanginya untuk melakukan aksi heroik.

Dengan aksi nekatnya, ia berhasil menyelamatkan ribuan nyawa dari kekejaman Nazi.

Irena Sendler lahir di Warsawa, Polandia pada 15 Februari 1910.

Ayahnya mengajarkan banyak hal kepadanya, tetapi satu pelajaranyang selalu ia ingat selama hidupnya adalah untuk selalu membantu orang yang membutuhkan.

Baca Juga : Kriss Hatta Sedang Mendekam di Penjara Lalu Diterpa Isu Video Syur, Hilda Vitria Kasihan

Ketika Irena baru berusia tujuh tahun, ayahnya meninggal karena tifus.

Ketika dia tumbuh dewasa, Irena mengikuti jejak ayahnya, yang merupakan seorang dokter.

Mankind Heroes via Nova
Mankind Heroes via Nova

Irena Sandler

Irena pun menekuni bidang medis, ia menjadi seorang perawat.

Dia kemudian dipekerjakan sebagai pekerja sosial di Departemen Kesejahteraan Sosial, di mana dia membantu mendistribusikan makanan dan pakaian kepada keluarga yang membutuhkan.

Selama Perang Dunia Kedua, Nazi menciptakan Ghetto Warsawa untuk memerangi keluarga Yahudi.

Pada saat itu, orang-orang Yahudi yang tinggal di banyak bagian Eropa sedang dianiaya.

Baca Juga : Kisah Istri Nyaris Dihakimi Massa karena Mesum dengan Pria Bukan Suaminya: Saya Kesepian, Suami Tak Pulang-pulang Ikut Dimas Kanjeng

Irena membantu beberapa keluarga Yahudi, sama seperti dia membantu orang lain.

Kehidupan di ghetto ditandai dengan kepadatan, kelaparan, ketidakstabilan, dan penyakit.

Irena, yang khawatir dengan kondisi kehidupan yang mengerikan, memutuskan untuk terlibat.

Dia bergabung dengan Zegota, organisasi perlawanan bawah tanah di Polandia yang bekerja untuk menyelamatkan orang Yahudi.

Bersama dengan rekan-rekannya, Irena mulai secara rahasia membantu anak-anak Yahudi melarikan diri dari ghetto.

Irena mengunjungi banyak rumah dan keluarga Yahudi, tetapi banyak ibu yang menolak menyerahkan anak-anak mereka kepada orang asing, bahkan jika orang asing itu bermaksud baik dan memiliki rencana untuk membebaskan anak-anak mereka.

Baca Juga : Sebelum Lancarkan Aksi Teror, Pembom Bunuh Diri Sri Lanka Filmkan Diri Mereka Bersumpah Setia pada Pemimpin ISIS

Express.co.uk
Express.co.uk

Irena Sandler

Karena pengawasan Nazi terhadap ghetto sangat luas, Irena terpaksa mencari cara-cara kreatif untuk menyembunyikan anak-anak dan menyelundupkannya.

Salah satu caranya adalah berpura-pura bahwa anak-anak sakit parah dan membawa mereka ke rumah sakit di luar ghetto.

Tetapi ketika pengawasan meningkat, Irena harus menyembunyikan anak-anak dalam koper, kantong sampah, dan bahkan peti mati.

Lebih dari 2.500 anak-anak diselamatkan dengan cara ini.

Irena menyimpan catatan semua anak-anak yang dibawanya ke tempat aman, dan daftar itu disembunyikan di dalam kaleng di kebun tetangga.

Baca Juga : Viral Driver Ojek Online Sempatkan Baca Alquran saat Menunggu Pesanan, Semoga Rezekinya Lancar Ya Mas

Rencana Irena berjalan sempurna sampai suatu hari Nazi menemukan apa yang dia lakukan dan menangkapnya.

Irena dikirim ke penjara, di mana dia disiksa oleh Gestapo dan kedua lengannya patah.

Tetapi meskipun ada rasa sakit dan siksaan, dia menolak untuk memberikan informasi apa pun tentang anak-anak atau keluarga mereka.

Akhirnya, Nazi menjatuhkan hukuman mati padanya.

Baca Juga : Mengharukan, Perempuan Ini Selamatkan Nyawa Pria yang Menolong dan Membiayai Kuliahnya 11 Tahun yang Lalu

Tapi takdir punya rencana lain untuk Irena.

Beberapa pembantu Irena berhasil menyuap seorang tentara di penjara sehingga dia bisa melarikan diri.

Sejak hari itu sampai kematiannya bertahun-tahun kemudian Irena hidup di bawah identitas palsu.

Namun dia tidak pernah berhenti membantu orang lain meski mengubah identitasnya.(Nuzulia Rega)

Artikel ini telah tayang diNova.grid.iddengan judulPerempuan Ini Sembunyikan Ribuan Anak dalam Peti Mati, untuk Apa?

Editor : Nieko Octavi Septiana

Baca Lainnya