Hendak Berfoto di Tempat Wisata Paling Populer, Seorang Turis Terjatuh dari Ketinggian 1000 Kaki

Sabtu, 30 Maret 2019 | 17:25
Art.com

Hendak Berfoto di Tempat Wisata Paling Populer, Seorang Turis Terjatuh dari Ketinggian 1000 Kaki

Suar.ID -Tubuh wisatawan yang jatuh saat hendak berfoto di Grand Canyon akhirnya ditemukan.

Dilaporkan dalam BBC pada Jumat (29/3), seorang pria yang termasuk dalam kelompok wisata, jatuh dari Eagle Point, dekat Skywalk, sebuah jembatan kaca berbentuk tapal kuda, yang menonjol keluar dari sisi tebing.

Grand Canyon West
Grand Canyon West

Grand Canyon Skywalk dan Eagle Point

Tubuh korban yangterjatuh dariketinggian 1000 kaki (305 m) dievakuasi dengan sebuah helikopter.

Kasus wisatawan yang tewas di Taman Nasional Grand Canyon ini bukan yang pertama kalinya.

Baca Juga : VIDEO: Inilah yang Terjadi dalam Perut saat Kita Mengonsumsi Mi Instan

Dilaporkan ada lusinan orang yang meninggal tiap tahunnyadi objek wisata itu, dua atau tiga diantaranya tewas karena jatuh dari tebing.

AZCentral.com
AZCentral.com

Grand Canyon Skywalk

Pria yang tewas saat hendak berfoto itu belum diketahui identitasnya dengan jelas, baruhanya diketahui ia adalah warga Hong Kong.

David Lelbowitz, juru bicara perusahaan wisata Grand Canyon West, memberitahu media Amerika Serikat bahwa pria Hong Kong itu tersandung pagar pembatas pada Kamis (28/3) pagi.

Meski begitu, pihak Layanan Taman Nasional dan petugas pemeriksa medis setempat masih terus menyelidiki penyebab kematiannya.

Korban diperkirakan berusia sekitar 50 tahun.

Baca Juga : Di Hari Pernikahan Dhawiya Zaida, Elvy Sukaesih Beri Peringatan Pada Wirdha Sylvina : Datang dengan Akhlak!

Berita kali ini adalah kasus kematian kedua yang dilaporkan petugas Taman Nasional Grand Canyon minggu ini.

Pihak berwenang juga berusaha mengidentifikasi mayat lain yang ditemukan pada Selasa malam di selatan desa Grand Canyon.

Taman Nasional Grand Canyon sendiri tiap tahunnya menarik wisatawan sebanyak 6,4 juta orang dan menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Amerika Serikat.

Editor : Nieko Octavi Septiana

Sumber : BBC

Baca Lainnya