Suar.ID - Sungguh miris mengetahui fakta bahwa hingga kini pemerkosaan masih menjadi berita utama di banyak negara.
Hal yang lebih menyedihkan, beberapa kasus pemerkosaan terjadi pada bocah di bawah umur.
Apalagi jika pelakunya adalah orang yangdianggap bertanggung jawab melindungi korban.
Dilansir dari The Star dari World of Buzzpada Sabtu (23/3) sebuah kasus pemerkosaan lagi-lagi terjadi pada bocah di bawah umur.
Yang membuat miris, pelaku kekerasan seksual ini adalah kakeknya sendiri.
Baca Juga : Harga Tas Syahrini saat Bulan Madu di Swiss Setara untuk Beli 10 Rumah di Pinggiran Kota Solo
Namun yang mengejutkan, bocah 11 tahun ini tak menyadari bahwa ia telah diperkosa kakeknya selamalebih dari setahun.
Ia baru menyadarinya setelah mengikuti sebuah kelas pendidikan seks di sekolahnya di Kota Kinabalu, Malaysia.
Dia mengaku sebelum mengikuti kelas pendidikan seks tak pernah melaporkan tindakan kakeknya pada siapapun karena tidak mengetahui bahwa hal yang dilakukan kakeknya itu salah.
Setelah menceritakan insiden itu kepada gurunya, sebuah laporan diajukan pada polisi.
Kakeknya yang berusia 50 tahun akhirnya ditangkap.
Baca Juga : Begini Tanggapan Lia Ladysta Setelah Tahu Dirinya Dipolisikan Syahrini
Pada hari Kamis (21/3), putusan pengadilan menjatuhkan hukuman kurung 27 tahun pada kakek itu.
Dari peristiwa itu, diketahui betapa pentingnya pendidikan seks di sekolah.
Presiden OrganisasiSumberdaya Aksi Wanita Sabah, Winnie Yee, mengatakan bahwa insiden itu membuktikan betapa pentingnya pendidikan seksual harus dilaksanakan di semua sekolah.
"Kami sekarang sedang berupaya agar Departemen Pendidikan memperluas pendidikan seks ke semua sekolah di Sabah."
Ia mengatakan pendidikan seks berguna untuk menangani masalah kekerasan seksual.
"Setiap sekolah harus memiliki seseorang yang dapat menangani dan berbicara tentang masalah ini."
Baca Juga : Reaksi Lucu Bayi Setelah Melihat Ayahnya Ganti Model Rambut, Ekspresinya Hingga Dijadikan Meme
Winnie Yee juga mengutip laporan dariUNICEF yang menyatakan aktivitas seks pada remaja di Malaysia meningkat.
Banyak remaja malakukan hubungan intim tanpa kondom dan juga terjerat narkoba.
"Beberaparemaja (di Malaysia) bereksperimen dengan narkoba dan melakukan hubungan seks tanpa kondom."
Selain kehamilan yang tak diinginkan, ia mengatakan hal itu meningkatkan risiko penyakit kelamin.
“Ini meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan serta tertular HIV, hepatitis, dan penyakit menular seksual lainnya.”