Selain Mongrel Mob, Geng Sangar Black Power Kunjungi Masjid Al Noor untuk Hormati Korban Penembakan Selandia Baru

Senin, 18 Maret 2019 | 09:53
News.com.au

Geng Black Power menari haka untuk menghormati korban penembakan masjid Selandia Baru.

Suar.ID -Tampang boleh sangar tapi hati tetaplah menjunjung tinggi solidaritas dan kemanusiaan.

Itulah yang tercermin dari dua geng sangar di Selandia Baru, Mongrel Mob dan Black Power, menyikapi penembakan masjid Selandia Baru.

Jika Mongrel Mob mengunjungi rumah keluarga korban di Hagley College, Black Power mengunjungi Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru.

Baca Juga : Kirim Pesan Mengharukan untuk Korban Penembakan Masjid Selandia Baru, Inspektur Polisi Selandia Baru Naila Hassan: Saya Bangga Jadi Muslimah

Seperti dikutip dari News.com.au pada Senin (18/3), rasa hormat dan solidaritas itu mereka tunjukkan dengan cara menari haka khas Selandia Baru.

Dikelilingi oleh puluhan pelayat lain, juga karangan bunga yang tertara rapih, mereka menari sementara orang-orang berdiri dalam keheningan.

“Kami hanya menunggu ‘hari besar’ sehingga kami bisa datang dan mendukung mereka,” ujar Shane Turner, salah seorang anggota Black Power.

Ribuan orang berkumpul di berbagai lokasi di seluruh negeri untuk memberikan penghormatan kepada korban penembakan masjid Selandia Baru.

Dan sudah lebih dari 5 juta dolar AS telah disumbangkan untuk para korban aksi terorisme itu sejauh ini.

Jumlah korban tewas dari penembakan di masjid telah meningkat menjadi 50, dengan korban berusia mulai dari dua hingga lebih dari 60.

Baca Juga : Renatta Moeloek, Chef Cantik Juri Baru Masterchef Indonesia yang Juga Menggemari Tato

Beberapa jenazah kini telah dikembalikan ke keluarga mereka.

Tiga puluh empat orang yang terluka tetap di Rumah Sakit Christchurch, dengan 12 dari mereka dalam kondisi kritis dalam perawatan intensif.

News.com.au
News.com.au

Salah satu anggota geng Black Power.

Aksi solidaritas Mongrel Mob

Sebelumnya, Mongrel Mob, mengunjungi Hagley College di Christchurch, pada Sabtu (16/3).

Di saat yang hampir bersamaan, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Arden pun datang ke sana.

Sang Perdana Menteri berada di sana untuk menyambut orang-orang yang selamat dari teror, bertemu anggota keluarga para korban, serta para pelayat.

Jacinda mengunjungi Canterbury Refugee Centre di Christchurch mengenakan kerudung hitam untuk memberi hormat.

Kepada awak media, dia bilang bahwa saat ini pihak berwenang tengah fokus mengembalikan para korban kepada keluarga mereka.

Baca Juga : Ini yang Dilakukan Chacha Frederica ketika Kangen Suaminya, Bisa Dicontoh Istri-istri Lain Lho…

Di sana, Jacinda juga berbicara dengan para pemimpin Muslim di pusat pengungsi.

Pada pertemuan di pusat pengungsi, para pemimpin komunitas mereka berbagi sentimen yang sama yang umumnya datang dari Selandia Baru.

Jacinda mengatakan bahwa setelah teror terjadi, ini bukanlah Selandia Baru yang mereka kenal. Ini bukanlah Selandia Baru yang menyambut mereka.

Ini juga bukan cerminan Selandia Baru yang mereka tahu dan bahwa sentimen datang dengan sangat kuat.

Jacinda berbicara kepada sejumlah orang yang selamat, yang juga berbagi pengalaman mereka.

Selain Perdana Menteri, keluarga korban juga kedatangan salah satu geng jalanan paling sangar di Selandia Baru.

Mereka mengenakan jaket, rompi, dan kaus dengan logo anjing. Mereka menyapa pelayat lainnya di Hagley College pada Sabtu sore.

Jacinda juga mengunjungi rumah sakit tempat 39 orang menerima perawatan.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya